Dua Guru Jadi Korban Ambruknya Atap SMK 1 Cileungsi, Sudah Ajukan Perbaikan sejak 2023
29 siswa dan 2 guru di SMK 1 Cileungsi Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat jadi korban ambruknya atap kelas. Kepsek sudah ajukan bantuan perbaikan
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Atap bangunan SMKN 1 Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat ambruk, Rabu (10/9/2025) pada pukul 09.20 WIB.
Pelajar SMKN 1 Cileungsi yang tengah melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) pun jadi korban.
SMKN 1 Cileungsi terletak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Bogor.
Sekolah kejuruan tersebut berjarak lebih dekat ke Jakarta Selatan ketimbang Kota Bogor.
Sebanyak 31 orang terluka dalam kejadian ini dan dua di antaranya merupakan guru perempuan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani menuturkan, atap sekolah ambruk saat kelas 10 dan 12 melakukan KBM.
"Ambruk pada saat kelas 10 dan 12 melakukan kegiatan belajar dan mengajar," ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Mengutip TribunnewsBogor.com, sejumlah korban telah dipulangkan setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Meski begitu, ada enam siswa yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Thamrin Cileungsi.
Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti menuturkan, saat kejadian kelas 12 tengah mendapat pembekalan persiapan PKL.
"Ya, kelas 12 sedang PKL. Itu program fasilitasi dari sekolah untuk persiapan siswa di industri," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk saat Siswa Belajar, Terdengar Suara Retakan
Kepada TribunnewsBogor.com, bangunan yang atapnya ambruk tersebut telah berusia 10 tahun.
Pihak sekolah juga sudah beberapa kali mengajukan perawatan terhadap gedung tersebut.
Ia mengatakan, sejak tahun 2020 lalu, pihak sekolah rutin melakukan pengecekan dan pada 2023 lalu, sekolah telah mengajukan bantuan.
"Kami juga sudah mengajukan permohonan bantuan revitalisasi atau DAK,"
"Rencana perbaikan sudah ada sejak sebelum kejadian. Namun dana BOS hanya bisa digunakan untuk perbaikan ringan,"
"Untuk kerusakan sedang atau berat, sekolah menunggu bantuan dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu instruksi dari Pemprov Jabar terkait apakah atap yang ambruk akan diperbaiki atau tidak.
"Saya belum tahu, karena itu kewenangan pemerintah provinsi. Kami menunggu instruksi dari mereka," tandasnya.
Buntut dari ambruknya atap sekolah, kegiatan belajar mengajar kelas 10 dan 11 Teknik Logistik (TL) pun diliburkan hingga Jumat (12/9/2025) mendatang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sampai Jumat, pembelajaran dilakukan secara daring. Sistem daring sudah ada dan bisa diakses siswa," ujar Yeti kepada TribunnewsBogor.com.
Meski begitu, pihak sekolah akan menggelar rapat bersama orang tua untuk memutuskan supaya para siswa tetap bisa masuk sekolah.
“Namun sifatnya tentatif, karena saya ingin anak-anak tetap bisa datang ke sekolah dan bertemu guru,” ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Data 31 Korban Atap Sekolah SMKN 1 Cileungsi Ambruk, 2 Guru Ikut Terluka
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani/Rahmat Hidayat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.