Minggu, 28 September 2025

Sutarjo Tewas Tertabrak KA Gumarang di Blora, KAI Imbau Warga Waspadai Bahaya Jalur Rel

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, masinis telah berulang kali membunyikan klakson sebagai peringatan

Editor: Eko Sutriyanto
Dok. BPBD Blora
TERTABRAK KERETA - Tim TRC BPBD Blora bersama tim gabungan saat evakuasi jenazah pejalan kaki tertabrak Kereta Api di Jalur Kapuan-Cepu, Blora, Selasa (29/7/2025).(Dok. BPBD Blora) 

TRIBUNNEWS.COM, BLORA – Kecelakaan tragis kembali terjadi di lintasan rel kereta api. 

Seorang pejalan kaki bernama Sutarjo (56), warga Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, tewas usai tertabrak KA Gumarang di jalur Kapuan–Cepu, Kabupaten Blora, Selasa (29/7/2025) pagi.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 05.49 WIB di km 85+5 petak jalan antara Stasiun Kapuan dan Cepu, saat kereta api Gumarang bernomor 164 melaju dari arah Jakarta menuju Surabaya.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, masinis telah berulang kali membunyikan klakson sebagai peringatan.

Namun, korban diduga tidak menyadari atau tidak mengindahkan peringatan tersebut sehingga tabrakan tidak dapat dihindari.

“Sebelum kejadian, masinis sudah membunyikan klakson berulang kali. Tapi pejalan kaki tersebut tetap berada di jalur, sehingga kecelakaan pun terjadi,” kata Franoto.

Baca juga: Diduga Akibat Hujan Deras, Kereta Penumpang Anjlok di Jerman, 3 Orang Tewas

Evakuasi Korban dan Penanganan oleh Petugas

Usai kejadian, Unit Pengamanan KAI langsung berkoordinasi dengan Polsek Cepu dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora untuk melakukan evakuasi.

Kepala TRC BPBD Blora, Agung Triyono, mengatakan bahwa evakuasi jenazah dilakukan pada pukul 07.00 WIB dan selesai dalam waktu singkat. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Cepu untuk proses lebih lanjut.

“Evakuasi dilakukan bersama tim gabungan dan korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Cepu,” ujarnya.
 
Franoto menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam kepada keluarga korban.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas sembarangan di jalur rel, mengingat bahaya besar yang mengintai.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Jalur rel bukan tempat untuk berjalan kaki atau aktivitas lainnya karena sangat berisiko,” tegasnya.

Franoto juga meminta masyarakat turut berperan aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar rel, terutama mengingatkan sesama jika terlihat ada warga yang melintas atau berada terlalu dekat dengan jalur kereta api.

 Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Keselamatan Rel

KAI Daop 4 Semarang menegaskan bahwa selama ini pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan edukasi keselamatan kepada warga yang tinggal di sekitar rel. Namun, kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan tersendiri.

“Kami terus melakukan edukasi bahwa berkegiatan di sekitar jalur KA sangat berbahaya. Mohon kerja sama masyarakat untuk lebih waspada,” pungkas Franoto.

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan