Jejak Turah, Pelaku Mutilasi Wanita di Klaten, Pernah Bunuh Orang 2009 dan Mendekam di Nusakambangan
Jejak Turah, pelaku mutilasi wanita di Kabupaten Klaten, ternyata pernah membunuh orang pada 2009 lalu dan mendekam di LP Nusakambangan
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan disertai mutilasi terjadi di Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Seorang pria bernama Turah alias Daud (40) tega menghabisi nyawa rekan kerjanya, RRJA (57).
Sadisnya, Turah juga memutilasi jasad korban.
Setelah membunuh serta memutilasi rekan kerjanya, Turah menyerahkan diri ke polisi.
Dari kasus pembunuhan dan mutilasi ini terungkap bahwa Turah merupakan seorang residivis kasus serupa.
Warga Desa Sambirejo, Kecamatan Selometo, Kabupaten Wonosobo itu pernah membunuh seorang wanita pada 2009 silam.
Baca juga: Sosok Turah, Pelaku Mutilasi di Klaten, Pernah Lakukan Pembunuhan 2009
Kala itu, Turah divonis 12 tahun penjara dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Kabupaten Cilacap.
Turah kemudian dibebaskan pada 2017 lalu, mengutip TribunSolo.com.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi, mengatakan pembunuhan itu terjadi di Wonosobo.
Adapun motif pelaku membunuh korban saat itu karena dendam.
Korban menjanjikan sesuatu untuk pelaku, namun tak ditepati.
"Kami sedang koordinasi dengan Polres Wonosobo (mengenai kasus pembunuhan yang dilakukan Turah)."
"Hanya saja dari pengakuannya, tersangka mengaku saat itu merasa dibohongi oleh seorang wanita."
"Namun, sesuatu tersebut, uang tersebut, tidak diberikan kepada tersangka, sehingga pada saat itu tersangka membunuh korban," kata Lanang.
Kendati telah dihukum atas perbuatannya, Turah tak jera.
Ia kembali melakukan pembunuhan, kali ini lagi-lagi seorang wanita yang menjadi korbannya.

Sadisnya, tak hanya membunuh, Turah juga memutilasi jasad korban berinisial RRJA.
Dilansir TribunSolo.com, korban merupakan rekan kerja pelaku dan tinggal di rumah kontrakan yang sama di Klaten.
Pembunuhan sadis itu terjadi di rumah kontrakan yang berada di Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Kamis (22/6/2023).
Aksi sadis yang dilakukan Turah itu dipicu persolaan dua pekan lalu.
Ketika itu, RRJA menuduh Turah mengambil uangnya Rp 20.000.
Ditambah lagi, dari pengakuan Turah, korban sering mengolok-olok dirinya karena tak mau membantu saat bekerja.
Tuduhan dan olok-olok itu kemudian membuat Turah sakit hati dan dendam terhadap korban.
Dari situ, timbul niat Turah untuk menghabisi nyawa korban.
Niat untuk membunuh korban muncul tiga hari sebelum kejadian.
Namun, saat itu, pelaku belum menemukan momentum yang tepat, sehingga niat itu masih disimpan rapat-rapat.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Wanita di Klaten, Korban Dihabisi saat Ada Pemadaman Listrik
Tiba di hari kejadian, Kamis, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban.
Eksekusi terhadap korban dilakukan saat terjadi pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Manisrenggo sekitar pukul 01.30 WIB.
Pelaku yang terbangun kemudian mendatangi kamar korban untuk meminta lilin.
Setelah diberi lilin, pelaku langsung mencekik korban.
"Kemudian pelaku mencekik leher korban, pada saat posisi berdiri sehingga korban berteriak minta tolong," kata Kapolres Klaten, AKBP Warsono.
Teriakan korban itu kian membuat pelaku beringas.
Seketika, pelaku membanting korban lalu memukulnya.
Mendapat pukulan bertubi-tubi membuat korban terkulai lemas tak berdaya.
Pelaku lantas keluar kamar dan mengambil sebilah pisau yang ada di meja depan untuk memutilasi korban.
Korban kemudian dimutilasi hingga bagian tubuhnya terpisah.

Bagian kepala yang terpisah dari badannya kemudian diseret ke ruang tengah.
Alasannya karena di ruang tengah rumah kontrakan itu korban sering mengolok-olok pelaku.
"Pengakuan dari tersangka itu, di ruang tamu itu, korban kerap diolok-olok," ungkap Lanang.
Setelah membunuh dan memutilasi korban, pelaku keluar dari rumah kontrakan tersebut.
Pelaku kemudian berputar-putar di Jogja dan kembali lagi ke wilayah Klaten.
Setelah itu, pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Klaten Kota.
Kendati telah menghilangkan nyawa rekan kerjanya, pelaku tak tampak menyesali perbuatannya.
Dia justru tampak tenang dan tegas saat diwawancarai awak media di Mapolres Klaten, dilansir TribunSolo.com.
Dengan lantang, Turah mengaku puas menghabisi nyawa korban.
"Enggak (menyesal)," katanya saat menjawab pertanyaan apakah ada penyesalan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Tri Widodo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.