Minggu, 7 September 2025

Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu

Pemakaman 5 Jenazah Korban Pembunuhan di Indramayu, Kerabat: Semua Merasa Kehilangan

Lima jenazah korban pembunuhan disalatkan di Masjid Madania sebelum dimakamkan di TPU Nyairesik, Sindang, Kabupaten Indramayu.

TribunJabar.id/Eki Yulianto
JENAZAH DISALATKAN - Suasana duka menyelimuti Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025). Lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga asal Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, disalatkan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyairesik, Sindang. 

TRIBUNNEWS.COM - Lima jenazah korban pembunuhan disalatkan di Masjid Madania sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyairesik, Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025) pagi.

Pemakaman di TPU Nyairesik ini sesuai dengan wasiat dari salah satu korban, yaitu almarhum Haji Sahroni.

Kerabat dan warga sekitar tampak memenuhi area masjid tempat disalatkannya lima jenazah yang masih satu keluarga tersebut.

Isak tangis pecah ketika peti jenazah satu per satu diturunkan dari mobil ambulans.

Semua pihak keluarga tampak terpukul atas peristiwa yang dialami para korban yang berasal dari Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu ini.

“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan. Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ujar kerabat almarhum, Agus Suhendi, saat ditemui TribunJabar.id di area Masjid Madania, Rabu (3/9/2025). 

Agus menjelaskan, pemakaman dilakukan di Sidang atas permintaan almarhum H. Sahroni semasa hidup.

“Alasan pemakaman di sini adalah permintaan dari almarhum H. Sahroni. Jadi dimakamkan di keluarga besar Muchasin, di TPU Nyairesik,” ucapnya.

Agus mengatakan, sejauh ini pihak keluarga belum menerima keterangan resmi dari kepolisian soal adanya tersangka.

“Kalau soal informasi sudah adanya tersangka, kalau kabar burung memang ada. Tapi dari pihak aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelasnya.

Agus juga memastikan tak ada perlakukan berbeda yang dialami korban sebelum tragedi itu terjadi.

Baca juga: Pengakuan Saksi Penemu 5 Jasad Terkubur di Indramayu: Ada Kaki Manusia Muncul dari Gundukan Tanah

"Kalau perlakuan berbeda dari korban sebelum kejadian, tidak ada,” terangnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebagian pihak keluarga tengah menjemput jenazah di RS Bhayangkara Losarang sebelum dibawa ke Masjid Madania untuk disalatkan.

Warga setempat pun tampak ramai berdatangan ke masjid, menunjukkan rasa duka yang mendalam.

Sementara itu, kasus dugaan pembunuhan satu keluarga ini masih terus bergulir di Polres Indramayu.

“Masalah tuntutan, itu masih berlanjut masalah hukum di Polres,” ujarnya. 

Cerita penemuan jenazah

Kelima korban adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucu mereka, R (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Awalnya, para korban ditemukan setelah tetangga curiga karena keluarga itu tak bisa dihubungi selama beberapa hari terakhir.

Penemuan tragis ini bermula dari bau busuk yang tercium menyengat dari dalam rumah.

Ema (55) menceritakan detik-detik penemuan jasad kerabatnya, H. Sahroni, yang terkubur bersama empat anggota keluarganya di halaman rumah di Kelurahan Paoman.

Dengan suara bergetar, Ema mengaku masih sulit melupakan momen saat ia mencium bau busuk menyengat dari arah samping rumah korban.

“Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu,” ujar Ema saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).

Kecurigaan itu semakin kuat ketika mereka nekat mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB.

Suasana di dalam rumah tampak rapi, tidak ada tanda-tanda keributan, akan tetapi langkah Ema terhenti saat ia berjalan ke arah halaman belakang.

“Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."

"Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung lemas dan teriak minta tolong,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tak berselang lama, warga melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian. 

Pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB, polisi datang dan melakukan penggalian. 

Dari lubang yang sama, aparat menemukan empat jasad lainnya.

“Yang mengangkat jenazah lainnya polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sahroni."

"Rasanya seperti mimpi buruk, kok tega ada yang melakukan ini,” ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Syoknya Ema Saksi Pertama Penemuan Lima Jasad Terkubur di Paoman Indramayu: Saya Langsung Lemas.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan