Profil dan Sosok
Sosok Farhan, Wali Kota Bandung yang Ngamuk Lihat Sampah dan Gerobak Pedagang di Lahan Eks Palaguna
Berikut sosok Muhammad Farhan, Wali Kota Bandung yang mengamuk karena tumpukan sampah dan gerobak pedagang di lahan eks lahan Palaguna, Kamis (22/5).
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengamuk saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke eks lahan Palaguna di kawasan Jalan Asia Afrika, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (22/5/2025).
Kemarahan Farhan dipicu oleh penemuan tumpukan dan ceceran sampah di lahan tersebut, serta gerobak pedagang yang ditempatkan secara sembarangan.
Kawasan tersebut berseberangan dengan Alun-Alun Kota Bandung dan berjarak hanya beberapa meter dari rumah dinas Farhan.
Sosok Farhan
Farhan terpilih sebagai Wali Kota Bandung periode 2025-2030 bersama wakilnya, Erwin.
Pria kelahiran Bogor, Jabar pada 25 Februari 1970 itu memiliki latar belakang sebagai Anggota DPR RI 2019-2024 dari Partai NasDem.
Saat menjadi anggota dewan, Farhan bertugas di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika.
Selama masa jabatannya di parlemen, Farhan diketahui aktif dalam penyusunan kebijakan strategis dan legislasi yang berdampak luas bagi masyarakat.
Sebelum terjun ke dunia politik, Farhan berkarier di industri media sebagai penyiar radio, presenter televisi, serta eksekutif olahraga.
Salah satu posisi penting yang pernah diemban Farhan yaitu sebagai Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (2009–2016).
Berbekal pengalaman di bidang komunikasi, Farhan dinilai unggul dalam membangun hubungan yang efektif serta berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Baca juga: Perjuangan 2 Warga Bandung Pulang Jalan Kaki dari Palembang, Ongkos Habis, Kerja pun Tak Didapat
Visi untuk Kota Bandung
Dengan jabatannya saat ini sebagai wali kota, Farhan mengusung semangat Merawat Bandung, Merawat Warganya, sebuah pendekatan kepemimpinan yang menitikberatkan pada pembangunan kota yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Farhan berkomitmen untuk mewujudkan Bandung yang UTAMA yakni Unggul, Tangguh, Amanah, Maju, dan Agamis.
Dengan kepemimpinan yang terbuka, inklusif, dan berbasis kolaborasi, ia pun percaya bahwa Bandung bisa terus berkembang menjadi kota yang lebih nyaman, maju, serta berdaya bagi seluruh warganya.
Kehidupan Pribadi
Farhan menikah dengan Aryatri, seorang pekerja seni (produksi film), pada September 1998.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang putra, Muhammad Ridzky Khalid (wafat pada 2015) dan Muhammad Bisma Wibisana.
Riwayat Pendidikan
- 2012 Beasiswa YCAB Harvard Business School Cambridge, MA
- 2011 Beasiswa United In Diversity – MIT Sloan School Cambridge, MA
- 1995 Lulus dari Universitas Padjajaran - Program Studi Ekonomi
- 1988 Lulus dari SMA Negeri 3 Bandung
- 1985 Lulus dari SMP Negeri 3 Bandung
- 1982 Lulus dari Bina Budaya, Bandung.
Farhan Mencak-mencak saat Sidak
Momen Farhan mengamuk saat sidak di lahan bekas Palaguna itu terekam dalam video yang diunggah di akun Instagram sang walkot, @hmfarhanbdg pada Kamis (22/5/2025).
Dengan nada yang tinggi, Farhan meminta seorang pria penanggung jawab kebersihan lapangan untuk segera membongkar warung dan gerobak pedagang yang berada di lahan tersebut.
Sebab, penggunaan lahan itu melanggar sejumlah aturan hingga akhirnya disegel petugas Satpol PP Kota Bandung.
"Nurut bongkar sekarang, ayeuna. Ieu yeuh nu ngarana ngarusak kota teh, nu kieu (bongkar sekaran, ini ngerusak kota)," kata Farhan dengan nada suara yang tinggi saat sidak di eks lahan Palaguna, Kamis, dilansir TribunJabar.id.
Setelah itu, Farhan langsung melakukan pengecekan ke beberapa titik di lahan eks Palaguna tersebut, hingga akhirnya ditemukan sejumlah pelanggaran, terutama terdapat tumpukan sampah.
Amarah Farhan tak tertahankan melihat kotornya lahan ini yang disebabkan karena abainya masyarakat dan penanggung jawab di lokasi terhadap peraturan daerah (Perda) tentang sampah dan peringatan pemerintah daerah setempat beberapa bulan sebelumnya.
Farhan menjelaskan bahwa tanah Palaguna ini jadi seperti tanah tidak bertuan karena hingga sekarang kepemilikannya tidak jelas, sehingga pada awalnya Pemkot Bandung tidak berani menyentuh.
"Katanya punya swasta, katanya punya pemerintah provinsi gak jelas. Sampai kemarin ada pasar malam, ternyata tadi pagi tiba-tiba menghilang," ungkapnya.
Namun setelah sidak hingga menemukan pelanggaran, Farhan sebagai walkot memutuskan untuk mengambil alih lahan tersebut.
"Jadi mulai hari ini, daerah ini akan ditutup, disegel secara permanen. Kemudian sampai ada penindakan, kita akan melakukan penindakan secara pidana, mau itu tindakan pidana ringan, kita lihat perkembangannya," papar Farhan.
Selama masa penyegelan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan pembersihan dengan melibatkan dinas terkait supaya nantinya lahan ini tidak menjadi sumber penyakit.
"Nanti ada bagian dari DSDABM, Dishub, satpol PP, DLH, DKPP sama DPKP akan beresin semuanya karena ini di pusat kota. Jadi, saya rasa sudah saatnya kita lakukan penegakan hukum ya. Masalah siapa pemiliknya bagaimana nanti, yang jelas itu menjadi pelanggaran," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Profil Muhammad Fahan, Wali Kota Bandung Terpilih: Punya Karir Panjang di Industri Media
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Tiah SM/Hilman Kamaludin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.