Minggu, 24 Agustus 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Pisau Dapur yang Digunakan Antok untuk Mutilasi Tak Ditemukan Jejak Darah, Dibeli di Minimarket

Tim Labfor Polda Jatim tak menemukan jejak darah dalam pisau hijau yang menjadi barang bukti kasus mutilasi. Pisau tersebut dibeli Antok di minimarket

Penulis: Faisal Mohay
Kompas.com/Izzatun Najibah
PISAU KASUS MUTILASI - Barang bukti pisau yang digunakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok untuk memutilasi jasad Uswatun Khasanah ditunjukkan selama konferensi pers kasus di Polda Jatim, Senin (27/1/2025). Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mengatakan tidak ditemukan jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (29), warga Blitar, Jawa Timur.

Kasus pembunuhan telah direncanakan Antok dengan mengajak korban ke sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur.

Setelah korban tewas, Antok mengajak kerabatnya, MAM pulang ke Tulungagung, Jawa Timur untuk mengambil koper merah.

Di tengah perjalanan, Antok membeli pisau berwarna hijau untuk memutilasi korban.

Pisau tersebut menjadi salah satu barang bukti yang diamankan petugas kepolisian.

Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mencium kejanggalan lantaran pisau dapur tersebut tak ditemukan jejak darah.

Dalam proses pemeriksaan, Antok mengakui pisau dapur sebagai alat untuk melakukan mutilasi di dalam kamar mandi hotel.

Proses penyelidikan yang dilakukan tim Labfor Polda Jatim dengan mengidentifikasi sampel darah yang ada di resapan kamar mandi.

"Pisau dengan sarung senjata tajam plastik warna hijau panjang sekitar 20 cm ini negatif darah," bebernya, Senin (27/1/2025).

Pihaknya masih mendalami kemungkinan Antok menggunakan senjata tajam lain.

"Jadi kami sudah berupaya memeriksa, mulai dari pisaunya, kemudian sarungnya. Tidak terdapat darah, namun itu diakui oleh pelaku (dipakai untuk memutilasi)." 

Baca juga: Tindakan Antok usai Jasad Uswatun Ditemukan, Curhat ke Teman Polisi hingga Ingin Kabur ke Taiwan

"Yang jelas pada saat kami periksa, tidak terdapat darah," terangnya.

Meski pisau yang digunakan berukuran kecil, tersangka memiliki cara agar jasad korban terpotong menjadi tiga bagian.

Tersangka membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk memutilasi jasad korban sebelum membuangnya.

PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi, menjelaskan tersangka pernah memotong kambing sehingga mengetahui titik jasad korban dapat dipotong menggunakan pisau dapur.

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita, saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia." 

"Bukan sering motong kambing. Tapi pernah motong kambing. Dia ini pintar. Berpengalaman. Sering lihat YouTube," tuturnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Antok Nangis saat Diinterogasi, Polisi Beberkan Penyebabnya

Motif Pembunuhan

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan salah satu motif pembunuhan yakni ucapan korban yang menyumpahi anak Antok.

"Sama itu, korban mengumpat soal anak pelaku. Itu yang bikin pelaku sedih," bebernya.

AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan tersangka dan korban menjalin hubungan gelap selama tiga tahun.

Berdasarkan keterangan tersangka, korban berulang kali minta dinikahi dengan syarat Antok menceraikan istri pertama.

Lantaran permintaan tak segera dipenuhi, korban mendatangi rumah Antok di Tulungagung dan melabrak istrinya.

Baca juga: Video Deretan Tabiat Buruk Antok Pelaku Mutilasi Wanita di Ngawi: Angkuh, Ogah Bergaul dan Pendendam

"Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Pelaku tersinggung soal itu." 

"Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi," tukasnya.

Korban semakin geram saat mengetahui istri tersangka hamil anak kedua.

"Korban itu kecewa dengan pelaku karena istri sahnya punya anak lagi. Dan disumpah serapah kalau lahir didoain jadi ini dan itu (doa buruk)," terangnya.

Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Isi Curhatan Antok ke Temannya Seorang Polisi Setelah Mutilasi Uswatun Khasanah, Merasa Dihantui

(Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani) (Kompas.com/Rachmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan