Jumat, 5 September 2025

Beda Keterangan SMPN 1 Sindangbarang soal Kasus Perundungan, Sempat Membenarkan lalu Membantah

SMPN 1 Sindangbarang sempat akui adanya tindak perundungan, tapi terbaru ini justru bantah adanya tindak bullying di lingkungan sekolahnya

freepik
Ilustrasi bullying 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus perundungan yang terjadi di SMPN 1 Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.

Terjadi beda keterangan yang dikeluarkan oleh pihak SMPN 1 Sindangbarang.

Kabid SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpoda) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk dua tim untuk menangani kasus perundungan ini.

Sebelumnya, ia juga sudah menghubungi pihak kepala sekolah dan guru-guru untuk memastikan dugaan perundungan yang terjadi terhadap siswa baru berinisial AD (12).

Ia menjelaskan, saat dihubungi, pihak sekolah membenarkan ada kejadian tersebut.

"Informasi sementara iya mereka membenarkan kejadianya. Untuk lebih mengetahuinya lebih jelas besok saya akan mendatangi sekolah tersebut," kata Helmi saat dihubungi TribunJabar.id, Minggu (21/7/2024).

Ia menyebutkan, dua tim tersebut memiliki tugas yang berbeda.

Tim pertama akan mendatangi sekolah dan tim kedua akan mendampingi korban.

"Besok rencanakan korban akan kita bawa ke RSUD Cianjur untuk diperiksaan lebih lanjut lagi, meski sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit di Sukabumi," ujar Helmi.

Lalu, terbaru ini, Helmi menuturkan bahwa ia sudah datang langsung ke SMPN 1 Sindangbarang.

"Saya kemarin sudah mendatangi langsung ke SMPN 1 Sindangbarang. Ketika itu semuanya saya tanya, mulai dari panitia MPLS, kesiswaan, guru-guru dan kepala sekolah," ucap Helmi.

Baca juga: Sekolah Bantah Ada Perundungan di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur, Sebut Ada Surat Perjanjian

Mengutip TribunJabar.id, saat ia datang langsung tersebut, beberapa pihak yang dimintai keterangan menyatakan tidak ada tindak perundungan.

"Tapi dalam kita menerima adanya surat perjanjian antara korban AD dan S, tapi surat tersebut maksudnya belum diketahui maksudnya seperti apa," katanya.

Sementara itu, pihaknya saat ini tengah menunggu hasil pemeriksaan terhadap korban.

AD sendiri saat ini masih dalam perawatan dan pemeriksaan di RSUD Cianjur, Jawa Barat.

"Kemarin kan korban sudah didampingi tim Disdikpora Kabupaten Cianjur ke RSUD Cianjur."

"Jadi nantinya apabila setelah ada hasil pemeriksaannya sepeti apa kita akan mengambil sikap," kata dia.

Helmi menambahkan, ada atau tidaknya perundungan tersebut berdampak ke korban dan pelaku.

Keduanya memiliki trauma yang sama.

"Saat ini terduga pelaku seperti merasa ketakutan karena sering didatangi banyak orang, bahkan tidak ingin sekolah."

"Meski begitu, kita akan mencarikan solusi agar kedua siswi baru itu bisa bersekolah lagi," ucapnya.

Biaya Perawatan Ditanggung Pemkab Cianjur

Biaya pengobatan dari AD pun akan ditanggung oleh Pemkab Cianjur melalui Disdikpora.

"Sesuai dengan arahan dan perintah dari atasan saya, kami pastikan seluruh biaya perawatan AD akan ditanggung oleh Disdikpora," kata Helmi Halimudin, dikutip dari TribunJabar.id.

AD diduga korban perundungan tersebut lanjut dia, menjalani pemeriksan dan perawatan di RSUD Cianjur untuk memastikan penyebab luka yang diberitanya.

Baca juga: Motif Perundungan Siswi SMP di Cianjur, Pelaku dan Korban Berstatus Siswi Baru Peserta MPLS

"Pihak sekolah kan tidak membenarkan adanya kejadian perundungan itu, maka nanti kita akan lihat hasilnya seperti apa, apakah luka dideritanya akibat pemukulan atau seperti apa," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Biaya Perawatan AD Siswi SMPN 1 Sindangbarang Korban Bullying Ditanggung Pemkab Cianjur

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan