Jumat, 5 September 2025

Sosok Mawartih Susanty, Dokter yang Meninggal Tak Wajar di Nabire Papua

Berikut ini sosok Mawartih Susanty, dokter spesialis paru yang meninggal tak wajar di Nabire, Papua.

Penulis: Daryono
Instagram PB IDI
Sosok dr Mawartih Susanty, dokter yang meninggal tak wajar di Nabire, Papua 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sosok Mawartih Susanty, dokter spesialis paru yang meninggal tak wajar di Nabire, Papua.

dr Mawartih Susanty, SpP meninggal di rumah dinasnya di daerah RSUD Nabire, Papua, Kamis (9/3/2023) lalu.

Belum diketahui penyebab meninggalnya dr Mawartih. Namun, ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Setelah diterbangkan dari Nabire, jenazah dr Mawartih tiba disemayamkan di rumah duka di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan. 

Diberitakan Tribun Timur, jenazah kemudian dimakamkan di Pekuburan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.

Sosok dr Mawartih Susanty

Dikutip dari akun Linkedin-nya, dr Mawartih Susanty menyelesaikan S1 kedokteran dari Universitas Hasanuddin pada 2004.

Setelah itu, ia menempuh pendidikan spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Suasana rumah duka dan foto almarhumah dr Mawartih Susanty di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang. Keluarga meminta kasus meninggalnya dr Mawartih Susanty diungkap secara terang.
Suasana rumah duka dan foto almarhumah dr Mawartih Susanty di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang. Keluarga meminta kasus meninggalnya dr Mawartih Susanty diungkap secara terang. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Baca juga: Soal Kematian Dokter Mawar di Nabire, Menkes Janji Bakal Transparan

Sementara itu, menurut keterangan Ketua IDI Cabang Nabire Dr. Oktovianus Saranga, SpOG, dr Mawartih sudah berdinas sejak 5 tahun lalu di Nabire.

Tidak hanya sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, dr Mawartih diketahui banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat.

"Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang. IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," ungkap dr Oktovianus. 

Sang ayah tak kuat lepas kepergiaan dr Mawartih ke peristirahatan terakhir

Luter Toding Palamba pecah saat melepaskan kepergian jenazah putrinya, dr Mawartih Susanty, ke peristirahatan terakhir di Pekuburan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.

Ayah lima orang anak ini terlihat begitu terpukul atas peristiwa yang dialami putri ketiganya itu.

"Bapak tidak sanggup mengantarmu ke tempat peristirahatan terakhir, bapak hanya sanggup melepasmu di rumah ini," kata Luter terisak saat menyampaikan sepatah kata dengan pengeras suara di rumah duka Jl Mannuruki II, Lorong I, Makassar, dikutip dari Tribun Timur

almarhumah dr Mawartih Susanty1245
Kolase foto foto almarhumah dr Mawartih Susanty dan ayah dr Mawartih Susanty, Luter Toding Palamba, menyampaikan sepatah kata di rumah duka, Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.

Menurut Luter, begitu banyak kenangan yang tidak terlupakan dengan dr Mawar sapaan Mawartih di rumah duka itu.

"Di rumah ini kita berkumpul bersama-sama, kamu (Mawar) tumbuh besar dan menjadi dewasa dan mencapai cita-citamu," kenang Luter.

"Kamu sudah mewujudkan cita-cita Mus sebagai dokter spesialis paru. Namun, sayang tidak panjang perjalananmu," lanjutnya.

Baca juga: PB IDI Koordinasi dengan IDI Wilayah Papua, Kawal Investigasi Kematian Dokter Mawar

Menurut Luter, apa yang dialami Mawar adalah kejahatan.

"Di ujung sana terjadi suatu musibah yang tidak diduga, yang menurut perasaan itu sangat jahat," sebutnya.

Sepatah kata sang ayah itu membuat jemaat yang hadir tidak kuasa menahan tangis.

Nyaris semua pelayat yang hadir terisak sembari mengusap air matanya.

Kejanggalan kematian dr Mawartih

Ada kejanggalan di balik meninggalnya dr Mawartih Susanty di rumah dinas RSUD, Nabire Papua, Kamis (9/3/2023) lalu.

Kejanggalan itu terlihat dari jenazah almarhumah yang kabarnya terdapat tanda-tanda kekerasan.

"Kalau dari fotonya (almarhum Mawartih Susanty) memang ada tanda-tanda (kekerasan), nanti hasil otopsi yang ungkapkan," ucap salah satu kerabat almarhum yang dihampiri.

Dugaan kejanggalan itu juga diungkapkan perwakilan keluarga almarhum, Mayor Inf Sermon Runtuk saat menyampaikan duka jelang pelepasan jenazah ke pekuburan.

"Pada tanggal 9 Maret 2023, kami keluarga di Makassar dikagetkan dengan berita di Nabire, bahwa anak terkasih dr Mawartih telah meninggal dunia," ucap Mayor Inf Sermon saat menyampaikan sepatah kata mewakili keluarga.

Keluarga besar dr Mawartih mulanya pun tidak percaya adanya informasi tersebut.

"Saya hubungi keluarga, katanya tidak betul. Karena besoknya (dr Mawartih) ada tugas kerja di Jogja," ujar Sermon.

"Kemudian keesokan harinya, pada tanggal 10 Maret, jenazah tiba di Makassar. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dalam proses otopsi," sambungnya.

Baca juga: PB IDI: Kematian Dokter Mawar Tunjukkan Jaminan Keamanan Belum Memadai

Setelah pihak keluarga melihat langsung kondisi mayat Mawartih, lanjut Sermon, ditemukanlan tanda-tanda kejanggalan atas kematian dokter spesialis paru itu.

"Setelah dibuka, kami lihat banyak tanda-tanda yang kami temukan yang saat ini tidak bisa kami ungkapkan," jelasnya.

"Untuk itu, ungkapan hati kami keluarga sangat-sangat mengharapkan, apa yang dialami oleh almarhuma agar proses kasusnya terungkap dengan jelas, benar dan seadil-adilnya," pinta Sermon.

(Tribunnews.com/Daryono) (Tribun Timur/Muslimin Emba)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan