Sabtu, 4 Oktober 2025

Siswa Dihukum Duduk di Lantai karena Nunggak SPP di Medan, Ibu: Jangan Buat Anak Saya Kayak Binatang

Video yang memperlihatkan siswa dihukum duduk di lantai karena nunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebuah sekolah di Kota Medan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Kamelia saat menceritakan anaknya dihukum duduk di lantai sekolah karena nunggak SPP di Kota Medan dan (Kanan) Tangkap layar video viral anak SD duduk di lantai. 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan siswa dihukum duduk di lantai karena nunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebuah sekolah di Kota Medan, Sumatera Utara, viral lewat media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman siswa dihukum duduk di lantai diunggah sejumlah akun di aplikasi X, seperti @zoelfick.

Pada awal rekaman terlihat Kamelia, ibu dari siswa tersebut menangis mendatangi sekolah untuk mengecek kondisi sang anak.

Ia sebelumnya mendapatkan cerita bahwa anaknya dihukum duduk di lantai karena nunggak SPP.

Benar saja, Kamelia melihat di depan matanya sang anak duduk di bawah.

Padahal siswa lain duduk di bangku dan ada wali kelas saat kejadian.

Kamelia langsung protes dan mempertanyakan tindakan guru tersebut.

Baca juga: Viral 3 Murid TK Dikeluarkan karena Orang Tua Beda Pilihan di Pilkada, Pemilik Yayasan Anggota DPR

"Bagaimana sih perasaan ibuk, anak kayak gini, harus tanggung malu," katanya kepada wali kelas.

"Jangan kayak gini buk, saya dulu juga pernah sekolah. Saya sakit (hati) loh buk," tambah Kamelia.

Wali kelas kemudian mengajak Kamelia guna menemui kepala sekolah. Akan tetapi ajakan tersebut ditolak mentah-mentah Kamelia.

Belakangan diketahui, wali kelas yang membuat peraturan bahwa siswa yang belum membayar SPP harus duduk di lantai saat pelajaran.

Oleh karenanya Kamelia mempertanyakan terkait aturan itu.

"Peraturan itu tidak bisa ibu yang membuat anak yang belum dapat rapor (karena nunggah SPP) di bawah. Peraturan dari mana coba?," tegasnya kepada wali murid.

Kamelia meluapkan rasa kecewanya kepada wali murid.

Ia juga meminta anaknya diperlakukan sama seperti murid-murid lainnya.

"Apa itu tindakan sopan (suruh anak duduk di lantai)? Ibu kan orang yang berpendidikan, jauh berpendidikan daripada saya."

"Setidaknya jangan buat anak saya kayak binatang gitu loh. Dimana kawan-kawannya harus menyoraki dia (anak Kamelia). Saya sakit hati sebagai orangtua," tegas Kamelia.

Kamelia dalam kesempatannya juga memberikan penjelasan kenapa dirinya belum ambil rapot.

Ia mengaku belum memiliki uang untuk membayar SPP.

Baca juga: 3 Siswa Dipulangkan Paksa di Pandeglang, Nunggak SPP Rp 42 Juta, Ternyata Keluarga Pemilik Yayasan

Kamelia (38), ibu dari MI (10) seorang siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD) Yayasan Abdi Sukma Kota Medan yang disuruh duduk di lantai selama berjam-jam dan dilarang ikut belajar karena nunggak SPP.


Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pilu Siswa SD di Medan Disuruh Duduk di Lantai lantaran Nunggak SPP 3 Bulan, Tangis Sang Ibu Pecah, https://medan.tribunnews.com/2025/01/10/pilu-siswa-sd-di-medan-disuruh-duduk-di-lantai-lantaran-nunggak-spp-3-bulan-tangis-sang-ibu-pecah?utm_source=topindex.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Kamelia (38), ibu dari MI (10) seorang siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD) Yayasan Abdi Sukma Kota Medan yang disuruh duduk di lantai selama berjam-jam dan dilarang ikut belajar karena nunggak SPP. (Tribunmedan.com/ Fredy Santoso)

"Ibu kan tau keadaan saya seperti apa," terang Kamelia.

Pada akhir rekaman, perdebatan terjadi antara Kamelia dengan wali kelas anaknya.

Keduanya kemudian menghadap kepala sekolah untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Sementara hingga Sabtu (11/01/2025), video sudah ditonton lebih dari 62 ribu kali.

Informasi tambahan, sosok siswa yang dihukum duduk merupakan anak kelas 4 berinisial MI (10)

Ia bersekolah di SD Swasta Abdi Sukma, Kota Medan.

Penjelasan kepala sekolah

Kepala Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma, Juli Sari membenarkan informasi dalam video.

Ia menegaskan, aturan siswa duduk di lantai karena belum bayar SPP dibuat oleh wali kelas, tanpa sepengetahuannya.

"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi  dengan pihak sekolah," terangnya, dikutip dari Tribun-Medan.com, Sabtu.

Juli penambahan, pihak sekolah pada dasarnya tidak mempermasalahkan siswa menunggak uang SPP.

Ia menjamin seluruh siswa mendapatkan hak belajarnya dengan baik meskipun belum ada pelunasan.

"Sebenarnya anak itu tidak menerima raport karena belum melunasi  SPP."

"Tapi tidak jadi  permasalahan sebenarnya. Dan tetap bisa mengikuti pelajaran," terangnya.

Juli menyebut, masalah siswa dihukum duduk di lantai terjadi karena miskomunikasi antara dirinya dengan wali kelas.

Baca juga: Viral Polisi Pengendara Moge Kawal Mobil RI 36 Tunjuk Sopir Silver Bird di Jalan Jenderal Sudirman

Masalah sudah selesai

Juli mengaku sudah melakukan pertemuan dengan wali kelas dan orang tua MI.

Bahkan, dirinya sudah meminta maaf secara langsung.

"Saya sebagai kepala sekolah sudah memohon maaf sama orang tua sudah selesai sebenarnya permasalahan ini," terangnya.

Terkait nasib wali kelas, lanjut Juli, dirinya sudah memberikan teguran.

Belum diputuskan apakah yang bersangkutan dipecat atau tidak akibat paksa siswa duduk di lantai.

"Iya (pemecatan belum ada). Cuman sudah ditegur bahwa tidak boleh seperti itu, dan jangan diulangi lagi."

"Sementara kemungkinan dipecat atau tidak itu keputusan dari yayasan, saya  tidak berani bilang iya atau tidak karena  Senin rapat lagi  untuk memutuskan  yang baik untuk sekolah dan wali kelas," tutupnya.

Sebagaian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Murid Tunggak SPP Dihukum Duduk di Lantai Depan Kelas, Ini Kata Kepsek SD Abdi Sukma

(Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Medan.com/Anisa Rahmadani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved