Rabu, 27 Agustus 2025

Memprihatinkan! Menu MBG di Kendal Cuma Mi Goreng, Telur Dadar, dan Potongan Wortel

Menu MBG di Kendal disebut memprihatinkan, hanya berisi mie goreng, sepotong kecil telur dadar, potongan wortel, susu kotak, Kamis(21/8/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
Tangkapan Layar Instagram @insta_kendal
MBG DI KENDAL - Unggahan Instagram @insta_kendal memperlihatkan menu MBG di Kendal, Jawa Tengah disebut memprihatinkan, hanya berisi mie goreng, sepotong kecil telur dadar, potongan wortel, susu kotak, Kamis (21/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Potret menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sebuah sekolah wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjadi sorotan publik.

MBG merupakan program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Program ini telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan belum sepenuhnya lancar. Sebab, masih banyak ditemukan kasus menu kurang layak makan bahkan hingga menyebabkan keracunan.

Hal itu juga tampak dalam unggahan akun Instagram @insta_kendal pada Kamis(21/8/2025).

Terlihat menu MBG yang disajikan hanya berisi mi goreng, sepotong kecil telur dadar, dua potong wortel, empat butir kelengkeng, dan susu kotak berukuran kecil.

Temuan ini tampak berbanding terbalik dengan tujuan program MBG yang sepatutnya menjadi sumber pemenuhan nutrisi secara gratis bagi anak-anak untuk mencegah stunting dan meningkatkan konsentrasi belajar.

Menu tersebut terkesan asal-asalan karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp171 triliun untuk pelaksanaan tahap awal program MBG.

Ketua Komisi D DRPD Kendal, Dedy Ashari Setyawan menyebut menu MBG yang viral tersebut memprihatinkan.

“Saya juga menyayangkan jika ada menu MBG yang cukup memprihatinkan tersebut,” ujar dia di kantornya, Senin (25/8/2025).

Kendati begitu, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kondisi menu MBG ini.

"Kami belum menerima laporan resminya, cuma kemarin kan sudah viral di medsos," katanya dikutip dari Tribun Banyumas.

Baca juga: DPR Pelototi Anggaran Rp 335 Triliun Untuk MBG di 2026: Bakal Dievaluasi Bila Ada Temuan

Dedy menerangkan, selain memprihatinkan, menu MBG tersebut juga tidak sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).

Dia berharap ada pengecekan ulang untuk memperketat pengawasan menu MBG yang akan dibagikan kepada pelajar.

Terkait nutrisi dalam menu MBG, BGN memberikan Petunjuk Teknis (Juknis) yang bertugas untuk mengecek standar kualitas makanan, menentukan pilihan menu, hingga mekanisme penyaluran dana kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berupa dapur umum untuk memproduksi dan mendistribusikan MBG ke sekolah-sekolah.

"Sudah ada juknis sebenarnya, terkait protein dari MBG itu. Nah, dari Badan Gizi Nasional (BGN) kan sudah ada standar. Harapannya, pengelola harus mematuhi standar itu," jelas Dedy.

Meski begitu, Dedy menyebut hal tersebut menjadi wewenang Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan MBG yang dibentuk pada setiap daerah penerima MBG.

"Tapi, sepengetahuan saya di Kendal, sudah ada Satgas Pengawasan MBG itu," lanjutnya.

Menindaklanjuti hal ini, Dedy berencana melakukan sidak ke sekolah-sekolah dan dapur MBG di wilayah Kendal untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

"Supaya kejadian itu tidak terulang, kami akan kroscek ke sekolah maupun dapur," tutupnya.

Kepada Tribun Jateng, Dedy juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal segera membentuk Satgas Pengawasan MBG.

“Satgas ini bisa melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Kami tekankan untuk sering-seringlah kroscek, pantau terhadap kualitas menu yang akan diberikan kepada para siswa penerima program Makan Bergizi Gratis tersebut,” terangnya.

Dedy enggan menanggapi program MBG yang buruk di Kendal mendapat sorotan seperti kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah.

“Prinsipnya, harus dipastikan menu yang diberikan aman dan sehat untuk anak-anak. Karenanya, pengawasan menjadi kebutuhan mutlak, meskipun ini adalah program Pemerintah Pusat dari Badan Gizi Nasional,” jelas politisi Partai Golkar itu.

Baca juga: Menteri Agama Tanggapi Dugaan Nampan MBG Mengandung Minyak Babi: Kalau Ada Temuan Kita Perbaiki 

Satgas masih diproses

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal mengaku belum menerima keluhan dari sekolah maupun orangtua siswa terkait menu MBG yang viral tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Kendal, Ferinando Rad Bonay.

"Untuk keluhan menu, selama ini, kita belum dapat laporannya," tuturnya.

Meski demikian, Feri menegaskan, pihak Disdikbud tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan.

Alasannya, Satgas Pengawasan Khusus MBG belum terbentuk di Kendal.

Menurut Feri, selama belum terbentuk Satgas MBG, maka pihak yang berwenang melakukan pengawasan ialah BGN.

"Kami sementara ini kan hanya sebagai penerima saja. Jadi kami belum bisa bertindak selama satgas belum terbentuk. Nanti kalau satgas sudah terbentuk, kan ada SK beserta tugas-tugasnya." ungkapnya.

Baca juga: 3 Bakteri Berbahaya di MBG Jadi Penyebab 497 Siswa Kulon Progo Keracunan, Dinkes: Harusnya Tak Ada

Saat ini, Feri melanjutkan Satgas MBG di Kendal masih dalam proses pembentukan.

"Masih berproses untuk pembentukan satgasnya," sambungnya.

Dia juga mengakui, belum semua sekolah di Kendal mendapat program MBG.

Bahkan, hanya terhitung 20 persen dari target pemenuhan penyaluran MBG di seluruh Kabupaten Kendal.

Hal ini disebabkan jumlah dapur MBG yang berdiri masih minim di Kendal.

"Masih banyak sekolah yang belum dapat. Kita lihat dapurnya saja masih 8-9 titik. Seharusnya ada 40 dapur," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Viral, Menu MBG di Kendal Hanya Ada Mi Goreng Lauk Sepotong Kecil Telur Dadar dan 2 Potong Wortel.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBanyumas.com/Agus Salim Irsyadullah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan