Rabu, 3 September 2025

Kapolres Tembak Remaja Tawuran

Momen Kapolres Belawan AKBP Oloan Diinterogasi Jenderal karena Disuap Uang oleh Istri Bandar Narkoba

Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan yang diduga menembak remaja pernah diinterogasi jenderal karena terima suap uang dari istri bandar narkoba sabu.

Dok. Polda Sumatera Utara/TribunMedan.com/Alvi/TribunMedan.com/HO
OLOAN DIINTEROGASI JENDERAL - Kolase Foto AKBP Oloan Siahaan dan Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak. Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan yang diduga menembak remaja pernah diinterogasi jenderal karena terima suap uang dari istri bandar narkoba, pada Januari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, yang diduga menembak seorang remaja bernama Muhammad Syuhada (15) hingga tewas ternyata pernah terjerat suatu kasus.

AKBP Oloan Siahaan rupanya pernah menerima uang suap dari istri bandar narkoba pada Januari 2022 silam.

Peristiwa itu terjadi saat Oloan masih menjabat sebagai Kasat Narkoba Polrestabes Medan.

Kala itu, Oloan masih berpangkat Komisaris Polisi atau Kompol, belum AKBP.

Oloan bahkan sempat diinterogasi oleh Kapolda Sumatra Utara (Sumut) saat itu, yakni Komjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang saat itu masih berpangkat Inspektur Jenderal atau Irjen atau jenderal bintang 2.

Kepada Panca, Oloan Siahaan mengaku telah menerima uang suap Rp166 juta dari total Rp300 juta dari istri bandar sabu Imayanti.

"Oloan, jawab yang jelas Oloan, menerima?" kata Panca, Jumat (21/1/2022), dikutip dari Tribun Medan.

Oloan lantas menjawab singkat pertanyaan Panca.

"Siap," jawab Oloan.

Baca juga: Sosok AKBP Oloan Siahaan Diduga Tembak Mati Remaja Tawuran, Baru 1,5 Bulan Jabat Kapolres Belawan

Panca yang mendengar jawaban Oloan tersebut lalu kembali menegaskan pertanyaannya.

"Menerima, benar. Ada teman-teman media ini jangan sampai lari-lari. Cash, betul itu," ujar Panca.

Oloan lagi-lagi hanya bersikap siap menjawab pertanyaan tesebut.

"Siap," kata Oloan.

Kemudian, Panca bertanya apakah ada yang ingin ditanyakan lagi.

Dengan tegas, Oloan lalu menjawab tidak ada.

"Siap tidak ada jenderal," kata dia.

Tak hanya itu, Oloan Siahaan juga hampir dipukul oleh Kombes Joas Feriko Panjaitan yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Propam Polda Sumut.

Kombes Joas hampir memukul Oloan karena ia memberikan keterangan yang berubah-ubah ketika ditanya periha; uang suap dari istri bandar narkoba.

Panca saat itu juga bertanya apakah uang tersebut dipakai untuk press rilis, pembelian sepeda motor, dan warsik atas perintah Kapolrestabes Medan saat itu Kombes Riko Sunarko.

Oloan lalu menjawab tidak.

"Siap tidak tidak ada jenderal," ucapnya.

"Yang bener yang mana ini? Yang bener yang mana Oloan. Kamu jangan lari-lari (pernyataannya). Benar nggak ada ngomong gitu," timpal Panca.

Akan tetapi, Oloan dengan berat hati hanya menjawab "Siap."

"Siap apanya. Ada atau tidak?," balas Panca.

Baca juga: Tembak Remaja hingga Tewas, Begini Pembelaan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan

Setelah itu, Oloan akhirnya mengakuinya.

"Siap ada Jendral," ujarnya.

AKBP Oloan tembak remaja

Sosok AKBP Oloan Siahaan saat ini sedang menjadi sorotan publik karena insiden penembakan terhadap remaja.

Oloan baru menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan sejak 24 Maret 2025 lalu.

Belakangan ia mendapat sasaran serangan brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam saat melintas di Jalan Tol Belmera, Minggu (4/5/2025) dini hari.

Kronologi penyerangan bermula setelah Oloan memimpin apel pengamanan menyusul pecahnya tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di kawasan Jalan Stasiun Belawan, sekitar pukul 19.30 WIB.

Setelah apel dan patroli, Oloan bergerak pulang sekitar pukul 01.35 WIB.

Ketika melintasi Tol Belmera sekitar pukul 02.05 WIB, mobil dinas Kapolres diadang oleh sekitar 10 pemuda.

Para pemuda itu mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan kelewang.

Kelompok ini juga secara membabi buta menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.

Pelaku penyerangan juga sempat mencoba mengayunkan kelewang ke arah Oloan.

Beruntung hal itu berhasil dihindari dan hanya menyabet bagian mobil.

"Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara," kata Oloan.

Akan tetapi, serangan tidak mereda, Oloan lantas melepaskan tembakan ke arah pelaku sebagai bentuk pembelaan diri dan upaya menyelamatkan jiwa personel.

Dilansir dari Tribun-Medan.com, ada dua orang yang terkena tembakan.

Satu di antaranya, remaja bernama Muhammad Syuhada (15) meninggal dunia.

Syuhada dinyatakan meninggal dunia Senin (5/5/2025) pagi setelah mendapat perawatan intensif.

Sementara itu, rekannya berinisial B (17) yang juga diduga ditembak masih menjalani perawatan intensif.

Kapolda Sumatra Utara (Sumut) Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengusulkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan dicopot atau dinonaktifkan dulu dari jabatannya.

Whisnu menyebut pencopotan itu dilakukan demi pemeriksaan Oloan yang diduga menembak mati MS (15), remaja yang sedang tawuran beberapa hari lalu.

Dia turut berdukacita atas kematian MS dan memutuskan melayat ke rumah korban.

"Kami memohon melaporkannya kepada Mabes Polri untuk bisa memeriksa Kapolres Belawan secara transparan dan meminta meminta persetujuan dari Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres sementara waktu," kata Whisnu, Senin, (5/5/2025), dikutip dari Tribun Medan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolres Belawan Diduga Tembak Remaja Tawuran hingga Tewas, Kini Terancam Dinonaktifkan dan Profil AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan Diserang Membabi Buta di Jalan Tol, Tembak Mati Remaja

(Tribunnews.com/Rakli/Febri) (TribunMedan.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan