Sabtu, 6 September 2025

Korban Tewas Kebakaran di Pontianak Bertambah Jadi 6 Orang, Alex Berpulang Setelah 11 Hari Dirawat

Korban meninggal setelah menjalani perawatan selama 11 hari di rumah sakit.

|
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Lokasi Kebakaran di gang Kadriah Pontianak Timur, dimana pada musibah ini 5 orang meninggal dunia, Kamis 22 Agustus 2024 dini hari. Korban keenam meninggal setelah menjalani perawatan selama 11 hari di rumah sakit, Minggu (1/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Syarif Muhammad Alek Bin Ali Al Muthahhar korban kebakaran di Tembelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak meninggal dunia, Minggu (1/9/2024) siang.

Korban meninggal setelah menjalani perawatan selama 11 hari di rumah sakit.

Syarif Joni Herman, kakak ipar korban mengungkapkan Syarif Muhammad dimakamkan Minggu di dekat makam istri dan dua anaknya.

Korban meninggalkan dua orang anak, pertama Syarif Ragil dan Syarif Anita.

Baca juga: 4 Fakta Kebakaran di Terminal 3 Bandara Soetta, Kronologi, Penerbangan Normal, hingga Video Viral

Syarif Joni menceritakan bahwa korban dan istrinya merupakan sosok yang baik di mata keluarga besar.

Keduanya tidak pernah terlibat perselisihan apapun dan menjalani kehidupan yang harmonis.

"Mereka ini baik semuanya, Syarif Alek, ini juga dalam pekerjaannya itu amanah sekali, disiplin, tidak pernah buat masalah, kita adik beradik ini tidak pernah ada masalah, dalam pekerjaannya juga jujur, tidak pernah aneh-aneh," tuturnya.

Sebelumnya, 5 orang tewas akibat kebakaran di Kelurahan Tembelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kamis (22/8/2024) pukul 03.00 WIB.

5 orang yang meninggal merupakan satu keluarga, dimana di dalam rumah terdiri dari 3 Kepala Keluarga berjumlah 12 orang.

Korban meninggal sebelumnya yakni Syarif Ismail, Syarif Maulana, lalu Syarifah Aini.

Kemudian dua anaknya yakni Syarifah Zahara dan Syarifah Hanifa.

Saat itu, Syarif Alek mengalami luka bakar hingga 60 persen, namun setelah dirawat di rumah sakit korban meninggal dunia.

Sebelumnya Kapolsek Pontianak Timur AKP Heri Purnomo mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 03.00 dini hari.

Baca juga: Kebakaran di RS Pusat Pertamina: Evakuasi Cepat, Semua Pasien Selamat

Dalam rumah itu dihuni oleh 3 kepala keluarga yang terdiri 12 orang dan merupakan satu keluarga besar.

Saat kejadian 6 orang berhasil keluar dengan selamat, 1 orang mengalami luka bakar, dan 5 meninggal dunia.

"Ada 12 orang yang tinggal di rumah itu, 6 bisa keluar, 1 luka bakar, 5 dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.

Lokasi kebakaran berada di kawasan pemukiman padat penduduk.

Jalan menuju lokasi kebakaran hanya memiliki lebar sekira 1 meter.

Kemudian, rumah yang terbakar terdiri bangunan dengan material perpaduan kayu dan semen.

Kebakaran di Lebanon akibat serangan Israel pada hari Kamis, (22/8/2024).
Kebakaran di Lebanon akibat serangan Israel pada hari Kamis, (22/8/2024). (Press TV)

Lalu, akses keluar masuk rumah dari informasi yang dihimpun terdapat dua pintu, pintu depan dan belakang, lalu ada pula sejumlah jendela.

Namun di dalam rumah sendiri berdasarkan informasi telah memiliki banyak ruangan karena telah di sekat untuk hunian masing-masing kepala keluarga. 

Terjadi saat Warga Tertidur Lelap

Mahmud, Ketua RT setempat yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi mengatakan api pertama terlihat sekira pukul 02.00 dimana warga tengah lelap tidur.

Saat itu api dengan sangat cepat membesar lalu membakar seluruh bagian rumah.

"Yang meninggal itu ibunya, anak dua, adeknya, paman si ibu, jadi 5 totalnya, di rumah ini ada 3 KK, yang meninggal beda - beda KK nya" ungkapnya.

Para korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan posisi di beberapa ruangan berbeda.

Seluruh korban merupakan warga yang telah lama tinggal di lokasi.

Ia mengatakan warga saat api masih membara tidak mengetahui bahwa di dalam rumah masih ada orang.

Korban diketahui setelah api berhasil dipadamkan dan petugas pemadam menemukan ada jasad di antara puing-puing.

Saat kejadian warga tidak mendengar ada suara minta tolong dari dalam rumah.

Kronologi Kejadian 

Syarif Joni Herman, satu di antara penghuni rumah yang selamat mengungkapkan, korban meninggal dunia yakni adik kandung perempuan beserta dua anaknya, lalu paman, dan adik laki- lakinya.

"Yang meninggal itu Syarif Ismail paman saya, lalu Syarif Maulana adik laki-laki saya, kemudian Syarifah Aini adik perempuan saya sama dua anaknya Syarifah Zahara, dan Syarifah Hanifa," ungkapnya di temui di lokasi kejadian.

Ia mengatakan kebakaran itu terjadi begitu cepat dan ia baru saja pulang ke rumah sekira pukul 01.00.

Ketika itu ia berada di kamar lantai dua rumahnya.

"Saya pulang jam 1 lewat, baring-baring, lalu liat asap dari bawah," ujarnya.

Asap pertama kali ia lihat berasal dari kamar yang dihuni pamannya yang sudah lansia dan adik laki-lakinya yang berkebutuhan khusus.

"Lalu saya turun, liat api ternyata sudah besar, ini kamar paman sama adik," tuturnya.

Ia sempat tersadar bahwa adik dan pamannya berada di dalam, namun ketika berusaha masuk kobaran api sudah sangat besar hingga membuatnya tak dapat memasuki rumah.

Lalu, Alex suami dari adiknya saat kejadian berusaha masuk ke dalam rumah mencari istri dan dua anaknya.

Namun hal itu gagal karena api sudah membesar, dan membuat alex mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.

"Awalnya suaminya berhasil keluar, lalu masuk lagi mencari istrinya, tetapi tidak bisa," katanya.

Saat kejadian tidak terdengar suara teriakan atau panggilan dari dalam hingga membuat keluarga dan warga menyangka awalnya korban Syarifah Aini dan dua anaknya selamat.

Namun, ketika pukul 05.00 dan api telah dipadamkan seluruhnya, keluarga besar tidak menemukan keberadaan Syarifah Aini dan dua putrinya.

"Tadi itu setelah padam di rumah sakit dicari-cari, di rumah keluarga dan tetangga juga tidak ada," katanya.

Kemudian, keluarga bersama warga, dan petugas langsung kembali ke lokasi melakukan pencarian.

Ketika pencarian ditemukan lah para korban dalam kondisi memprihatinkan. 

Jasad paman dan adik laki-lakinya berada di kamar mereka masing-masing, kemudian Syarifah Aini beserta dua putrinya juga masih berada di kamar mereka.

"Itulah yang bagi saya itu menyesal sekali tidak bisa menyelamatkan mereka," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa Syarifah Aini merupakan sosok yang baik hati dan memiliki kepedulian tinggi.

Adiknya itulah yang mengurusi pamannya yang sudah lansia adik laki-lakinya yang memiliki kebutuhan khusus.

"Dia itu baik sekali, dia yang mengurusi setiap hari adik sama paman yang meninggal itu," terangnya. 

Syarifah Aini sendiri memiliki 4 orang anak, dimana dua anak lainnya sedang menjalani pendidikan di Pondok Pesantren.

Terhadap seluruh korban ia katakan akan dikebumiman secepatnya setelah seluruh proses di rumah sakit selesai.

Korban direncanakan dimakamkan di Pemakaman kawasan Jalan Tanjung Raya 1 Pontianak.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Setelah Dirawat di RS Hampir 2 Minggu, Korban Kebakaran di Pontianak Timur Meninggal Dunia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan