Fakta Perlintasan KA di Padang Lokasi Kecelakaan 7 Siswa SMA, Andre Rosiade Desak Pemasangan Palang
Tujuh siswa SMAN 10 Padang tertabrak KA Minangkabau Ekspres di perlintasan tanpa palang. Andre Rosiade desak KAI tempatkan petugas jaga.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tujuh siswa SMA Negeri 10 Padang, Sumatra Barat menjadi korban kecelakaan di perlintasan tanpa palang di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Kamis (21/8/2025) siang.
Para korban yang mengendarai mobil Honda Brio tertabrak Kereta Api Minangkabau Ekspres yang melaju dari arah Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Sebagai kereta api bandara kelas eksekutif, Minangkabau Ekspres menghubungkan Stasiun Pulau Aie di Padang dengan BIM.
Akibat kecelakaan ini, dua siswa meninggal, tiga siswa mengalami luka berat dan dua siswa luka ringan.
Dua siswa yang meninggal bernama Azzura Firmanda dan Nabila Khairunisa, anak dari Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad.
Saat kejadian, para korban dalam perjalanan melayat ke rumah teman.
Masinis KA Minangkabau Ekspres telah membunyikan klakson berkali-kali sebelum kecelakaan terjadi sebagai bentuk peringatan kepada pengguna jalan.
Namun, mobil Honda Brio tetap melintas dan terlempar beberapa meter dari titik tabrakan.
Perlintasan tersebut tak dilengkapi palang pintu otomatis maupun manual.
Alat peringatan dini berupa sirine sudah rusak sejak beberapa bulan sebelum kecelakaan terjadi.
Jarak antara perlintasan kereta dengan sekolah korban sekitar 1,5 kilometer.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mendatangi lokasi kejadian pada Jumat (22/8/2025) pagi.
Baca juga: Polisi: Lamborghini Kecelakaan Tunggal di Tol Kunciran karena Ngebut
Andre Rosiade merupakan ketua DPD Partai Gerindra Sumbar dan menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran untuk wilayah Sumbar.
“Kita prihatin dan berduka karena anak-anak kita menjadi korban akibat perlintasan yang tidak memiliki palang pintu sehingga terjadi kecelakaan kemarin,” paparnya, dikutip dari TribunPadang.com.
Selama belum ada palang, pihak KAI diminta menempatkan staf untuk menjaga perlintasan.
Kamudian, pembangunan palang harus disegerakan agar kasus serupa tak terjadi.
“Saya akan mengajukan anggaran ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan agar dibangun palang pintu di berbagai titik rawan di Sumbar."
"Tugas saya nanti mengawal dan berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, termasuk jika ada kebutuhan tambahan anggaran," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Dadan Rudiansyah, menyatakan perlintasan tersebut tidak sesuai atuaran keselamatan pengendara.
“Sebetulnya ini menjadi satu permasalahan atau fakta yang harus kita perbaiki ke depan. Perlintasan-perlintasan sebidang sebaiknya dievaluasi bersama, termasuk dari sisi konstruksi."
"Kalau melihat lokasi ini sudah kurang dari ketentuan,” terangnya
Hal yang disorot yakni adanya tanjakan dan turunan yang menyulitkan pengendara.
“Kita akan melakukan evaluasi bersama dengan Kabalai, terutama untuk beberapa perlintasan sebidang di Sumbar. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tuturnya.
Baca juga: Mobil Sport Lamborghini Murcielago Kecelakaan di Tol Kunciran Tangerang, Polisi Beberkan Kronologi
Tiga Siswa Masih Dirawat
Kanit Laka Lantas Polresta Padang, Iptu Zulkifli, menerangkan tiga siswa mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di RS Yos Sudarso serta RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Sedangkan dua siswa yang mengalami luka ringan telah dibawa ke rumah masing-masing.
“Untuk korban luka ringan ada dua orang, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang,” terangnya.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Dewi Suriyani, menyatakan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) digelar pada Jumat (22/8/2025) pagi dengan melibatkan 10 personel Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar dan 6 personel Laka Lantas Polresta Padang.
“Saat ini kita melakukan olah TKP melalui alat TAA (Traffic Accident Analysis). Alat ini berfungsi untuk melihat kronologi sebelum, pada saat, dan setelah kejadian. Ada enam titik di lokasi yang kita rekam untuk kebutuhan analisis,” jelasnya.
TAA adalah metode canggih yang digunakan oleh kepolisian untuk menganalisis penyebab kecelakaan lalu lintas secara akurat dan komprehensif dalam proses olah TKP.
Penyidik juga mendalami dugaan kelalian sopir mobil yang masih SMA.
“Untuk unsur kelalaian masih dalam penyelidikan. Kendaraan yang terlibat juga sudah diamankan di Unit Laka Lantas Polresta Padang,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Polisi Ungkap Kondisi Terkini 7 Siswi SMAN 10 Padang Korban Tabrakan KA Minangkabau Ekspres
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPadang.com/Afdal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.