Kapal Tenggelam di Selat Bali
Aksi Heroik Kru KMP Tunu, Turunkan Sekoci dan Selamatkan 3 Penumpang, Keluarga Korban Menangis Haru
Proses pencarian KMP Tunu masih dilakukan. Sebanyak empat orang dilaporkan selamat terdiri dari 1 kru dan 3 penumpang. Keluarga korban menangis haru.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang kru KMP Tunu Pratama Jaya bernama Sandi (44), warga Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan tiga penumpang.
Sandi mengambil sekoci saat kapal tenggelam dan membawa ketiga penumpang ke daratan terdekat.
Sandi dan tiga penumpang lain bernama Saroji (47), Mansur (40), dan Romi Alga ditemukan selamat di wilayah Cekik, dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 5.15 WITA.
Tim medis memastikan kondisi mereka sehat setelah menyeberangi Selat Bali.
Diketahui, KMP Tunu yang melayani penyeberangan Banyuwangi-Bali berangkat dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 22.56 WIB.
Pada pukul 23.20 WIB kru kapal melakukan panggilan darurat dan tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB.
Kapal tersebut membawa 65 orang terdiri dari 12 kru kapal dan 53 penumpang.
Romi yang menjadi salah satu penumpang selamat masih berada di Pelabuhan Gilimanuk dan memberi kabar ke keluarga di Banyuwangi jika dirinya selamat.
Ayah Romi, Baihaqi, mengaku kaget mendengar kabar kapal tenggelam dan langsung mencari kabar ke Pelabuhan Ketapang.
"Alhamdulillah, Pak. Saya daritadi binggung. Anak saya enggak ada kabar. Dihubungi enggak bisa," katanya.
Baihaqi dan keluarga tak dapat menahan air matanya mendengar kabar Romi selamat.
Baca juga: Identitas Penumpang KMP Tunu yang Tenggelam di Selat Bali: 53 Orang & 22 Kendaraan Terdata
Ia menerangkan Romi pergi ke Bali bersama sejumlah tetangga untuk bekerja di wilayah Badung.
"Kerjanya musiman. Kalau ada kerjaan, bawa fiber dari Blimbingsari ke Bali. Lalu di sana kerja," jelasnya.
Proses Pencarian Berjalan
Proses pencarian penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali masih dilakukan.
Sembilan kapal diterjunkan untuk proses pencarian, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal dari KSOP Tanjung Wangi, dua kapal milik perusahaan PT Raputra Jaya, dua kapal KRI, dan satu kapal dari Polairud.
Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana, menerangkan KM Tunu Pratama Jaya melaporkan adanya masalah setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwang.
"Komunikasi yang mereka lakukan untuk sementara dari informasi yang kami terima, yakni antar kapal mereka sendiri. Waktunya cukup singkat, tidak sampai 20 menit. Habis itu (kapal) hilang," bebernya.
Baca juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Sempat Minta Tolong via Radio Sebelum Tragedi
Pihaknya belum dapat mengungkap penyebab tenggelamnya kapal.
"Penyebab belum bisa kami sampaikan sekarang. Masih mmerlukan informasi-informasi lebih lanjut," jelasnya.
Sebelumnya, Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjung Wangi, Ni Putu Cahyani, menerangkan kapal sempat meminta pertolongan sebelum tenggelam.
"Saya dapat informasi memang KMP Tunu Pratama Jaya pada pukul 23.17 WIB, itu meminta pertolongan melalui radio," bebernya.
Selang beberapa menit kemudian, ada kabar KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam.
"Saya dapat informasi, sekitar pukul 23.35, kapal sudah tenggelam," tukasnya.
Ia menduga kapal terkena ombak tinggi saat berada di perairan selat Bali.
"Mungkin dari ombak (penyebab tenggelam). Karena informasi dari BMKG hari ini, ombak antara 1,7 meter sampai 2,5 meter," sambungnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBali.com dengan judul Tangis Haru Keluarga Romi, Penumpang Berhasil Selamatkan Diri Saat KMP Tunu Pratama Putra Tenggelam
(Tribunnews.com/Mohay) (Tribun-Bali.com/Aflahul Abdin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.