Senin, 25 Agustus 2025

Kapolda Riau Bangun Bank Pohon sebagai Langkah Atasi Dampak Karhutla

Kapolda Riau bangun Bank Pohon di Pekanbaru untuk pulihkan ekosistem karhutla dan dorong gerakan hijau berkelanjutan.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS/
KARHUTLA - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, Minggu (11/5/2025). TRIBUNNEWS/HO/BPBD PADANG LAWAS UTARA 

Pohon yang ditanam hari ini akan menjadi sumber oksigen, peneduh, dan habitat bagi keanekaragaman hayati di masa depan. Ini adalah investasi ekologis jangka panjang untuk generasi mendatang.

Dengan kata lain, Bank Pohon bukan sekadar proyek fisik, tapi simbol gerakan kolektif untuk menyembuhkan luka alam dan membangun masa depan yang lebih hijau. 

Dalam kunjungannya, Kapolda menegaskan bahwa Bank Pohon akan menjadi pusat penyedia bibit pohon, ruang edukasi publik, serta sumber penghijauan untuk kawasan perkotaan dan rehabilitasi lahan terdampak karhutla.

“Prinsipnya, tanam, rawat, dan jaga, agar Riau semakin teduh, sehat, dan lestari,” ujarnya.

Bank Pohon akan menyediakan beragam jenis bibit seperti trembesi, ketapang kencana, bungur, tabebuya, pucuk merah, mahoni, hingga mangrove. 

Setiap bibit akan didata secara digital dan dilengkapi QR code untuk mencatat jenis tanaman, lokasi penanaman, serta pihak pengampu perawatannya—sebuah langkah menuju transparansi dan efektivitas penghijauan.

Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau sangat luas dan kompleks, menyentuh aspek lingkungan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi.

Berikut rangkuman dampak utamanya berdasarkan data terbaru:

1. Kerusakan Ekosistem dan Satwa Liar

Karhutla menghancurkan habitat satwa endemik seperti harimau Sumatra dan gajah. Mereka kehilangan jalur migrasi, sumber pangan, dan ruang hidup, terutama di kawasan konservasi seperti Tesso Nilo dan Giam Siak.

2. Kabut Asap dan Krisis Kesehatan

Asap pekat dari karhutla menyebar lintas negara, mencapai Malaysia dan Singapura. Di Riau sendiri, kualitas udara menurun drastis, memicu gangguan pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

3. Penurunan Produktivitas Pertanian

Lahan yang terbakar menjadi tidak subur, menyebabkan kerugian bagi petani lokal. Tanah yang rusak sulit ditanami kembali tanpa rehabilitasi intensif.

4. Status Tanggap Darurat dan Mobilisasi Nasional

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan