Pembunuhan di Subang
Polisi Sita Dua Benda di Rumah Yoris, Diduga Bakal Ada Tersangka Baru
Polisi mengambil dua benda yang diperkirakan menjadi barang bukti dari kediaman Yoris Raja Amanullah, keluarga korban kasus Subang.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Polisi mengambil dua benda yang diduga menjadi barang bukti dari kediaman Yoris Raja Amanullah, keluarga korban kasus Subang.
Polda Jabar melakukan penggeledahan di rumah Yoris terkait pembunuhan Tuti Suhartini dam Amalia Mustika Ratu pada 18 Agustus 2021 lalu.
Penggeledahan ini berlangsung hampir bersamaan dengan pra rekonstruksi kasus Subang di beberapa tempat terutama di kediaman Tuti di Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
Baca juga: Ada Aroma Korupsi di Yayasan Yosep, Ini Temuan Polisi
"(Penggeledahan) Rumah Yoris dan Mulyana," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Selasa (31/10/2023).
Ia pun menegaskan bawah kedatangannya ke Subang itu untuk menggeledah rumah saksi.
"Subang, penggeledahan," kata dia lagi.
Selain rumah Yoris, polisi juga menggeledah rumah Mulyana, adik kandung tersangka Yosep Hidayah.
Kuasa Hukum Yoris, Leni Anggraeni mengatakan bahwa penyidik mengamankan dua barang bukti dari rumah kliennya.
"Untuk penggeledahan rumah terkait dengan kasus pembunuhan, itu bukan geledah hanya mencari bukti yang ada," kata Leni kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Selasa.
Baca juga: Fakta Yayasan Milik Yosep yang Diduga jadi Motif Pembunuhan, Kedua Korban Sempat jadi Pengurus
Leni Anggraeni mengatakan, dua barang bukti yang diamankan itu adalah milik Amel dan Yoris.
Dua barang bukti itu yakni laptop dan handphone.
"Hanya ingin mencari laptop Amel sama HP Yoris yang dulu, pernah disita polisi tapi dikembalikan," kata dia lagi.
Tersangka Baru
Kuasa Hukum Muhamad Ramdanu, Achmad Taufan menduga ada tersangka lain di balik kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Apabila ada dugaan ada tersangka lain, kami berharap segera ditangkap dan dijadikan tersangka," katanya dilansir dari Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa.
Taufan pun meyakini bahwa para pelaku ini ramai-ramai membuat rencana hingga sulit diungkap oleh polisi.
"Mereka sudah bisa memprediksi bahwa perkara ini bisa kita buat zonk, akan bisa dibuat kabur dan dan tidak bisa diungkap," kata dia.
Achmad Taufan pun menduga bahwa pelakunya bukan hanya para eksekutor yang ada di TKP saja.
"Skenario ini sudah dibuat, jadi kita berharap ada tersangka lain," kata dia.
Ia pun berharap kasus ini bisa terbuka scara terang benderang.
"Sampai sebenarnya ini berapa sih pelakunya, kan bukan hanya eksekusi, tapi membantu ini itu, merencanakan," kata dia.
Apalagi menurut dia, pelaku juga cukup lihai karena bisa mengaburkan polisi saat melakukan olah TKP.
"Semua ini turut membantu kan," ujarnya.
Ia pun meyakini jika kasus ini sudah terungkap seluruhnya, maka akan ada tersangka lain.
"Saya yakin kemungkinan besar tersangka bisa lebih dari lima," kata dia.
Taufan pun menduga bahwa para pelaku ini sudah memiliki tugas masing-masing.
"Karena ini pembunuhan yang tidak wajar, sangat tak wajar. Semoga beberapa hari ke depan lebih terang lagi," pungkasnya. (Tribun Bogor/Tribun Jabar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.