Guru Cabuli Santri di Garut
Tanggapan Bupati dan MUI Garut soal Kasus Pelecehan yang Dilakukan Guru Ngaji
Inilah tanggapan Bupati Garut Rudy Gunawan dan MUI Garut soal guru ngaji yang lakukan pelecehan seksual ke murid-muridnya
TRIBUNNEWS.COM - Oknum guru ngaji di Garut, Jawa Bart, Aep Saepudin (50) ditetapkan jadi tersangka atas kasus pelecehan seksual.
Ia melakukan pelecehan seksual ke 17 anak yang semuanya merupakan bocah laki-laki.
Menanggapi hal tersebut, Rudy Gunawan selaku Bupati Garut memberikan tanggapannya.
Ia mengaku, kasus pelecehan seksual ini telah lama ia dengar.
Namun, saat itu pihak pemerintah kabupaten lebih fokus untuk membantu korban.
"Kita juga tidak tahu ya apa yang harus kita lakukan karena itu terjadi di masyarakat. Selaku bupati saya merasa prihatin adanya kejadian ini, dan ini adalah rudapaksa dari laki-laki ke laki-laki yang lemah," ujar Rudy saat ditemui Tribunjabar.id di kantornya, Kamis (1/6/2023).
Baca juga: Populer Regional: Guru Ngaji Cabuli 17 Bocah di Garut - Viral Warga Berebut Daging di Tempat Sampah
Rudy menyebutkan, pihak pemkab telah bersikap serius dalam membantu korban.
Tak hanya pendampingan advokasi, pihak Pemkab Garut juga melakukan pendampingan psikologis.
"Saya tidak mau menyalahkan siapapun, ini terjadi di masyarakat dan terjadi secara alamiah, sesuatu yang mungkin terjadi," ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan akan berfokus dulu untuk menyembuhkan korban.
"Fokus saya saat ini adalah menyembuhkan korban, soal itu (hukuman bagi pelaku) saya kira polres lebih profesional," ujarnya.
Kecaman MUI
Diketahui, tersangka pelecehan seksual mengaku sebagai guru mengaji.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut pun angkat suara.
Ketua MUI Garut, KH Sirojul Munir mengatakan, pihaknya mengutuk perbuatan tersangka.
"Kami dari MUI Kabupaten Garut sudah sepakat mengutuk perbuatan tersebut, perbuatan cabul yang dilakukan oleh oknum ustaz tersebut," ujarnya.
TribunJabar.id mewartakan, pihak MUI telah memastikan bahwa tersangka tidak memiliki riwayat yang jelas tentang keilmuannya sebagai ustaz.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Garut Lecehkan 17 Murid Laki-laki, Begini Respons Bupati Rudy
Hal tersebut diketahui saat ia melakukan komunikasi langsung di Polres Garut dengan tersangka.
Dari komunikasi dengan tersangka, Munir menyimpulkan bahwa ada kebohongan di masa lalu Aep.
"Tidak punya guru agama yang benar, mungkin dia mengenal agama ini dari Google (atau) dari siapa saya tidak tahu ya. Yang jelas (dia) tidak ada sanad keilmuan," ungkapnya.
Munir menambahkan, tersangka juga tak mengenalinya sebagai seorang Ketua MUI Kabupaten Garut.
Bahkan, tersangka juga berbohong soal lokasi pesantren tempat ia menimba ilmu.
"Kesimpulan saya, dia ini bukan ustaz, tapi ustaz abal-abal yang mengaku ustaz begitu, jadi oknum masyarakat yang mengaku ustaz," ujarnya.
Terakhir, pihak MUI Garut mengimbau kepada para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih guru mengaji.
"Jangan salah menitipkan anak untuk diberikan pelajaran kepada ustaz yang abal-abal nantinya bahaya, seperti yang terjadi saat ini, jadi harus selektif," ujarnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Sidqi Al Ghifari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.