Rabu, 27 Agustus 2025

Takut Jadi Ajang Rumpi Pamer Baju, Gubernur Dedi Mulyadi Larang Emak-emak Kumpul di Depan Kelas

Ada lagi gebrakan baru Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, larang emak-emak kumpul di depan kelas anaknya bisa jadi ajang rumpu pamer baju.

Tribun Jabar
ANTAR ANAK SEKOLAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ada lagi gebrakan baru Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, larang emak-emak kumpul di depan kelas anaknya bisa jadi ajang rumpu pamer baju. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum emak-emak yang antar anak sekolah bahkan menunggu anaknya pulang di depan kelas jadi sorotan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta kepada para orang tua siswa khususnya ibu-ibu untuk tidak menjadikan sekolah sebagai tempat ngumpul.

Hal ini bisa mengintervensi guru, bahkan jadi ajang rumpi hingga pamer baju di kalangan emak-emak.

Selama ini, kata Dedi Mulyadi, ibu-ibu yang antar anaknya ke sekolah kerap berkumpul di depan kelas.

Sejak pagi hingga jam pulang siswa, sekolah ini seakan-akan dijadikan tempat rumpi para ibu-ibu.

"Saya gak mau ke depan anak dianter oleh orang tuanya ke sekolah, orang tuanya ngumpul di depan kelas," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Minggu (16/3/2025).

Dia khawatir perkumpulan ibu-ibu ini bisa mengintervensi guru sehingga nantinya menimbulkan keributan.

"Saling ngomongin, nanti bikin klub kelas mengintervensi gurunya, nanti ngatur, ribut," kata Dedi.

"Awewe-awewe euweuh gawe sia teh, lain cicing di imah pasakeun salaki maneh, karah ngedeluk we nguruskeun budak di sakola (ibu-ibu gak punya kerjaan, bukannya diam di rumah masak buat suami, malah ngumpul di sekolah)," sambung Dedi.

Baca juga: Hibisc Fantasy Puncak Kini Tinggal Kenangan Setelah Dibongkar Habis Dedi Mulyadi, Apa Kata Wisatawan

Dedi meminta kepada orang tua untuk mempercayakan urusan pendidikan di sekolah kepada para guru.

Bahkan Dedi meminta sekolah agar memasang pagar yang tinggi dan dikunci gembok demi menghalau para ibu-ibu ngumpul di sekolah.

Dedi juga beralasan, ibu-ibu yang berkumpul ngerumpi di sekolah akan mengganggu proses pembelajaran siswa.

"Udah, sekolah itu udah urusan guru, nanti sekolahnya kasih pagar yang tinggi, kasih gembok, gak boleh keluar selama pembelajaran," katanya.

"Kolot nage teu meunang asup (orang tuanya juga gak boleh masuk), gak boleh lagi ada tumpukan motor di depan, suruh pulang. Karena apa ?, mengganggu," sambung Dedi.

Dedi pun menyindir kebiasaan para emak-emak ketika berkumpul.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan