Galian Tambang di Cirebon Longsor
Sebelum Longsor, Dinas ESDM Telah Beri Peringatan soal Galian C Cirebon, tapi Tak Digubris Pengelola
Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirtoyuliono akui pihaknya telah berkali-kali memberi peringatan soal galian tambang di Gunung Kuda, tapi tak digubris
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono buka suara terkait penyebab longsornya galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat yang mengalami longsor pada hari ini, Jumat (30/5/2025) siang.
Bambang mengaku, sebelum terjadinya longsor pihaknya telah memberi peringatan keras kepada pengelola tambang di Gunung Kuda, Cirebon.
Karena menurut pihak ESDM metode penambangan yang digunakan di galian C Gunung Kuda ini tak sesuai untuk karakteristik batuan yang ditambang disana.
Sehingga berkali-kali peringatan diberikan oleh pihak ESDM.
Bahkan Dinas ESDM Jabar bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memasang garis polisi di lokasi penambangan tersebut.
Namun nyatanya peringatan dari ESDM ini tak digubris oleh pengelola tambang.
“Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Kami dari Dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali."
“Tetapi ya bandel,” kata Bambang dilansir WartaKotalive.com, Jumat (30/5/2025).
Bambang pun menyayangkan peringatan dari pihaknya diabaikan.
Dan kini lokasi tambang di Gunung Kuda pun mengalami longsor serta memakan korban jiwa.
Baca juga: Identitas 13 Korban Tewas Longsor Tambang Galian Gunung Kuda Cirebon, Pencarian Dihentikan Sementara
Dedi Mulyadi Sebut Kondisi Tambang Berbahaya
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengaku pernah mendatangi lokasi galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat yang mengalami longsor pada hari ini, Jumat (30/5/2025) siang.
Namun Dedi datang kesana jauh sebelum ia menjadi Gubernur Jabar.
Menurut Dedi, saat itu kondisi gajian tambang itu sangat berbahaya.
Selain itu proses penambangan juga tak memenuhi standarisasi keamanan untuk pegawai tambang disana.
"Berapa waktu yang lalu saat saya sebelum menjadi gubernur saya pernah datang ke penambangan Galian C Gunung Kuda Desa Dukupuntang Kabupaten Cirebon."
"Saya melihat penambangan galian C itu sangat berbahaya tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya," kata Dedi dalam video unggahannya di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, pada Jumat (30/5/2025).
Sayangnya, Dedi saat itu tak punya kuasa apa-apa, karena ia masih belum menjadi Gubernur Jabar.
Baca juga: Galian Tambang Cirebon Longsor, Dedi Mulyadi Ungkap Duka, Minta Perusahaan Tambang Ditutup Selamanya
Ditambah lagi lokasi galian C tersebut telah memiliki izin hingga Oktober 2025 mendatang.
"Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025 dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan."
"Maka penambangan tersebut terus berlangsung," terang Dedi.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pekerja Tambang Gunung Kuda Diduga Nekat Terobos Garis Polisi Sebelum Tewas.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani) (WartaKotalive.com/Desy Selviany)
Baca berita lainnya terkait Galian Tambang di Cirebon Longsor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.