Konflik dengan Istri, Pria di Konawe Selatan Nyaris Terjun dari Jembatan Teluk Kendari
Menurut Kapolsek Kandai, AKP Andryas Saroy, pria tersebut diduga mengalami tekanan psikologis berat akibat masalah dengan istrinya
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Malam yang sunyi di Jembatan Teluk Kendari mendadak mencekam, Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Seorang pria berinisial R (36), asal Desa Sabulakoa, Kecamatan Sabulakoa, Kabupaten Konawe Selatan, nyaris mengakhiri hidupnya di atas bentangan jembatan ikonik Sulawesi Tenggara itu.
R bukan tanpa alasan berdiri di bibir jembatan, memandang gelapnya air teluk yang mengalir tenang di bawah.
Di balik keputusasaannya, tersimpan luka yang dalam: konflik rumah tangga yang tak kunjung selesai.
Menurut Kapolsek Kandai, AKP Andryas Saroy, pria tersebut diduga mengalami tekanan psikologis berat akibat masalah dengan istrinya.
“Ia datang dengan taksi online dan saat tiba di jembatan, sudah berniat untuk mengakhiri hidupnya. Untung saja sopir taksi cepat tanggap dan melapor ke polisi,” ujar AKP Andryas.
Baca juga: Penggelapan Bermodus Pembiayaan Motor Terbongkar di Kendari, Polisi Dalami Jaringan Pelaku
Diselamatkan di Titik Terakhir
Setelah menerima laporan, petugas segera menuju lokasi.
Di sana mereka mendapati R sudah berdiri di tepian jembatan, hanya beberapa langkah dari kehampaan.
Petugas pun dengan sigap membujuk dan mendekatinya dengan hati-hati, sebelum akhirnya berhasil menggagalkan aksinya.
Malam itu, bukan hanya nyawa yang terselamatkan, tapi juga harapan yang sempat nyaris padam.
R kemudian diamankan ke Polsek Kendari untuk menenangkan diri dan menghindari risiko serupa terulang.
Tak berselang lama, pihak keluarga yang mengetahui kejadian tersebut langsung datang menjemput.
Pria yang sebelumnya ingin mengakhiri hidup itu kini telah kembali ke kampung halamannya, bersama keluarganya.
Bukan Kasus Pertama
Jembatan Teluk Kendari, yang diresmikan sebagai simbol kemajuan infrastruktur, ternyata juga menyimpan cerita-cerita kelam.
Dalam beberapa tahun terakhir, jembatan ini telah menjadi lokasi sejumlah aksi nekat, terutama oleh warga yang tengah terhimpit masalah sosial dan pribadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.