Sertu Hendri Ditangkap
Serma Rendi, Korban Penembakan Desertir TNI AD Sertu Hendri Selesai Jalani Operasi, Ini Kondisinya
Serma Rendi, polisi militer korban penembakan desertir TNI AD Sertu Hendri di Belitung selesai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.
Editor:
Adi Suhendi
Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api.
"Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya, dan kami berlindung di belakang mobil," ungkapnya.
Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tak dihiraukan pelaku.
Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah.
Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera.
"Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," jelasnya.
Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan sopir.
Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran.
Belakangan diketahui Sertu Hendri membawa korban menuju sebuah pesantren di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk.
Sesampainya di lokasi, Serma Rendi dipaksa tiarap, tangan diikat dengan ikat pinggang, dan tetap berada di bawah ancaman pelaku.
Namun, saat pelaku lengah, Serma Rendi berhasil melepaskan ikatan dan melarikan diri ke arah semak belukar.
Menyadari sanderanya kabur, Sertu Hendri menembak dan peluru mengenai punggung kiri korban.
Meski terluka, Serma Rendi terus berlari dan akhirnya mendapat pertolongan dari pengurus pesantren yang membawanya ke rumah sakit.
Sekitar pukul 01.30 WIB, personil Subdenpom Persiapan Belitung mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit.
"Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali," kata Jaka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.