Jumat, 12 September 2025

Tak Mau Dirawat Inap, Pasien Epilepsi Nekat Lompat dari Lantai 4 RSUD Salatiga, Ibu sempat Mencegah

Pasien epilepsi nekat lompat dari lantai empat lantaran menolak dirawat inap, Rabu (10/9/2025). Pihak RSUD Salatiga sebut pasien alami cedera kepala.

POLRES SALATIGA via TRIBUN JATENG
PASIEN LOMPAT - Polisi memeriksa lokasi jatuhnya pasien dari lantai 4 RSUD Salatiga, Rabu (10/9/2025). Pasien itu diketahui menolak dirawat inap dan melompat keluar dari jendela kamar perawatan.  

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien epilepsi berinisial AS (32), warga Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah nekat melompat dari lantai 4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga pada Rabu (10/9/2025). 

Aksi tersebut terjadi setelah ia menolak untuk menjalani perawatan inap.

Pasien yang dirawat di ruangan perawatan Flamboyan itu diketahui mengidap epilepsi sejak lima tahun belakangan.

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf otak yang menyebabkan penderita mengalami kejang berulang, perubahan perilaku, hingga hilang kesadaran.

AS pun telah menjadi pasien rawat jalan di Poli Syaraf di rumah sakit yang berjarak sekira 10 kilometer.

Mulanya, AS datang bersama sang ibu untuk berobat.

Menurut keterangan saksi, pasien tersebut beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk pulang dan menolak diperiksa tim medis. 

Hal ini dijelaskan oleh Plh Kasi Humas Polres Salatiga, Ipda Sutopo.

"Sejak tiba bersama ibunya, korban terlihat gelisah dan terus-menerus meminta pulang."

"Penolakan terhadap pemeriksaan medis sudah tampak sejak awal," jelas dia.

AS kemudian harus menjalani rawat inap lantaran kondisinya yang tidak stabil.

Baca juga: Bayi 1 Tahun Meninggal karena Ruangan RS Penuh, RSUD Palabuhanratu: Benar-benar Pukulan untuk Kami

Ketegangan memuncak ketika dia tiba-tiba bangkit dari tempat tidur, membuka jendela kamar perawatan, dan mencoba melompat keluar.

Sang ibu yang menemaninya berusaha keras mencegah aksi nekat itu namun gagal. 

AS terjatuh di antara Gedung Flamboyan dan Gedung Radiologi.

Informasi ini dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Salatiga, AKP Radytya Triatmaji Pramana.

“Upaya sang ibu untuk menahan korban tidak berhasil, sehingga korban terjatuh ke area antara Gedung Flamboyan dan Gedung Radiologi," ujarnya.

Petugas keamanan RSUD Salatiga yang mendengar suara keras dari arah luar ruangan segera bergerak. 

Korban pun dievakuasi dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang sama untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Atas insiden itu, AS mengalami luka di bagian kepala dan mendapatkan perawatan intensif di IGD rumah sakit yang berlokasi di Jalan Osamaliki Nomor 19, Kabupaten Salatiga.

Baca juga: Ditandu 3 KM ke Puskesmas, Ibu Hamil di Sikka Melahirkan di Jalan, Pingsan 1 Jam Menunggu Ambulans

"Korban mengalami luka di bagian kepala dan saat ini masih dirawat intensif di IGD RSUD Salatiga."

"Dia merupakan pasien rawat jalan di Poli Saraf dan memiliki riwayat epilepsi sejak lima tahun terakhir," kata AKP Radytya kepada pewarta Tribun Banyumas, Reza Gustav pada Rabu (10/9/2025).

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya keluarga pasien dengan kondisi medis kronis seperti epilepsi, memberikan perhatian lebih, tak hanya dalam aspek fisik tetapi juga kondisi psikologis.

"Pendampingan keluarga sangat penting, dukungan emosional bisa mencegah tindakan-tindakan yang membahayakan jiwa pasien sendiri."

"Jangan sampai, kejadian seperti ini terulang," kata AKP Radytya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Menolak Dirawat Inap, Pasien RSUD Salatiga Nekat Melompat dari Lantai 4 Ruang Flamboyan.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBanyumas.com/Reza Gustav Pradana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan