Mudik Lebaran 2023
Fenomena Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu, Sering Ditabrak hingga Diprank Pemudik
Fenomena penyapu koin di Jembatan Sewo Indramayu di mudik lebaran, sering berhadapan dengan maut, kucing-kucingan dengan polisi dan diprank pemudik.
Penulis:
Theresia Felisiani
Nenek warga Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu itu mengaku sudah rutin melakukan aksi mencari sedekah dengan sapu tersebut.
Kebiasaan itu ia lakukan nyaris setiap hari bahkan diluar momen mudik lebaran.
Kasturi pertama kali menjadi penyapu koin di Jembatan Sewo sejak usianya masih 50 tahun atau sudah sekitar 22 tahun lamanya.
"Biasanya berangkat habis subuh sekitar jam 6 pagi sampai sore jam 4, kalau malem mah gak pernah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (19/4/2023).
Kasturi menceritakan, selama 22 tahun menjadi penyapu koin pun beragam kejadian kecelakaan pernah ia alami.
Ia bahkan tidak ingat berapa kali mengalami kecelakaan karena sudah berulangkali dialami.
Sebanyak itu pula Kasturi masih selamat dari maut.
Kecelakaan itu mulai dari tidak sengaja tertabrak mobil atau motor.

Alasan Ekonomi Jadi Faktor Utama Geluti Profesi Penyapu Koin
Kasturi juga tidak jarang mengalami kecelakaan karena ia yang menabrak kendaraan ketika sedang fokus menyapu koin yang dilempar ke jalanan.
Meski demikian, Kasturi mengaku tidak takut untuk terus menekuni aksi menyapu koin di Jembatan Sewo.
Alasan ekonomi, lanjut dia, menjadi faktor utama.
Di sisi lain karena sudah berusia lanjut, Kasturi sekarang ini hanya melakukan aksi penyapu koin dari pinggiran jalan saja.
Kakinya sudah sering sakit sehingga tidak bisa seekstrem waktu muda dulu.
Untuk hari ini, Kasturi mengaku dari hasil menyapu koin, ia berhasil meraup sedekah sebesar Rp 150 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.