Rabu, 27 Agustus 2025

Kesaksian Anggi Yurikno yang Identitasnya Dicuri Dokter Gadungan Susanto

Dokter Anggi Yurikno mengaku sama sekali tak tahu identitasnya dicuri Susanto untuk dipakai mendaftar sebagai dokter gadungan.

Tribunnews.com
Dokter Anggi Yurikno mengaku sama sekali tak tahu identitasnya dicuri Susanto untuk dipakai mendaftar sebagai dokter gadungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kesaksian Dokter Anggi Yurikno, korban yang identitasnya digunakan dokter gadungan bernama Susanto.

Anggi mengaku dirinya sama sekali tak tahu-menahu soal identitasnya yang dicuri.

Padahal, Susanto telah menggunakan identitas Anggo untuk berpura-pura sebagai dokter gadungan.

Data tersebut mulai dari data diri, ijasah, surat tanda registrasi dokter, hingga sertifikat keahliannya sebagai dokter.

Anggi baru mengetahui identitasnya dicuri dan disalahgunakan saat diminta seorang dokter di RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, Jawa Timur, untuk menjadi saksi dalam kasus Susanto.

"Saya dapat info dari Dokter Ika dari RS PHC, jadi bulan sekitar bulan Juli saya baru dapat kabar itu (kalau data saya dicuri)," ungkap Anggi dikutip dari Kompas Tv yang tayang Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Sederet Dokter Gadungan Hebohkan Indonesia: Erayani Pengantin Sesama Jenis, Elwizan hingga Susanto

Dijelaskan Anggi, dirinya sama sekali tak mengenal Susanto.

Ia baru pertama kali bertemu Susanto saat menjadi saksi atas perbuatan dokter gadungan itu.

"Saya nggak kenal, belum pernah ketemu juga," sambung Anggi.

Selama ini Anggi tak merasa jika data dirinya disalahgunakan orang lain.

Pasalnya, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan atau surat pemberitahuan datang kepadanya.

"Sepengetahuan saya sih nggak ada yang mencurigakan sama sekali, karena pasti kan kita tahu misalnya kalau ada info atau bagaimana."

"Tapi, memang nggak ada sama sekali (info yang masuk ke saya)," jelas Anggi.

Baca juga: Sosok Susanto, Dokter Gadungan Tipu Banyak RS, Aksi Sejak 2008 dari Kaltim ke Jawa, Pernah Dipenjara

Anggi tak mengetahui kapan data terkait dirinya itu bocor dan diketahui Susanto.

Namun, saat datang menjadi saksi, di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tertulis data dirinya itu berhasil dicuri Susanto dari media sosial Facebook.

"Kalau dari keterangan waktu BAP di Surabaya itu (data diri saya) didapatnya itu dari Facebook, dari makelar jual beli data yang ada di media sosial," ujar Anggi.

Padahal, aku Anggi, ia tak pernah mengunggah datanya ke media sosial.

"Seingat saya ya selama saya bekerja ini, saya belum pernah meng-upload data sama sekali, toh harus pun melamar, misalnya melamar pekerjaan, biasanya kita email," jelas Anggi.

Dijelaskan Anggi memang dirinya tak menerima kerugian secara materiil.

Namun, Anggi merasa dirinya dirugikan secara moril.

"Sebenarnya kalau untuk kerugian, nggak ada kerugian material, cuman memang kerugian secara moril karena mencatut nama saya," kata Anggi.

Anggi pun berharap Susanto data ditindak tegas atas perbuatannya ini.

Diketahui, terbongkarnya kedok Susanto sebagai dokter gadungan bermula saat RS PHC Surabaya hendak memperpanjang kontraknya.

Susanto telah menjadi dokter di RS PHC Surabaya sejak 2020 silam.

Ia melamar sebagai dokter saat RS PHC membuka lowongan kerja dua tahun yang lalu.

Setelah diterima, Susanto bertugas di Klinic K3 PT Pertamina EP IV Cepu, Jawa Tengah per 15 Juni 2020 sampai 31 Desember 2022.

Dari pengakuannya, Susanto mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan plus tunjangan.

Akibat ulah Susanto, Rumah Sakit PHC Surabaya merugi hingga Rp 262 juta.

Baca juga: Sosok Susanto, Dokter Gadungan Tipu Banyak RS, Aksi Sejak 2008 dari Kaltim ke Jawa, Pernah Dipenjara

Sosok Susanto

Dikutip TribunSumsel.com, Susanto adalah pria lulusan SMA.

Kasus dokter gadungan di RS PHC Surabaya bukanlah kasus pertama Susanto.

Belakangan, diketahui aksi penipuan identitas ini juga pernah ia lakukan di Kalimantan dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Santoso (kiri) seroang dokter gadungan lulusan SMA yang bekerja di RS PHC Surabay selama 2 tahun menggunakan identitas dari dr Anggi Yuriko (kanan) yang ia cari dari media sosial Facebook.
Santoso (kiri) seroang dokter gadungan lulusan SMA yang bekerja di RS PHC Surabay selama 2 tahun menggunakan identitas dari dr Anggi Yuriko (kanan) yang ia cari dari media sosial Facebook. (SURYA.co.id)

Baca juga: Soal Dokter Gadungan Lulusan SMA di PT PHC, Dirut Rumah Sakit Sebut Santoso Tak Pernah Beri Resep

Dikutip dari Surya.co.id, sepak terjang Susanto bermula pada 2008 silam.

Ia sempat bekerja di Rumah Sakit Umum Gunung Sawo, Temanggung, Jawa Tengah.

Namun, ia hanya bekerja selama dua bulan, mulai bulan Februari sampai April 2008.

Pada tahun yang sama, dirinya juga pernah bekerja di RS Habibullah di Jalan Raya Tahunan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Bahkan, ia memiliki jabatan mentereng sebagai Direktur Utama di RS Habibullah.

Susanto juga memiliki pekerjaan sambilan sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Jalan Raya Sulursari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.

Diketahui, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala UTD PMI Grobogan selama 3 tahun dari tahun 2006 sampai 2008.

Namun, Susanto mendadak hilang setelah pamit ke Surabaya.

Keberadaan Susanto lalu terdeteksi di Kalimantan Selatan.

Susanto kala itu menyamar sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) atau dokter kandungan.

Ia bekerja di RS Pahlawan Medical Center, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Tak sampai seminggu, Susanto pun dilaporkan ke polisi karena penyemarannya terbongkar.

Ia saat itu grogi dan hampir salah penanganan saat operasi caesar, hingga akhirnya dilaporkan polisi.

Susanto divonis penjara selama 20 bulan oleh Pengadilan Negeri Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Setelah bebas dari penjara, sekita tahun 2011, Susanto pindah ke Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Ia kembali melakukan aksinya sebagai dokter gadungan.

Tak tanggung-tanggung, Susanto bekerja di dua Rumah Sakit, yakni RS Sangatta Occupational Health Center (SOHC) serta RS Prima Sangatta.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)(Surya,.co.id/Tony Hermawan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan