Kamis, 11 September 2025

Jaja Ahmad Jayus Diserang Orang

VIDEO Pengakuan Pelaku Pembacokan Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus: Tak Kenal dengan Korban

Senjata tajam celurit dan sejumlah rekaman CCTV dijadikan polisi sebagai barang bukti untuk mengungkap pelaku pembacokan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi telah menangkap pelaku pembacokan mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus dan anaknya, Rahmi Dwi Utami, pada Rabu (29/3/2023).

 Jaja Ahmad dan anaknya dibacok saat berada di kediamannya, Komplek GBA 2 Blok F, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan pelaku berkerja sebagai sales roti.

"Tersangka pekerja swasta, merupakan sales roti," paparnya, Rabu (29/3/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Motif kasus ini karena pelaku ingin menguasai harta korban.

Senjata tajam celurit dan sejumlah rekaman CCTV dijadikan polisi sebagai barang bukti untuk mengungkap pelaku pembacokan.

Kurang dari 24 jam, pelaku yang bernama Aditya (35) ditangkap di tempat kerjanya.

Pelaku dan korban tidak saling kenal.

Jaja Ahmad Jayus dijadikan korban karena terlihat sudah lansia.

Ketika dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku sudah berniat mencari korban sejak Selasa (28/3/2023) pukul 11.00 WIB.

"Muter-muter sampai di situ (TKP) sudah jam 15.00, saya muter keliling-keliling aja, sempat ke Baleendah, Bojongsoang dan masuk ke Ciganitri," ungkap pelaku.

Setelah menentukan rumah Jaja Ahmad Jayus sebagai target perampokan, pelaku masuk ke dalam rumah secara diam-diam.

Korban pertama yang dibacok yakni anak Jaja Ahmad Jayus, Rahmi Dwi Utami.

Ketika aksinya diketahui Jaja Ahmad Jayus, pelaku melayangkan celurit ke arah mantan Ketua Komisi Yudisial.

"Jadi pas begitu sudah dengar, si Bapaknya di tangga turun, di situ saya berasumsi saya udah ketahuan."

"Saya udah enggak sadar, dan akhirnya saya menyerang dengan membacok," jelas Aditya.

Pelaku mengaku dalam keadaan gelap mata ketika melakukan pembacokan terhadap kedua korban.

Kini pelaku telah ditangkap dan akan mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum.

Kata Tetangga yang Menolong Korban

Tetangga Jaja Ahmad Jayus, Dion (59) mengatakan kondisi rumah korban sedang sepi saat kejadian.

Ia mengaku dikagetkan dengan teriakan warga yang panik ketika melihat kondisi Jaja Ahmad Jayus terluka.

"Kebetulan saya ada ambulans, untuk penanganan pertama itu saya bawa dua-duanya ke rumah sakit terdekat, yaitu rumah sakit Mayapada," paparnya, Selasa (28/3/2023).

Dion menjelaskan para warga menemukan Jaja Ahmad Jayus dan anaknya dalam keadaan berlumuran darah.

"Penuh darah, sudah lemas, karena mungkin bisa kehabisan darah kalau telat ditolong," imbuhnya.

Diduga korban sempat melakukan perlawanan sehingga mengalami luka bekas celurit di kepala dan di leher.

"Tangannya sudah tidak bisa bergerak (kedua korban). Mungkin tangkisan dari celurit itu," bebernya.

Dion mengaku sempat mendengar suara dari Jaja Ahmad Jayus ketika dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

"Bicara ke saya bahwa celurit itu ada di sekitar dapur," jelasnya.

Hingga kini, pelaku pembacokan belum tertangkap karena langsung melarikan diri setelah melakukan aksinya.

Menurutnya, pelaku hanya beraksi seorang diri dan warga yang sempat mengejarnya merasa takut karena pelaku membawa senjata tajam.

"Tapi mengacungkan senjata tajam, jadi mungkin pada takut," katanya.

Dion mengungkapkan tidak ada barang yang hilang di rumah korban sehingga diduga bukan kasus perampokan.

Kondisi rumah yang sepi semakin membuat pelaku leluasa melakukan aksinya.

"Kondisi rumah saya gak lihat persis, kayanya enggak ada barang yang ilang."

"Kebetulan di rumah pas kejadian berdua (Mantan Ketua Komisi Yudisial dan anaknya Tami), ibunya lagi ngedosenin," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan