Sabtu, 16 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Sukoharjo, 3 Siswa SMP Meninggal, Sopir Gran Max Ditahan karena Tak Punya SIM A

Sebanyak 3 siswa SMP di Karanganyar tewas usai ditabrak mobil Daihatsu Gran Max. Sopir Gran Max kini telah ditahan untuk menjalani pemeriksaan.

Editor: Abdul Muhaimin
TribunSolo.com/Istimewa
Daihatsu Gran Max yang adu banteng dengan dua motor di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Senin (21/8/2023) Sekira Pukul 20.15 WIB. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma 'ruf

TRIBUNNEWS.COM - Tiga siswa SMPN 1 Jumanton, Karanganyar, Jawa Tengah meninggal usai tertabrak mobil Daihatsu Gran Max, Senin (21/8/2023).

Kecelakaan maut yang terjadi di Desa Mulur, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah terjadi karena sopir Gran Max tidak memperhatikan jalan.

Sopir Gran Max yang bernama Shopyan Virdaus Alamsyah (21) kini telah ditahan Polres Sukoharjo untuk menjalani pemeriksaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sopir Gran Max tidak memiliki SIM A.

Akibatnya tiga orang tewas, korban adalah Rafi Nuur Aziz, Fahri Aditya, dan Satria Pradana.

Baca juga: Tabrakan Maut Motor Honda Vario dan CBR di Situbondo, Dua Pengendara Tewas di Tempat

Sopir diduga tidak memperhatikan jalan saat melintas di lokasi kejadian.

Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Betty Nugroho mengatakan, pelaku tidak memiliki SIM A.

"SIM A-nya kami belum menemukan, jadi sangat jelas pelanggarannya," ujarnya.

Dia mengatakan, kondisi sopir Gran Max hanya luka ringan.

"Saat ini. Pelaku langsung ditahan di polres Sukoharjo. Kalau kondisinya baik -baik saja," terangnya.

Tangis Rekan Korban

Kecelakaan di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo meninggalkan duka.

Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa ini.

Korban adalah Rafi Nuur Aziz, Fahri Aditya, dan Satria Pradana.

Ketiga korban itu merupakan warga Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: Tabrakan Beruntun Libatkan 4 Truk dan 2 Sepeda Motor Terjadi di Cianjur, Satu Orang Meninggal Dunia

Masing-masing untuk Rafi dan Fahri warga Tebuireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Sementara itu, Satria Pradana warga Ngadirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Selain itu, mereka merupakan siswa kelas 9 SMP di SMPN 1 Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Pantauan TribunSolo.com, di rumah duka korban Rafi Nuur Aziz, rekan-rekan korban tak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.

Pukul 10.30 WIB, rombongan pelayat masih berdatangan ke rumah duka di Dukuh Tebu Ireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Selasa (22/8/2023).

Terlihat mereka datang ke rumah duka dan mengungkapkan rasa duka cita kepada keluarga korban.

Nampak mulai dari teman satu angkatan di SMPN 1 Jumantono hingga adik-adik kelasnya berdatangan ke rumah duka.

Baca juga: Tabrakan Dua Sepeda Motor di Konawe Mengakibatkan 2 Orang Tewas

Semua rekan-rekan satu angkatan yang mengungkapkan rasa dukanya kehilangan korban.

Bahkan ada yang sedih hingga menangis karena masih tak percaya sosok temannya sudah tidak ada.

Isak tangis juga terjadi pada keluarga dan tetangga korban.

Habit, salah satu rekan satu angkatan SMPN 1 Jumantono mengaku sangat kehilangan setelah mendapatkan kabar tiga temannya menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Menurutnya ketiga temannya itu sama-sama memiliki sifat yang baik dan humble.

"Mereka aktif di organisasi sekolah, dan humble dengan semua teman-temannya," ucap dia.

"Saya termasuk sangat dekat dengan almarhum, kami sering main bareng, terkadang kalau mau jalan-jalan keluar itu ngajak saya keluar, kami sangat kehilangan sekali," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Kecelakaan Maut Sukoharjo Tewaskan 3 Orang, Sopir Daihatsu Gran Max Ditahan

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan