Longsor di Pekalongan
9 Desa Terdampak Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Warga Sebut Akses Jalan Desa Lumpuh Total
Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkap kondisi desa sekitar usai terjadi longsor pada Senin (20/1/2025) malam.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, mengungkap ada sembilan desa yang ikut terdampak longsor.
Namun yang terdampak parah adalah Desa Kasimpar, disana juga banyak warga yang menjadi korban.
"Jadi di 9 desa itu semuanya terkena tapi paling parah itu di Desa Kasimpar yang banyak korbannya itu," kata Winarno, dilansir Breaking News Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut Winarno mengungkap bahwa longsor di Petungkriyono telah menyebabkan akses jalan desa lumpuh.
Bahkan ada juga jalan utama yang menuju Kabupaten Pekalongan ikut terdampak longsor.
"Untuk terdampak di longsor di Petungkriyono, hampir semua desa. Jadi akses jalan-jalan ke desa lumpuh total."
"Bahkan ada jalan utama ke Kabupaten Pekalongan itu tidak bisa dilewati, lumpuh total, bahkan kalau bisa seperti semula memerlukan waktu yang lama," terang Winarno.
Meski demikian Winarno bersyukur, di daerah sekitar rumahnya di Desa Telogopakis longsornya tidak separah di Petungkriyono.
"Kalau di rumah saya di Desa Telogopakis, Dukuh Kambangan. Alhamdulillah disana walaupun banyak juga (terdampak longsor), Alhamdulillah bisa ditangani," imbuh Winarno.
Baca juga: Update Daftar Nama 17 Korban Tewas akibat Longsor di Pekalongan, 9 Orang Masih Hilang
17 Orang Meninggal Akibat Longsor di Petungkriyono Pekalongan
Banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025) kemarin.
Data terbaru yang dilansir dari Kompas.TV hari ini menyebutkan 17 orang telah meninggal dunia akibat bencana alam itu.
Saat ini pencarian korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor masih terus dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bekerjasama dengan Basarnas dan relawan setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah Bergas Catursasi dalam Breaking News Kompas TV, Selasa (21/1/2025) menuturkan situasi terkini pencarian korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor terkendala akses untuk mencapai titik lokasi.
Sehingga BPBD, Basarnas, dan relawan harus merayap untuk bisa mencapai ke titik daerah terdampak.
“Evakuasi korban terdampak longsor maupun banjir bandang yang ada di Petungkriyono itu kita mempercayakan kepada teman-teman Basarnas dan relawan. Tentunya masih terkoordinasi dengan kami ya, baik BPBD kabupaten maupun provinsi,” kata Bergas.
“Akses menuju ke titik lokasi pencarian itu ada kesulitan untuk akses jadi ya mesti merambat, jadi teman-teman relawan ini proses untuk menuju ke sana bertahap untuk bisa melalui,” ujar Bergas.
Apalagi, ujar Bergas, situasi saat ini di Petungkriyono hujan deras.
“Saat ini kondisinya sedang hujan malah. Akhirnya sementara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi kejadian susulan itu lebih baik memang sementara melihat situasi lah, tentu yang bergerak di sana adalah teman-teman Basarnas dan relawan serta teman-teman BPBD,” ucap Bergas.
Baca juga: Tim SAR dan DVI akan Diturunkan di Lokasi Longsor Pekalongan, Korban Tewas Sebanyak 16 Orang
Disebabkan Hujan Deras
Longsor dan banjir bandang disebabkan hujan deras yang menimpa Pekalongan sejak kemarin.
Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga merendam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.
Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar.
Dari video yang tersebar di sosial media, sudah ada beberapa korban jiwa yang berhasil ditemukan.
Baca juga: Video Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan, Sekdes Jadi Korban Tewas
Terlihat juga mobil-mobil yang terkena dampak dari bencana longsor dan banjir bandang.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Sementara informasi yang meninggal dunia ada 11 orang dan yang sudah ditemukan 4 orang. Ini masih proses evakuasi korban."
"Ini masih bisa berubah. Sementara sudah ditemukan 4 orang," kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.