Senin, 11 Agustus 2025

Kejanggalan Tewasnya Remaja di Boyolali Usai Latihan Silat, Dada Membiru hingga Lecet-lecet

Apalagi, sejumlah warga yang memandikan jenazah korban melihat adanya luka membiru pada bagian dada.

TribunSolo.com/Tri Widodo
DIAUTOPSI - Anggota polisi membawa jenazah seorang pemuda dari rumah duka di Dukuh Klimasan, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali ke RS Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi, Kamis (22/5/2025). Remaja bernama Muhamad Prana Saputra (17) ini diautopsi lantaran meninggal dunia saat latihan silat. 

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi mengatakan masih melakukan penyelidikan.

"Masih kita otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," tambahnya.

Baca juga: Kondisi Najwa Shihab setelah Suaminya Meninggal Dunia Diungkap sang Ayah: Pasrah, Legawa

Tak Ada Riwayat Penyakit Dalam

Ada kejanggalan dari kematian Muhamad Prana Saputra.

Warga Dukuh Klimas, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali ini meninggal dunia saat latihan silat.

Padahal almarhum berangkat latihan dalam keadaan sehat. Tapi pulang hanya tinggal nama saja.

Kabar meninggalnya korban ini diterima keluarga, Kamis (22/5/2025) dini hari pukul 02.00.

Kepala Desa (Kades) Sendang,Sukimin, mengaku langsung mendatangi rumah sakit Sisma Medika, Karanggede setelah mendapat kabar dari tukang parkir.

Sesampainya di sana, warganya yang tinggal tak jauh dari rumahnya itu sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Sampai sana (rumah sakit) sudah tidak ada," ujar Sukimin.

Dia pun kemudian melihat kondisi korban yang tak bernyawa itu.

"Saya lihatnya cuma bagian wajah sama kaki. Kondisi wajahnya bagus. Ada luka lecet di jari kaki," tambahnya.

Suyadi (46) selaku paman korban mengatakan ponakannya itu dalam kondisi sehat.

Baca juga: Tokoh Pengusaha Muda Nasional Nydia Hary Mulyanti Meninggal Dunia di Moscow

Dia tak memiliki riwayat penyakit.

"Sehat. Tidak ada riwayat penyakit apa gitu ( penyakit dalam)," katanya.

Kematian korban ini pun masih diselidiki Polres Boyolali.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi bersama anggotanya melakukan autopsi jenazah korban.

Jenazah korban yang telah berada di rumah duka kemudian dibawa ke RS Moewardi Solo.

Autopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Masih kita selidiki untuk mengetahui penyebab kematiannya," ujarnya. (Tribunnews.com/TribunSolo)

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan