Kamis, 14 Agustus 2025

Sederet Fakta Anak Babi Bermata Satu Mirip Manusia Lahir di NTT, Polisi hingga Dokter Hewan Bersuara

Sederat fakta anak babi bermata satu mirip manusia lahir di NTT umurnya hanya 15 menit, Polisi, pemilik dan dokter bewan Bersuara beri penjelasan. 

|
Kolase: Pos-Kupang.Com/Dionisius Rebon
BABI BERMATA SATU - Anak babi yang mengalami kelainan genetik usai dilahirkan induknya di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Sabtu (15/2/2025). Sederat fakta anak babi bermata satu mirip manusia lahir di NTT umurnya hanya 15 menit, Polisi, pemilik dan dokter bewan Bersuara beri penjelasan.  

Slamet menjelaskan, anak babi itu tidak mampu hidup lama karena sindrom siklopia membuat otak depan tidak bisa tumbuh.

"Cacat ini melibatkan otak depan, bayi (manusia ataupun hewan) dengan kasus siklopia seperti pada kasus anak babi ini biasanya tidak dapat tumbuh menjadi dewasa," jelas dia.

"Umumnya hanya bertahan hidup selama beberapa jam atau beberapa hari saja dan akhirnya mati," tandas dia.

Dikutip dari WebMD, tidak ada kasus bayi, baik hewan maupun manusia dengan kelainan sindrom siklopia mampu hidup lebih dari 6 bulan setelah lahir.

 

Pengakuan Sang Pemilik

Warga Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan kelahiran anak babi bermata satu pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Fenomena aneh ini terjadi pada seekor babi milik Yohana Jawa Kore Ledjap, yang melahirkan anak babi dengan kelainan genetik.

Yohana, pemilik babi tersebut, mengungkapkan bahwa kelahiran ini adalah yang pertama kali bagi induk babi miliknya.

"Kami tidak menduga akan terjadi hal ini. Saat hamil, tidak ada tanda-tanda aneh," ujarnya.

Baca juga: Gaya Nyentrik Lina Mukherjee Serba Ungu saat Bebas dari Lapas Karena Konten Makan Babi Kriuk

Anak babi yang lahir dengan kondisi unik tersebut memiliki satu mata besar yang terletak di batok kepalanya, lidah yang menjulur keluar, dan telinga bagian kiri yang menyerupai telinga manusia.

Meskipun lahir dalam keadaan hidup, anak babi tersebut hanya bertahan selama 15 menit sebelum akhirnya mati.

 

Imbauan untuk Masyarakat

Kepala Bhabinkamtibmas Desa Oelami, Briptu Ryan Welsyah, mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi hoaks terkait fenomena ini.

"Saya sudah melihat langsung anak babi tersebut dan sudah dikuburkan oleh pemiliknya. Ini murni kelainan genetik," jelasnya.

Ryan menegaskan bahwa fenomena ini adalah yang pertama kali terjadi sejak puluhan tahun menjadi peternak babi di daerah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan