Senin, 29 September 2025

Gempa Bumi M 6,0 Guncang Ternate, Maluku Utara, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Wilayah Ternate, Maluku Utara, diguncang oleh gempa tektonik dengan magnitudo awal M 6,0 pada hari Kamis (3/4/2025), pukul 06.03.41 WIT.

BMKG
GEMPA TERNATE - Wilayah Ternate, Maluku Utara, diguncang oleh gempa tektonik dengan magnitudo awal M 6,0 pada hari Kamis (3/4/2025), pukul 06.03.41 WIT atau 04.03.41 WIB. BMKG menegaskan tidak ada potensi tsunami dari gempa bumi ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Wilayah Ternate, Maluku Utara, diguncang oleh gempa tektonik dengan magnitudo awal M 6,0 pada hari Kamis (3/4/2025), pukul 06.03.41 WIT atau 04.03.41 WIB. 

Hasil analisis terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa magnitudo gempa ini telah diperbarui menjadi M5,9.

Episenter gempa terletak pada koordinat 2,21 derajat LU dan 126,69 derajat BT, tepatnya di laut pada jarak 121 km arah barat daya Pulau Doi, dengan kedalaman 42 km.

Jenis dan Mekanisme Gempabumi

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Laut Maluku.

"Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya, Kamis.

Dampak Gempabumi

Gempa ini dirasakan di beberapa daerah, termasuk Manado, Bitung, Ternate, dan Jailolo, dengan skala intensitas II-III MMI.

Getaran yang dirasakan di daerah tersebut diibaratkan seperti getaran nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk yang berlalu.

Hasil pemodelan BMKG juga menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Pemprov Jakarta akan Lakukan Peninggian Tanggul 2,5 Meter untuk Mencegah Banjir Rob  di Pesisir

Gempabumi Susulan

Hingga pukul 04.31 WIB, BMKG melaporkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 4,9.

Daryono menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga disarankan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Sebelum kembali ke dalam rumah, penting untuk memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan," imbaunya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan