Jumat, 5 September 2025

Warga Karangasem Bali yang Ditemukan Tewas Tidak Wajar Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

Petugas dari Polsek Abang segera datang ke lokasi bersama warga setempat untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut

Editor: Eko Sutriyanto
net
ILUSTRASI MAYAT - I Ketut Kari (50),  warga Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali ditemukan tewas tergantung di pohon jambu di area perbukitan, Kamis (20/2/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - I Ketut Kari (50),  warga Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali ditemukan tewas tergantung di pohon jambu di area perbukitan, Kamis (20/2/2025).

Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh sepupu korban yang saat itu sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya.

Dalam kondisi terkejut dan takut, saksi langsung bergegas kembali ke desa untuk memberitahukan keluarga korban.

Kabar ini pun cepat menyebar hingga akhirnya sampai ke pihak kepolisian.

Petugas dari Polsek Abang segera datang ke lokasi bersama warga setempat untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Saat pemeriksaan lebih mendalam dilakukan di Puskesmas Abang II, tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Namun, terdapat luka jerat melingkar di leher dengan kedalaman sekitar 0,5 cm.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan Dalam Tas Abu-abu di Badung Bali, Ada Surat Wasiat Berisi Permitaan Maaf

Berdasarkan analisis forensik, diperkirakan Ketut Kari telah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan.

Yang lebih mengharukan, di dalam saku jaket yang dikenakan korban ditemukan sebuah surat wasiat.

Surat tersebut diduga kuat ditulis oleh Ketut Kari sendiri sebelum ia mengakhiri hidupnya.

Di dalamnya, ia menyampaikan pesan-pesan terakhir yang mencerminkan tekanan hidup yang ia alami.

Surat itu ditemukan bersamaan dengan sebuah foto dirinya bersama sang istri, yang menambah pilu suasana.

Menurut kepolisian, isi surat tersebut mengindikasikan bahwa korban mengalami permasalahan ekonomi yang berat, yang kemungkinan besar menjadi pemicu utama keputusan tragis ini.

Keluarga korban yang membaca surat tersebut menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak mencurigai adanya tindak kriminal. Mereka pun menolak untuk dilakukan otopsi lebih lanjut.

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan