Jumat, 8 Agustus 2025

IGD Sepi Tak Dijaga, Bocah 9 Tahun Meninggal di Puskesmas Torjun, Nakes Baru Datang setelah 30 Menit

Telat ditangani, bocah 9 tahun meninggal di IGD Puskesmas Turjon yang sepi tanpa dijaga nakes, Senin (24/3/2025). Nakes baru datang setelah 30 menit.

|
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
Freepik
TELAT PENANGANAN - ilustrasi bayi meninggal. Telat ditangani, bocah 9 tahun meninggal di IGD Puskesmas Turjon yang sepi tanpa dijaga nakes, Senin (24/3/2025). Nakes baru datang setelah 30 menit. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia 9 tahun di Kabupaten Sampang, Madura meninggal diduga akibat telat ditangani setelah sampai di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas.

Sebab, saat pasien datang, IGD sepi tanpa ada tenaga kesehatan (nakes) yang berjaga.

Peristiwa itu terjadi di Puskesmas Torjun, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang pada Senin (24/3/2025).

Bocah berinisial RU asal Desa Dulang, Kecamatan Torjun itu meregang nyawa di tempat tidur pasien IGD yang kosong.

Gani, paman korban menceritakan, insiden itu  terjadi pada Senin sore.

Keluarga mengantarkan korban ke puskesmas karena kondisinya yang melemah akibat sakit.

Korban langsung dibawa masuk ke ruang IGD Puskesmas Torjun.

Tapi di ruangan itu sepi tanpa ada nakes yang berjaga.

Sementara pasien kondisinya terus melemah sehingga hanya ditidurkan di tempat tidur pasien di ruang IGD.

Pihak keluarga yang panik dan mencoba mencari bantuan dengan masuk ke dalam Puskesmas Torjun.

Gani bahkan berteriak dan berlari menyisir setiap ruangan yang dia lewati.

Baca juga: Viral Ibu Keluhkan Pelayanan Puskesmas di Lombok saat Lahiran: Ketemu Bidan Songong hingga Dibentak

Tapi dia tidak berhasil menemukan satu pun petugas medis.

"Saya berteriak dan berlari ke setiap ruangan untuk memanggil tenaga medis, tapi tidak ada satupun petugas yang datang," ujar Gani.

Baru setelah 30 menit menunggu, ada seorang petugas datang ke ruang IGD.

Petugas itu kemudian menghubungi rekan-rekannya.

Nahas, nyawa pasien bocah 9 tahun itu tak tertolong sebelum mendapatkan penanganan medis.

"Sayangnya ponakan saya sudah meninggal, kata salah satu petugas tersebut," terang Gani.

Respons Dinkes

Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, Abdulloh Najich.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Torjun untuk dimintai keterangan.

Hasilnya, pada saat kejadian petugas kesehatan diketahui sedang mengganti infus milik pasien di ruangan belakang.

"Untuk langkah Dinas Kesehatan, melakukan pembinaan terhadap Puskesmas," kata Abdulloh Najich.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Diduga Tidak Ada Petugas di IGD, Pasien di Puskesmas Torjun Meninggal Akibat Tak Ditangani.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Tribunmadura.com/Hanggara Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan