Kamis, 21 Agustus 2025

Kepribadian Satu Keluarga yang Dibunuh di Penajam Paser Utara, Tetangga yang Masih SMK Ditangkap

Satu keluarga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi korban pembunuhan. Pelaku merupakan tetangga yang masih SMK.

Editor: Abdul Muhaimin
ILUSTRASI/NET
Ilustrasi Pembunuhan. Siswa SMK di Penajam Paser Utara membunuh satu keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Penajam Paser Utara menangkap siswa SMK berinisial JND yang diduga melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak.

Kasus pembunuhan dilakukan di rumah korban yang terletak di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Selasa (6/2/2024) dini hari.

Pelaku membawa parang dari rumahnya dan telah berencana menghabisi nyawa para korban yakni Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34) serta ketiga anaknya yang masing-masing adalah RJS (15), VDS (11), dan ZAA (3).

Kakak Waluyo, Siswoyo mengatakan adiknya merupakan sosok yang jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.

Waluyo jarang bicara dan dikenal agak pendiam.

Ia beserta istrinya juga tidak pernah diketahui memiliki masalah dengan tetangganya, pun orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya.

Waluyo diketahui memiliki seorang anak gadis berusia 16 tahun. Kata Siswoyo ia tidak diketahui apakah memiliki masalah dengan orang lain atau tidak.

"Pak Waluyo itu baik, tidak pernah ada masalah," ungkapnya Selasa (6/2/2024).

Diketahui, satu keluarga menjadi korban pembunuhan di Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara (PPU).

"Kalau anak gadisnya ini sudah tidak sekolah, yang paling tua, kita tidak tahu dia punya masalah atau tidak," jelasnya.

Saat ini seluruh korban sedang diproses visum di RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Keluarga, Suami, Istri dan 3 Anaknya Tewas Diduga Korban Pembunuhan

Keterangan awal yang diperoleh Tribunkaltim.co di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.

Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.

Tidak hanya itu, sumber terpercaya di Polres PPU dan juga informasi awal dari warga, JND terduga pelaku ini juga merupakan tetangga langsung dari korban. Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korbnan sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.

Kronologi

Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.

“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambal membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo. Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Kuningan Terungkap Buat Skenario Kematian Korban dan Surat Wasiat Palsu

Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang didalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).

Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.

Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.

Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.

Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengankorban yang sudah meninggal dunia. “Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.

Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu WAluyo masih tampak bergerak.

Baca juga: Waria di Kuningan Tewas Dibunuh Pacar, Pembunuhan Dipicu Rasa Cemburu

Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang yang dibawa untuk menghabisi Waluyo.

Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.

“Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah. Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan. Sebelumnya kami jugaakan menjahit luka yang diderita korban,” kata sumber di RSUD PPU.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Sadis di PPU, Pelaku Matikan Listrik Sebelum Habisi 5 Nyawa dalam Satu Keluarga

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan