Selasa, 9 September 2025

Jelang Revalidasi, BP Kaldera Toba Gelar Pra Revalidasi Geopark Kaldera Toba

Badan Pengelola (BP) Geopark Kaldera Toba menggelar pra revalidasi sebagai persiapan menjelang proses revalidasi.

Editor: Content Writer
dok. Dinas Kominfo Sumut
REVALIDASI GEOPARK KALDERA - Asesor United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Soo Jae Lee, meninjau sejumlah Geosite di Kawasan Danau Toba. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pra revalidasi UNESCO guna kesiapan menghadapi revalidasi yang akan dilaksanakan pada 21-25 Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengelola (BP) Geopark Kaldera Toba menggelar pra revalidasi sebagai persiapan menjelang proses revalidasi yang dijadwalkan berlangsung pada 21–25 Juli 2025. Kegiatan ini dilakukan guna mengantisipasi dan meminimalkan berbagai potensi kekurangan serta permasalahan secara langsung di lapangan.

Pra revalidasi dilaksanakan bersama Asesor UNESCO, Soo Jae Lee. Dalam kunjungan tersebut, Lee bersama rombongan meninjau sejumlah geosite, dimulai dari Sipinsur dan Huta Ginjang, pada Jumat (11/7/2025).

Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya, Sabtu (12/7/2025), dengan mengunjungi beberapa lokasi lain seperti Sibaganding, Taman Eden 100, dan Huta Siallagan. Pada Minggu (13/7/2025), Lee juga menyempatkan diri meninjau SMK Negeri 1 Simanindo, Kampung Ulos Huta Raja, Pusat Informasi Geopark di Sigulatti, serta air terjun Sipiso-Piso.

Selain fasilitas geosite, Soo Jae Lee juga melihat kesiapan siswa sekolah, UMKM, hingga melihat keterlibatan masyarakat dalam pelestarian geopark. Soo Jae Lee juga menyaksikan atraksi budaya di beberapa geosite.

“Kegiatan ini untuk meminimalisir semua potensi kekurangan kita, kita mengidentifikasi permasalahan secara langsung dan mensimulasikan bagaimana revalidasi nanti kita laksanakan,” kata Plt Kepala Bappelitbang Sumut, Dikky Anugerah.

Baca juga: Pemerhati Pariwisata: Perbaikan Tata Kelola Geopark Kaldera Toba Harus Jadi Prioritas Nasional

Dikky memaparkan, secara umum ada beberapa hal yang perlu sedikit dibenahi. Di antaranya kemitraan strategis, visibilitas, hingga keterlibatan masyarakat dalam geopark.

“Kami pikir kita sudah selesaikan,” kata Dikky, yang juga Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba.

Staf Khusus Mendagri, Kastorius Sinaga, optimis Geopark Danau Toba mendapat kartu hijau (green card). Ia pun mendukung semua pihak untuk bersama-sama memajukan kawasan Danau Toba.

“Optimis bahwa kita akan mendapat green card, bahkan green card yang lebih bagus,” kata Kastorius.

Di sisi lain, Direktur Sumber Daya dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Togu Pardede, menyampaikan bahwa terdapat sejumlah tantangan utama yang perlu dihadapi dan dioptimalkan oleh Geopark Kaldera Toba.

Salah satu tantangan tersebut adalah kurangnya pemahaman atau edukasi tentang geopark. Karena itu, menurutnya, penting bagi anak-anak sekolah untuk memahami bahwa geopark merupakan warisan yang patut dijaga dan dilestarikan.

“Yang paling penting bagaimana anak-anak sekolah memahami bahwa geopark ini sebagai warisan kaya yang harus dijaga,” kata Togu. (*)

Baca juga: Anggota DPR Ingatkan Pentingnya Keseriusan Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Geopark Kaldera Toba

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan