Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu
Pengakuan Saksi Penemu 5 Jasad Terkubur di Indramayu: Ada Kaki Manusia Muncul dari Gundukan Tanah
Lima jasad satu keluarga ditemukan terkubur di halaman rumah Paoman, Indramayu. Polisi periksa saksi dan olah TKP.
Editor:
Glery Lazuardi
Rangkuman Berita
Penemuan Tragis — Lima jasad satu keluarga ditemukan terkubur dalam satu lubang di halaman rumah di Kelurahan Paoman, Indramayu, pada 1 September 2025.
Identitas Korban — Korban terdiri dari tiga generasi: Haji Sahroni (70), anak, menantu, serta dua cucu, termasuk bayi 8 bulan.
Penyelidikan Polisi — Polisi telah memeriksa lima saksi, mengamankan barang bukti, dan melakukan olah TKP untuk mengungkap motif dan pelaku.
TRIBUNNEWS.COM - Warga Kelurahan Paoman, Indramayu, diguncang oleh peristiwa mengerikan: satu keluarga ditemukan tewas terkubur di halaman rumah mereka sendiri pada malam 1 September 2025.
Lima korban dari tiga generasi, yaitu
Haji Sahroni (70),
anaknya Budi (45),
menantu Euis (37),
cucu Ratu (7),
dan seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan
Mereka ditemukan dalam satu lubang di bawah pohon nangka.
Suasana mencekam dan penuh duka terlihat dari kediaman korban.
Berdasarkan pemantauan, terlihat rumah dua lantai yang kini sepi dan dijaga ketat oleh aparat.
Garis polisi membentang di sekitar halaman, tempat lima jenazah ditemukan terkubur dalam satu lubang di bawah pohon nangka.
Warga tampak berkumpul di luar pagar, sebagian membawa bunga, sebagian hanya terdiam dalam duka.
Sorotan malam memperkuat kesan mencekam dari lokasi tersebut. Sementara siang hari memperlihatkan rumah yang dulunya aktif kini menjadi titik tragedi yang menyayat hati.
Rumah korban tampak sepi dan tertutup rapat selama beberapa hari sebelum penemuan jenazah. Warga sekitar mencium bau busuk yang menyengat dari halaman rumah, memicu kekhawatiran dan akhirnya laporan ke pihak berwajib.
Setelah pintu rumah didobrak, suasana berubah dramatis: warga berkerumun, sebagian menangis, sebagian syok melihat proses evakuasi jenazah dari lubang di bawah pohon nangka.
Polisi dan tim forensik bekerja hingga larut malam, menyalakan lampu sorot untuk menggali dan mengangkat lima jenazah dari satu lubang. Garis polisi dipasang mengelilingi rumah, sementara petugas berjaga untuk menghindari kerumunan berlebih.
Beberapa warga merekam kejadian dengan ponsel, namun suasana tetap hening dan penuh rasa kehilangan.
Adalah Ema (55), orang yang pertama kali menemukan jasad kelima korban.
Hal ini setelah dia mencium bau busuk yang tercium menyengat dari dalam rumah korban.
Wajah Ema (55) masih pucat ketika menceritakan kembali detik-detik penemuan jasad kerabatnya, Haji Sahroni (70), yang terkubur bersama empat anggota keluarganya di halaman rumah di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin (1/9/2025) sore.
Dengan suara bergetar, Ema mengaku masih sulit melupakan momen saat ia mencium bau busuk menyengat dari arah samping rumah korban.
“Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu,” ujar Ema saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).
Kecurigaan itu semakin kuat ketika mereka nekat mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB.
Suasana di dalam rumah tampak rapi, tidak ada tanda-tanda keributan.
Namun, langkah Ema terhenti saat ia berjalan ke arah halaman belakang.
“Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."
"Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung lemas dan teriak minta tolong,” ucapnya, dengan mata berkaca-kaca.
Tak butuh waktu lama, warga melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian.
Malam harinya, sekitar pukul 19.30 WIB, polisi datang dan melakukan penggalian.
Dari lubang yang sama, aparat menemukan empat jasad lainnya, yakni anak Sahroni, Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucu mereka, Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan.
“Yang mengangkat jenazah lainnya polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sahroni."
"Rasanya seperti mimpi buruk, kok tega ada yang melakukan ini,” jelas dia, lirih.
Polisi Olah TKP
Suasana di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025), kembali ramai oleh kedatangan aparat kepolisian.
Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di rumah satu keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Rumah lantai dua bercat merah muda itu tampak dikerumuni warga.
Sejak kedatangan petugas sekira pukul 16.00 WIB, masyarakat setempat sudah berdiri di balik garis polisi, menyaksikan setiap langkah petugas yang keluar-masuk membawa peralatan olah TKP.
Beberapa anggota Inafis tampak mengenakan pakaian khusus, lengkap dengan sarung tangan dan masker.
Mereka menyisir setiap sudut rumah, halaman, hingga titik lokasi penemuan lima jasad anggota keluarga yang sebelumnya ditemukan terkubur di bawah pohon nangka belakang rumah.
“Warga masih penasaran, makanya banyak yang datang lagi."
"Sejak polisi datang, semua ingin tahu apa yang dilakukan polisi,” kata salah seorang warga sekitar, Solehudin, Selasa (2/9/2025).
Olah TKP lanjutan ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti tambahan dan memperkuat penyelidikan.
Petugas terlihat memotret kondisi ruangan, mengambil sampel tanah, hingga menandai beberapa barang yang diduga memiliki kaitan dengan kasus tersebut.
Di tengah kerumunan, bisik-bisik warga terdengar lirih.
Sebagian masih terkejut dan tak percaya tragedi memilukan itu terjadi di lingkungan mereka.
"Rumah itu dulu terlihat biasa saja, tapi sekarang jadi ramai begini, semua orang heboh,” ucap warga lain.
Hingga petang, proses olah TKP masih berlangsung dengan pengamanan ketat.
Polisi Periksa 5 Orang
Polisi terus mendalami kasus penemuan lima jasad satu keluarga yang terkubur di halaman belakang sebuah rumah di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu.
Hingga Selasa (2/9/2025), penyidik Polres Indramayu telah memeriksa lima orang saksi yang dianggap mengetahui kondisi keluarga korban sebelum tragedi itu terjadi.
“Untuk tindakan kepolisian, telah meminta keterangan sebanyak lima orang. Kelima saksi ini tentu yang berkompeten,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, saat diwawancarai di Mapolres setempat, Selasa (2/9/2025).
Tarno menjelaskan, kelima jasad tersebut ditemukan Senin (1/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB setelah warga melapor adanya bau busuk yang menyengat dari rumah di Jalan Siliwangi Nomor 52.
Kelima jenazah itu ditemukan dikubur di bawah pohon nangka yang ada di halaman belakang rumah.
Polisi yang mendatangi lokasi menemukan gundukan tanah di halaman belakang dan setelah digali, terdapat lima jasad dalam satu lubang yang sama.
Kaki salah satu jenazah masih menyembul dari balik tanah sehingga diketahui warga.
“Di TKP ditunjukinlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut."
"Setelah dilakukan penggalian, ditemukanlah, diangkat sebanyak lima jenazah, yang mana terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” ucapnya.
Lima jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk diidentifikasi dan diautopsi.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan beberapa barang bukti berupa cangkul, ember kecil, sprei biru, dan terpal biru yang terdapat bercak darah.
“Apakah soal ada luka, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan."
"Untuk memastikan, kelimanya dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi,” jelas dia
Hingga kini, motif di balik tragedi ini masih misterius.
Tulisan ini sudah tayang di TribunJabar
Sumber: Tribun Jabar
Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu
Diberi Pekerjaan Bersih-bersih Rumah, T yang Awalnya Pengemis Malah Bunuh Ibu Kandung Anggota DPR RI |
---|
Bambang Hermanto Ungkap Komunikasi Terakhir dengan sang Ibu yang Tewas Dibunuh ART |
---|
Motif ART Pembunuh Ibu Anggota DPR di Indramayu karena Sakit Hati, Ditangkap saat Kabur ke Bandung |
---|
Detik-detik Penemuan Jasad Ibu Kandung Anggota DPR RI di Indramayu, Tangan dan Kaki Korban Terikat |
---|
Sosok T, Pelaku Pembunuhan Ibu Anggota DPR RI Bambang Hermanto, Bekerja sebagai ART Korban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.