Rabu, 10 September 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Anak Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Orangtua Sebelum Dibunuh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Panut mengatakan, keluarga besar sangat sedih dan terpukul dari kepergian adik dan iparnya yang tragis.

Editor: Erik S
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, PESAWARAN- Pasangan suami istri, tragis Suheri dan Riani turut menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pasangan suami istri tersebut berasal dari Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Mewakili keluarga, Panut, kakak Suheri dan Riani,  menceritakan adiknya pamit izin bekerja pada proyek bangunan di Jawa.

Baca juga: Begini Bujuk Rayu Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Kepada Korbannya Pasutri Asal Lampung

Panut mengatakan, keluarga besar sangat sedih dan terpukul dari kepergian adik dan iparnya yang tragis.

Padahal mereka berdua adalah sosok yang baik dan suka menolong tetangga terdekatnya.

Sehingga Panut berharap, pelaku dapat dihukum berat dan setimpal atas perbuatannya.

Ia menuturkan, setelah putus kontak dan komunikasi dengan adik dan iparnya tersebut, ada video viral yang menunjukan tempat dari peristiwa pembantaian oleh Slamet Tohari ada di rumahnya.

Video viral dari Tiktok tersebut sama dengan video call terakhir dengan korban.  

“Dari situ ternyata baru mengetahui bahwa peristiwa tersebut pelakunya adalah Slamet Tohari,” terangnya.

Baca juga: Pamit Kerja ke Jawa, Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Mbah Slamet di Banjarnegara, Pergi sejak 2021

Sehingga hal tersebut membuat dirinya dan keluarga besar langsung curiga dan menghubungi keponakannya yang berada di Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Dan kebetulan saat keponakan saya dihubungi dia ada di samping pelaku, dan kami langsung mengirimkan foto Suheri dan Riani untuk bertanya kepada pelaku apakah adik dan iparnya adalah korban,” 

“Dan ternyata pelaku mengakui bahwa adik dan iparnya menjadi korban,” imbuhnya.

Kala itu pelaku menjawab bahwa mereka berdua adalah korban yang dihabisinya.

“Dan pelaku mengakui saat ditanya oleh keponakannya tersebut Suheri dan Riani benar menjadi korban dan sudah lama,” jawabnya.

Hilang kontak sejak 2021

Anak bungsu korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet mengaku ayah ibunya hendak pulang ke Pesawaran sebelum hilang kontak.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Janji ke Korban Akan Diantar Pulang ke Lampung Pakai Macan Putih

Rani Dwi Ulandari mengatakan, bahwa dirinya merupakan anak kedua dari pasangan Suheri dan Riani yang menjadi korban dukun palsu pengganda uang Mbah Slamet.

Rani terakhir berkomunikasi dengan kedua orangtuanya pada 8 September 2021.

Kala itu, sang ayah mengabarkan sebentar lagi akan pulang ke Pesawaran.

“Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana,” imbuhnya.

Rani mengungkapkan pertemuan terakhirnya menjelang keberangkatan orangtua tersebut.

“Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong,” ucap Rani.

Ditambahkannya, saat itu sang ayah mengaku hendak bekerja mengerjakan sebuah proyek pembangunan rumah di Pulau Jawa.

Dia mengatakan sang ayah akan bekerja di Semarang.

Baca juga: Posko Pengaduan Orang Hilang Korban Mbah Slamet Dibuka di Polres Banjarnegara dan Polda Jateng

“Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulung Agung,” jawab Rani.

Rani teringat saat dirinya kerapkali bertanya mengenai kapan orangtuanya akan kembali ke rumah.

“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,”

“Beberapa hari lagi,” 

“Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif,” kenangnya.

Rani pernah mencoba  menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.

“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.

Namun, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.

Rani mengatakan bahwa Suheri dan Riani merupakan orangtua yang baik.

Saat di rumah, Suheri merupakan ayah yang lucu serta taat beribadah.

Kedua Pasutri Sudah Lama Mengenal 

Kedua pasang pasutri korban keganasan Slamet Tohari sang dukun pengganda uang merupakan sahabat dekat.

Baca juga: 2 Jenazah Lain Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Teridentifikasi: Suami Istri Asal Lampung

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat diwawancarai pada Rabu (5/4/2023).

Pratomo menjelaskan, bahwa kedua pasutri tersebut telah saling mengenal dan keduanya sama-sama melakukan keberangkatan ke lokasi dari Slamet Tohari.

“Dan memang sebenarnya para korban saling memberi tahu dan kemudian berangkat kesana,” kata Pratomo.

Terkait hubungan antara siapa yang mengenalkan Slamet Tohari kepada dua pasutri tersebut Polres Pesawaran masih mendalami perantaranya.

“Jadi, siapa yang memperkenalkan kepada Slamet Tohari ini ada satu orang,” ucap Pratomo.

Dan sampai saat ini masih akan berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara untuk mengambil keterangan dari seorang perantara tersebut.

“Terkait apakah perantara itu terlibat atau tidak,” katanya.

“Atau bisa juga perantara itu merupakan seorang korban,” jelas dia. 

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Keluarga Terpukul Kepergian Tragis Korban Dukun Mbah Slamet, Harap Hukuman Setimpal

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan