Kamis, 14 Agustus 2025

Penyebab Longsor TPA Galuga Bogor, Satu Operator Alat Berat Meninggal Tertimbun Sampah

Agus Hari Mulyana, ASN DLH Kota Bogor, tewas tertimbun longsor sampah saat operasikan alat berat di TPA Galuga yang gunakan sistem open dumping.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Tribun Bogor/Damanhuri
TPA GALUGA - Tercatat ada 1.500 pemulung yang menggantungkan periuk nasi mereka dari Tempat Pembuangan Akhir Galuga di Kampung Mayon, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Rabu (6/1/2016). Longsor terjadi di TPA Galuga pada Senin (11/8/2025) dan mengakibatkan satu pekerja alat berat tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Jawa Barat bernama Agus Hari Mulyana (49) meninggal karena tertimbun longsor sampah.

Tumpukan sampah setinggi sekitar 10 meter menimbun Agus yang sedang mengoperasikan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).

Pria 49 tahun itu dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai operator alat berat di TPA Galuga.

Dua teman Agus yang tertimbun longsor sampah dinyatakan selamat.

Meski berada di Kabupaten Bogor, TPA Galuga digunakan bersama oleh Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

TPA yang didirikan sejak 1986 itu mengalami penumpukan sampah yang tinggi karena menggunakan sistem open dumping.

Dengan sistem tersebut sampah hanya ditumpuk begitu saja di suatu lokasi, tanpa pemilahan, pengolahan, atau penutupan dengan tanah.

Resiko terjadi longsor tinggi terlebih ketika musim hujan yang mengakibatkan tumpukan sampah menjadi labil.

Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mendatangi rumah duka di Kampung Rangga Mekar, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Menurut Dedie, terjadi bukaan tanah akibat alat berat yang dikemudikan Agus sehingga alat berat terperosok.

“Sepintas kami mendapat gambaran bahwa ada tanah yang terbuka. Sehingga, alat berat itu masuk ke dalam tanah,” ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Bupati Bogor Ajak Semua Pihak Bersatu Atasi Banjir di Rancabungur

Dua rekan kerja Agus selamat dan masih menjalani perawatan.

Pihaknya akan mendalami kecelakaan kerja ini agar tak terulang lagi.

“Sedang kita coba gali informasinya lebih lanjut. Yang pasti kita kehilangan petugas yang selama ini sudah mengabdi sekian lama untuk DLH,” tukasnya.

Dedie berupaya mencari lahan baru pembuangan sampah yang kondisinya lebih aman.

“Yang pasti kita tidak ingin memaksakan kalau lokasi di situ sudah terlalu banyak sampah kita cari lokasi lainnya,” tuturnya.

Dari 38 hektare lahan di TPA Galuga milik Pemkot Bogor baru 8 hektare yang digunakan.

Luas 8 hektare setara luas 11 lapangan bola.

“Makanya kita coba cari atau kita evaluasi dulu kondisi sesungguhnya seperti apa. Kita tidak ingin gegabah, karena ini menyangkut nyawa dari pegawai kita yang sedang bertugas di sana,” imbuhnya.

Baca juga: Profil TPA Galuga Bogor yang Tewaskan Operator Beko, Pernah Longsor Tahun 2010 dan 2021

Sebelumnya, Kepala Tata Usaha (TU) TPA Galuga pada DLH Kota Bogor, Beti Kusmiati, menjelaskan korban merupakan pegawai Pemkot Bogor.

"Betul lagi kerja rutin kebetulan ada musibah sehingga petugas kita kena musibah," ungkapnya.

Beti belum dapat mengungkap kronologi TPA Galuga longsor karena masih diselidiki kepolisian.

"Nanti pihak kepolisian aja ya yang menjelaskan," imbuhnya.

Sejumlah warga mengevakuasi korban yang tertimbun bersama alat berat.

Jenazah telah dievakuasi dari tumpukan sampah dan dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk dilakukan visum. 

Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pemkot Bogor Cari Titik Baru Pembuangan Sampah Pasca PNS DLH Tewas di TPAS Galuga

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan