Perang Sarung di Lampung Renggut Nyawa Remaja, Sempat Pulang setelah Tarawih
Seorang remaja asal Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia usai tawuran perang sarung pada Senin (18/3/2024) malam.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja asal Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia usai tawuran perang sarung pada Senin (18/3/2024) malam.
Kini, korban yang berinisial LRF (14) telah dimakamkan di TPU desanya.
Ayah korban bernama Hendri menyebut, pihak polisi telah memanggil teman-teman anaknya untuk dimintai keterangan.
"Kalau nggak salah sudah ada 5-6 orang teman anak saya yang dipanggil, yang waktu itu bareng anak saya. Mereka naik 3 motor dengan cara berboncengan," ujarnya, Selasa (19/3/2024).
Tribun Lampung melaporkan, tawuran perang sarung terjadi antara kelompok anak remaja dari Desa Kecapi dan Desa Pematang.
Kini, pihak kepolisian tengah mendalami persitiwa perang sarung tersebut.
"Kepolisian Daerah Lampung mengimbau masyarakat di dua desa yang berada di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan untuk saling menahan diri pasca tewasnya seorang remaja dalam peristiwa perang sarung."
"Polres Lampung Selatan tengah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini. Kami akan bekerja secara profesional untuk segera mengungkap peristiwa ini," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik, Selasa (19/3/2024).
Berikut adalah kronologi peristiwa perang sarung yang merenggut nyawa tersebut.
Pada Senin (18/3/2024) malam, Hendri menyebut anaknya ijin berangkat untuk sholat tarawih.
Setelah selesai, korban sempat pulang ke rumah.
Baca juga: Remaja di Lampung Tewas Akibat Perang Sarung, Ini Keterangan Ayah Korban
Lalu, LRF ijin ke ayahnya untuk bermain dengan teman-temannya.
Hendri pun mengaku sempat melihat anaknya mengendarai motor bersama teman-temannya.
"Saya waktu itu lagi di pos ronda, terus liat teman-temannya lewat bawa motor, bawa anak saya juga. Cuma mereka nggak mampir."
"Tak selang berapa lama, temennya itu nyamperin saya katanya anak saya lagi di bidan desa. Saya langsung ke sana," sambungnya.
Sesampainya di lokasi, Hendri mendapati anaknya sudah dalam kondisi lemas.
Warga sekitar sempat memberikan pertolongan kepada korban dengan membawanya ke Bidan Desa Kecapi.
Sayangnya, pihak bidan tak sanggup mengobati korban, sehingga menyarankan agar korban dibawa ke RSUD Bob Bazar.
"Pas di jalan saya ajak ngomong di udah nggak respon," ujarnya.
Sesampainya di RSUD Bob Bazar, pihak rumah sakit menyebut anaknya meninggal dunia di perjalanan.
Jasad korban kemudian melalui proses autopsi.
"Setelah selesai diautopsi langsung dimakamkan hari ini di TPU desanya. Tadi dari pihak rumah sakit katanya selesai jam 2 dan langsung dibawa ke TPU," ujar Hendri.
Hendri menyebut, ia tak melihat ada tanda-tanda kekerasa di tubuh anaknya.
"Kalau luka-luka gitu saya nggak lihat. Karena kejadiannya cepat sekali. Saat saya dikabarin disuruh datang ke bidan, terus dari situ kan anak saya disuruh bawa ke RSUD Bov Bazar," katanya.
"Saya nggak lihat ada luka, kecuali luka lecet yang ada di lututnya," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun Lampung dengan judul Breaking News Tawuran Perang Sarung Makan Korban, Remaja di Lampung Tewas.
(Tribunnews.com, Widya) (TribunLampung.co.id, Dominius Desmantri Barus, Vincensius Soma Ferrer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.