Kondisi 2 Korban Selamat Pesta Miras di Bantul yang Tewaskan 2 Wanita, Alami Gangguan Penglihatan
Pesta miras oplosan di Bantul, D.I. Yogyakarta, Sabtu (1/3/2025), tewaskan 2 orang wanita muda, sedangkan 2 remaja laki-laki lainnya dirawat intensif.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih terus menyelidiki kandungan alkohol dalam pesta minuman keras (miras) yang menewaskan dua wanita muda.
Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan ekshumasi atau pembongkaran makam korban tewas akibat pesta miras di Bantul ini.
"Bahan-bahan (oplosan) kami juga belum tahu karena kami juga menunggu barang bukti yang ada karena barang-barang yang ada masih diperiksa," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara, Kamis (6/3/2025), dilansir Kompas.com.
Diketahui, terdapat empat orang korban dalam pesta miras oplosan yang digelar di Banguntapan, Bantul pada Sabtu (1/3/2025) sore. Mereka mencampurkan miras dengan pil sapi.
Dua wanita, yakni RKP (21) dan MAM (25), meninggal dunia pada Senin (3/3/2025), diduga karena kandungan alkohol yang mereka tenggak dalam pesta miras tersebut.
Sementara, kedua orang laki-laki yang selamat, KPP (21) dan AF (27), masih dirawat di rumah sakit. Bahkan, kedua korban selamat itu sempat mengalami gangguan penglihatan.
Baca juga: 8 Orang di Cianjur Tewas setelah Tenggak Alkohol Murni 96 Persen yang Harusnya Jadi Disinfektan
"Kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu langsung dilarikan ke rumah sakit," ungkap Iqbal.
Iqbal juga mengatakan, pihak Biddokkes Polda DIY telah melakukan ekshumasi terhadap jasad RKP oleh di Pemakaman Lowanu, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
"Kita menunggu pemeriksaan dulu, penyebab (kematian) apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka."
"Tapi, ini masih ngambang, kami belum mendapat kepastian terutama keterangan yang ada di TKP pada saat kejadian tersebut," terangnya.
Dijelaskannya, ekshumasi ini bertujuan sebagai upaya penyelidikan penyebab kematian korban.
Sebab, dua korban lain yang selamat masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan.
"Ini (ekshumasi) untuk dilakukan pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan," ujar Iqbal, Kamis, dilansir TribunJogja.com.
Alasan pemeriksaan terhadap jasad korban baru dilakukan pada Kamis kemarin adalah karena pihak kepolisian menunggu persetujuan dan menghargai situasi duka dari keluarga korban.
"Jadi, lebih ke persetujuan pihak keluarga. Kami menghargai situasi duka. Tapi, langkah penyelidikan kan harus tetap berjalan agar penyebab kematian diketahui secara pasti," jelas Iqbal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.