Rabu, 20 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Sepatu Paskibraka di Tolitoli dan Konawe Copot Mental saat Upacara Bendera, Simak Pengakuannya

Sepatu Paskibraka di Tolitoli dan Konawe Sulawesi Copot saat Upacara Pengibaran Bendera, aksi serupa pernah terjadi di Istana Negara.

|
Istimewa via Tribun Sultra/HO
SEPATU PASKIBRAKA COPOT - Sepatu Paskibraka di Tolitoli dan Konawe Sulawesi Copot saat Upacara Pengibaran Bendera, aksi serupa pernah terjadi di Istana Negara. Fitra Ramadani, anggota Paskibraka di Konawe, Sultra. Ia viral karena tetap bertugas meski sepatu tinggal sebelah, Minggu (17/8/2025). Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Taman Gaukan Muhammad Bantilan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, berlangsung lancar, Minggu (17/8/2025). Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) beranggotakan 33 orang berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih tanpa rintangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi heroik panjat tiang bendera hingga insiden sepatu Paskibraka copot mewarnai upacara HUT ke-80 RI.

Kedua isiden ini menarik perhatian publik dan viral di media sosial.

Tribunnews.com merangkum dua momen luar biasa anggota Paskibraka yang tetap bisa menyelesaikan tugas mereka selama upacara bendera meski sepatunya copot dan mental.

Sebelumnya aksi ini pernah viral, bahkan terjadi di Istana Negara saat Jokowi menjabat sebagai Presiden.

Pembawa baki bendera pusaka, Lilly Indiani Suparman Wenda mengalami copot sepatu sebelah kiri saat bertugas dalam Upacara Kemerdekaan.

Insiden tersebut terjadi usai pengibaran bendera dilakukan dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sedang merapikan barisan.

Baca juga: Kepanikan Berubah Jadi Tepuk Tangan, Ini Daftar 5 Aksi Heroik Panjat Tiang Bendera di HUT Ke-80 RI

Saat itulah sepatu kiri yang dikenakan Lilly Indiani terlepas.

Pelajar asal Provinsi Papua Pegunungan ini tetap professional dan tak terpengaruh soal insiden itu.

Ia tetap menjalankan tugasnya dengan raut wajah tersenyum meski tanpa sepatu hitam kirinya.

Saat kamera menyorot ke arah wajah Jokowi, dia terlihat tenang dan seakan ingin memberikan semangat kepada Lilly Indiani.

 

Siapa Lilly Indiani Suparman Wenda?

Lilly Indiani Suparman Wenda terpilih sebagai pembawa baki bendera pusaka dalam upacara peringatan Proklamasi 17 Agustus 2023.

Prestasi yang diraih oleh Lilly Indiani merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Papua.

Terlebih lagi, ia adalah paskibraka pertama dari Papua Pegunungan setelah pemekaran daerah.

Lilly Indiani merasa bangga dapat membawa nama provinsinya di tingkat nasional.

Lilly Indiani sebelumnya adalah seorang pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Papua Pegunungan sebelum mengikuti seleksi Paskibraka Nasional 2023.

Kepiawaian Lilly dalam melewati seleksi membawanya meraih posisi yang istimewa, menjadi pelajar pertama yang mewakili Provinsi Papua Pegunungan dalam ajang Paskibraka.

Lilly Indiani Suparman Wenda saat akan menerima Bendera Merah Putih dari Presiden Jokowi di Istana Negara, 17 Agustus 2023
Lilly Indiani Suparman Wenda saat akan menerima Bendera Merah Putih dari Presiden Jokowi di Istana Negara, 17 Agustus 2023 (Sekretariat Negara)

Pada tanggal 17 Juli 2023, Lilly bersama rekannya, Mahardhika Benhill Wapa, diberangkatkan menuju Jakarta.

Di ibu kota, mereka menjalani serangkaian pelatihan intensif di daerah Cibubur.

Selama hampir sebulan, hingga 15 Agustus 2023, Lilly mempersiapkan diri dengan baik untuk tugas besar yang akan diemban.

Para anggota Paskibraka Nasional 2023 dipilih melalui seleksi ketat di masing-masing daerah sebelum menjalani Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.

Dalam peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun ini, 76 anggota Paskibraka Nasional 2023 hadir. Mereka mewakili semua provinsi di Indonesia.

 

Paskibraka di Konawe Tetap Selesaikan Tugas Meski Sepatu Copot Sebelah

Seorang anggota Paskibraka tetap berjalan tegap meski sepatu copot sebelah.

Peristiwa ini terjadi di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Momen tersebut kemudian viral di media sosial.

Adapun sosok anggota Paskibraka tersebut diketahui bernama Fitra Ramadani.

Fitra viral karena tetap bertugas meski sepatu tinggal sebelah.

sepatu paskibraka konawe copot
PASKIBRAKA KONAWE - Inilah momen sepatu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) terlepas di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (17/8/2025). (TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)

Dalam video viral, Fitra dengan langkah tegap berjalan meski hanya memakai sepatu kanan.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) itupun berhasil melaksanakan tugasnya.

Paskibraka tersebut melakukan pengibaran bendera pada upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke-80 RI di Halaman Kantor Bupati Konawe, Minggu (17/8/2025).

Kantor kepala daerah ini berlokasi di Jalan Inolobunggadue, Kelurahan Puunaaha, Kecamatan Unaaha.

Kecamatan ini merupakan ibu kota Kabupaten Konawe yang kini dipimpin Bupati Yusran Akbar dan wakil Syamsul Ibrahim.

Kabupaten ini berjarak sekitar 75,8 kilometer (km) atau 1-1,5 jam perjalanan darat dari Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.

 

Pengakuan Paskibraka Fitra Ramadani: Bangga Meski Sepatu Copot Sebelah

Fitra Ramadani, sosok Paskibraka Konawe dalam video viral itu, mengaku, bangga menyelesaikan tugas dengan baik bersama rekan-rekannya.

Meski dia berjalan dengan hanya satu sepatu kanan saat proses pengibaran bendera.

"Tentu bangga, orangtua juga," katanya, dikutip dari Tribun Sultra.

 

Sosok Fitra Ramadani

Sosok Fitra Ramadani merupakan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 1 Abuki.

Sekolahnya berada di Jalan Bunduwula Yusuf, Sambeani, Kecamatan Abuki, Konawe, sekitar 19 km atau 30 menit dari Unaaha.

Fitra merupakan anak pasangan Yusdar dan Yunita.

Mereka berasal dari Desa Sambeani, Abuki.

 

Penyebab Sepatu Copot

Siswi Kelas XI SMAN 1 Abuki inipun membeberkan detik-detik sepatu kirinya terlepas dan terlempar.

"Sepatu kiri, itu karena faktor licin juga," jelasnya.

"Sama mungkin karena becek jadi agak tergeser sedikit," lanjut alumni Sekolah Dasar Negeri atau SDN 1 Lambuya ini.

sepatu paskibraka konawe copot 2
SEPATU PASKIBRAKA COPOT - Fitra Ramadani, anggota Paskibraka di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia viral karena tetap bertugas meski sepatu tinggal sebelah, Minggu (17/8/2025).

Saat dirinya hendak memperbaiki sepatunya, barisan sudah berjalan.

Hingga sepatu kirinya terlepas dan terlempar pada saat belokan kanan kedua.

"Pas mau diperbaiki sudah langkah tegak pertama jadi terlempar sepatunya," ujarnya.

"Pas dua kali belok kanan," kata Fitra menambahkan.

Meski demikian, kata Fitra, dia tetap bertekad menyelesaikan tugasnya sebagai Paskibraka dengan baik.

Fitra tak terlalu memikirkan lagi kondisi kakinya tanpa satu sepatu.

"Karena sudah sering diingatkan sama pelatih apapun yang terjadi tetap jalankan," ujarnya.

"Meski ada kesalahan tetap dijalani saja," ucap Fitra menambahkan.

 

Apa itu Paskibraka?

Gagasan mengenai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka pertama kali muncul tahun 1946.

Bermula ketika Presiden Soekarno memerintahkan Husein Mutahar untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka, dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI pertama.

Saat itu, ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta dan bendera yang digunakan adalah bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Negara, Fatmawati Soekarno.

Mutahar punya keinginan agar pengibaran bendera dilakukan oleh pemuda dan pemudi dari seluruh Indonesia.

Namun, itu tidak memungkinkan karena masih dalam keadaan darurat.

Baca juga: Insiden Bendera Terbalik di Surabaya, Wali Kota Eri: Paskibraka Tunjukkan Mental Luar Biasa

Akhirnya, Mutahar hanya menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri), jumlah yang melambangkan Pancasila.

Mereka bertugas mengibarkan bendera Pusaka Merah Putih di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Sejak saat itu sampai 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta dilaksanakan dengan cara yang sama.

Namun, anggora pengibar belum disebut sebagai Paskibraka.

Ketika ibu kota kembali ke Jakarta pada 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka di Istana Merdeka, digantikan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai 1966.

 

Pembentukan kelompok 17-8-45

Pada 1967, Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk kembali menangani masalah pengibaran bendera pusaka.

Mutahar kemudian mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

Pasukan 17: pengiring (pemandu).
Pasukan 8: pembawa bendera (inti).
Pasukan 45: pengawal.
Jumlah masing-masing anggota kelompok tersebut tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45).

Pada waktu itu, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang menjadi anggota Pandu/Pramuka di Jakarta untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.

Dan mulai 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda dan pemudi utusan provinsi.

Pada 1969 bendera pusaka yang dijahit oleh Fatmawati dipensiunkan dan diganti dengan bendera duplikat untuk dikibarkan.

 

Sepatu Paskibraka Tolitoli Copot Tertinggal di Lapangan 

Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Taman Gaukan Muhammad Bantilan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, berlangsung lancar, Minggu (17/8/2025).

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) beranggotakan 33 orang berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih tanpa rintangan.

Kendati demikian, insiden sepatu milik Paskibraka Tolitoli copot sempat mencuri perhatian.

Insiden itu bahkan sempat terekam kamera warga dan terunggah di media sosial.

Berdasarkan video diperoleh TribunPalu.com, insiden itu saat upacara pengibaran bendera merah putih.

Kala itu, sepatu Paskibraka putri terlepas sesaat setelah pengibaran.

Sepatu Paskibraka putri itu tertinggal di lapangan.

sepatu paskibraka tolitoli juga copot
PAKIBRAKA TOLITOLI - Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Taman Gaukan Muhammad Bantilan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, berlangsung lancar, Minggu (17/8/2025). Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) beranggotakan 33 orang berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih tanpa rintangan.

Kendati hanya mengenakan kaos kaki, langkah kaki Paskibraka putri itu tetap seiring dengan rekannya yang lain.

Proses pengibaran Bendera Merah Putih di lokasi itupun menuai pujian dari warga dan netizen.

Umumnya, anggota Paskibraka dibagi menjadi tiga kelompok:

Kelompok 17: Pengiring dan pemandu.

Kelompok 8: Pembawa dan pengibar bendera.

Kelompok 45: Pasukan pengawal.

Paskibraka Tolitoli merupakan pelajar pilihan daerah usai mengikuti seleksi ketat.


(tribun network/thf/TribunPalu.com/TribunJatim.com/TribunSultra.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Viral Sepatu Paskibraka Tolitoli Copot saat Upacara Pengibaran Bendera

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Fitra Paskibraka Konawe 2025 Viral Tetap Tegap Berjalan Meski Sepatu Copot Sebelah

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Momen Sepatu Anggota Paskibraka di Konawe Sulawesi Tenggara Terlepas, Disambut Tepuk Tangan

Sumber: Tribun Sultra
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan