Longsor di Natuna
UPDATE Korban Tewas akibat Longsor di Natuna Bertambah Jadi 49 Orang, 5 Lainnya Masih Hilang
Jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor di Natuna bertambah menjadi 49 orang, Selasa (14/3/2023).
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor di Natuna bertambah menjadi 49 orang, Selasa (14/3/2023).
Bertambahnya jumlah korban tewas setelah Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban longsor di Natuna.
Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di bawah sisa material longsor dengan tekstur tanah sedikit keras.
"Ditemukan tadi sekitar pukul 09.45 WIB di bagian ujung," kata Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan, Abdul Rahman.
Baca juga: Bencana Longsor Natuna: 46 Korban Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Hilang
Saat ini Tim DVI Polda Kepri tengah mengidentifikasi korban.
"Untuk namanya, malam ini dirilis oleh Diskominfo Natuna melalui forum data," jelasnya.
Saati ini ada lima korban lagi yang masih dalam pencarian.
Longsor di Natuna
Sebelumnya diberitakan, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Pulau Serasan mengakibatkan terjadi tanah longsor di Dusun Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023) sekira pukul 11.15 WIB.
Tanah longsor menimpa perkampungan di Desa Jermalik sampai ke jalan raya dan sebanyak 50 warga Desa Jermalik dilaporkan hilang akibat tanah longsor ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Natuna), Raja Darmika membenarkan kejadian bencana longosor di Serasan, Natuna.
"Betul, longsor lagi di Serasan. Informasinya ada korban jiwa. Tapi belum tau pasti berapa jumlahnya karena jaringan sedang gangguan," ungkapnya, Senin (6/3/2023), dikutip dari TribunBatam.id.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah menyatakan saat ini ada 10 warga yang ditemukan meninggal tertimpa longsor.
Baca juga: Update Korban Meninggal Bencana Longsor Pulau Serasan Natuna Menjadi 33 Orang
Menurutnya jumlah ini bisa bertambah karena proses evakuasi masih dilakukan.
"Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," terangnya dikutip dari siaran pers BNPB.
Selain intensitas hujan yang tinggi, bencana longsor ini diakibatkan kondisi tanah di Serasan yang labil.
Proses evakuasi terhadap warga yang dikabarkan hilang masih dilakukan.
Junainah menjelaskan proses evakuasi terkendala cuaca dan sulitnya akses komunikasi karena jaringan telekomunikasi yang terputus.
Terputusnya jaringan juga mengakibatkan pendataan warga yang hilang dan jumlah korban meninggal belum dapat dilakukan secara maksimal.
Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi. Hingga saat ini sudah ada 10 korban meninggal yang ditemukan.
"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," paparnya.
Sejumlah tim diterjunkan untuk melakukan evakuasi korban longsor, mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri hingga relawan.
"Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus sehingga laporan terbaru," pungkasnya.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Korban Tewas Longsor di Natuna Hari Ini Jadi 49, Lima Masih Hilang
Sumber: Tribun Batam
Longsor di Natuna
Bencana Longsor Natuna: 46 Korban Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Hilang |
---|
UPDATE Korban Longsor di Natuna: Jumlah Korban Meninggal 46 Orang, 9 Lainnya Masih Dicari |
---|
Tim SAR Gabungan Kerahkan Tujuh Excavator untuk Cari 21 Korban yang Tertimbun Tanah di Natuna |
---|
Bertolak dari Pontianak, Menteri Risma Tinjau Lokasi Longsor di Natuna |
---|
Update Korban Meninggal Bencana Longsor Pulau Serasan Natuna Menjadi 33 Orang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.