Jumat, 22 Agustus 2025

Motif Pria di Semarang Bunuh Ibu Kandung, Tersangka Pengangguran dan Sering Minum Miras

Terungkap motif pria di Semarang bunuh ibu kandungnya pada Selasa (18/2/2025) lalu. Tersangka ditangkap usai lima hari menjadi buron kepolisian.

Penulis: Faisal Mohay
ist
ANAK BUNUH IBU - Imam Ghozali (36) pembunuh ibu kandung di rumah jalan Gunungsari RT 010 RW 009 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang tertangkap, Minggu (23/2/2025). Sebelumnya Imam Ghozali sempat jadi buronan polisi karena kabur usai bunuh ibunya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Imam Ghozali (36), tersangka pembunuhan ibu kandung ditangkap di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (23/2/2025).

Aksi pembunuhan terhadap Salamah (62) dilakukan di dalam rumah pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 23.15 WIB.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma, menyatakan tersangka ditangkap tak jauh dari rumahnya setelah menjadi buron selama lima hari.

"Kami tangkap tersangka di daerah Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang," paparnya, Senin (24/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Imam Ghozali menikam ibunya karena sakit hati.

Proses penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap kronologi pembunuhan.

"Iya tersangka kami tangkap kemarin, mengaku ke kami motifnya (membunuh) karena sakit hati," tuturnya.

Adik tersangka menyatakan Imam Ghozali pengangguran dan sering meminta uang ke orang tua.

Saat tak diberi uang, tersangka sering marah-marah ke orang tua.

Sementara itu, suami korban, Moeh Ghozali, mengaku tak berada di rumah saat terjadi pembunuhan.

"Saya baru tahu pukul 07.30 WIB. Saya diberitahu teman saya datang ke tempat kerjaan. Bahwa saya harus pulang karena istri di bunuh," tuturnya.

Baca juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Kini Ungkap Motif Pembunuhan

Moeh Ghozali menjelaskan dirinya memiliki lima anak dan korban merupakan anak pertama.

Tersangka tak disukai saudaranya karena meminta warisan rumah yang ditempati saat ini.

"Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan," bebernya.

Menurutnya, tersangka sering berbuat onar bahkan hampir dihajar massa.

"Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya," tandasnya.

Sehari-hari tersangka tak bekerja dan hanya mabuk-mabukan.

Ia berharap Imam Ghozali dihukum setimpal meski anak kandungnya sendiri.

Baca juga: Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati 

"Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati," ucapnya.

Ketua RT setempat, Rohmad Widodo, membenarkan adanya aksi pembunuhan yang terjadi di lingkungannya.

"Pelaku keluar ibunya tergeletak di teras rumah. Kejadian itu disaksikan masyarakat," tukasnya.

Warga mengevakuasi korban yang tak berdaya ke RS Roemani.

"Ibunya sudah tergeletak berlumuran darah. Kondisinya sudah mendengkur tetapi tidak mengucap apapun," lanjutnya.

Ia menambahkan korban mengalami luka tusuk di perut serta dada dan dinyatakan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pilunya Moeh Ghozali Meratapi Istri Dibunuh Anak di Semarang Jateng: Pernah Minta Rumah

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Rahdyan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan