Berita Viral
Warga Desak Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat usai Sesumbar Mau Rampok Uang Negara
Melalui media sosial, warganet meminta agar Anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu segera dipecat karena dinilai mencoreng citra DPRD.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNNEWS.COM - Warga meminta agar lembaga dewan maupun partai politik segera mengambil langkah tegas dengan memecat Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Fraksi PDIP, Wahyudin Moridu, dari jabatannya.
Dilansir Tribun Gorontalo, gelombang desakan itu muncul setelah viralnya video Wahyudin Moridu yang menghebohkan masyarakat karena kalimatnya dianggap menyinggung masyarakat.
Warganet merasa geram karena dalam video yang diambil di sebuah mobil Sport Utility Vehicle (SUV) itu, Wahyudin Moridu sesumbar akan merampok yang negara.
Saat itu, Wahyudin Moridu diduga sedang dalam perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sembari tertawa bersama wanita yang merekam video tersebut, Wahyudin Moridu mengaku perjalanannya itu dibiayai oleh negara.
Video yang tersebar di media sosial tersebut belum diketahui pasti kapan direkamnya.
"Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok ajah uang negara ini kan. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin," sambil tertawa bersama wanita tersebut.
Bahkan, Wahyudin Moridu juga terdengar seperti menyombongkan diri jika ia akan menjabat hingga 2031.
Atas hal ini, melalui media sosial, warganet pun meminta agar Wahyudin Moridu segera dipecat karena dinilai mencoreng citra DPRD.
“Pecattt,” tulis akun Sriece Tanaiyo.
“Tidak ada cerita pecat, karena merugikan masyarakat,” komentar Nining Harun.
Baca juga: Viral Mau Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Pernah Terjerat Kasus Narkoba Tahun 2020
“Dewan Kehormatan harus dan wajib ambil langkah yang tepat anggota seperti ini,” tambah Sunaryo Ahmad.
“Pecat saja Pak Haji,” kata Ansar Saleh.
“Sudah pantas diberhentikan,” ujar Yusup Pangoro Ucuf Pangoro.
Selain itu, ada juga warga yang menegaskan bahwa sanksi etik saja tidak cukup.
“Kalau Badan Kehormatan yang bertindak, paling hanya sanksi kode etik. Tapi pihak partai yang berikan sanksi, ya konsekuensinya pemecatan atau dinonaktifkan dari partai,” tulis Rindu Purnama.
Muncul pula suara warga yang menyinggung integritas wakil rakyat secara umum.
“Kayaknya ijazah harus dicek-ricek. Jangan-jangan sama dengan yang lain,” tulis Adnan Usman.
Sebagian warga juga menilai bahwa kasus Wahyudin bisa menjadi pelajaran agar anggota dewan lebih berhati-hati menjaga sikap dan etika.
“Semoga tidak terjadi di anggota dewan lainnya,” kata Alvin Kasim.
Hingga berita ini diterbitkan, pimpinan DPRD Provinsi Gorontalo belum memberikan pernyataan resmi terkait desakan pemecatan Wahyudin Moridu tersebut.
Selain dari para warga Gorontalo, Tiga organisasi mahasiswa terbesar di Gorontalo, yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) juga turut buka suara.
Mereka mendesak agar Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo menjatuhkan sanksi tegas, bahkan hingga pemberhentian tidak hormat.
Ketua PKC PMII Gorontalo, Windy Olivia, menilai ucapan Wahyudin Moridu itu mencerminkan kesenjangan moral dan hukum, serta merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.
"Anggota DPRD ini justru melihat jabatannya sebagai peluang untuk merampok kekayaan negara. Itu sangat memalukan," kata Windy, yang menyebut pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada BK DPRD Provinsi Gorontalo, dikutip dari Tribun Gorontalo.
Ketua PW KAMMI Gorontalo, Rifaldi Halang, juga menegaskan bahwa kasus ini bukan perkara sepele yang bisa diselesaikan dengan klarifikasi atau permintaan maaf, melainkan diberikan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat.
"Ucapannya yang mengatakan akan memiskinkan rakyat, merampok uang negara, jelas sangat keterlaluan. Kalau cuma klarifikasi atau minta maaf, itu tidak sebanding dengan pernyataannya yang sudah melukai rakyat," ujar Rifaldi.
Wahyudin Moridu Segera Diperiksa
Menanggapi terkait kasus yang menjerat Wahyudin Moridu ini, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo menyatakan akan segera mempercepat pemeriksaan terhadap anggota DPRD Gorontalo tersebut.
Menurut ketua BK, Fikram Salilama, apa yang diucapkan oleh Wahyudin Moridu itu memang sudah melanggar kode etik.
Bahkan, katanya, apa yang diungkapkan oleh Wahyudin sama sekali tak mencerminkan seorang anggota DPRD.
"Jadi saya kaget melihat video itu yang diucapkan langsung oleh anggota yang bersangkutan," kata Fikram, saat dihubungi Tribun Gorontalo, Jumat (19/9/2025).
"Ada kalimat memiskinkan negara, kita rampok uang negara, ini kan tidak baik, bahasa yang tidak baik, yang kurang tepat," kata Fikram.
Oleh karena itu, Fikram mengatakan bahwa rapat pemeriksaan akan digelar untuk meminta tanggapan langsung dari Wahyudin Moridu terkait ucapannya yang kontroversial tersebut.
Fikram mengaku sudah menelepon langsung Wahyudin Moridu untuk datang memberikan klarifikasi di hadapan 4 dari 5 anggota BK.
"Kita akan klarifikasi ke dia langsung apa penyebab dia bilang begitu," katanya.
Wahyudin Moridu Sampaikan Permintaan Maaf
Setelah videonya viral di media sosial itu, Wahyudin Moridu menyampaikan permintaan maafnya kepada publik.
Permintaan maaf tak cuma ia ungkapkan ke masyarakat, namun pendukung hingga keluarganya.
Melalui akun Facebook pribadinya, Wahyudin Moridu mengakui jika dirinya salah dan menyatakan bahwa apa yang dipertontonkannya itu tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
Karena hal tersebut, Wahyudin Moridu pun mengatakan dirinya dengan besar hati menerima ocehan apapun dari para netizen dan masyarakat atas perilakunya.
Wahyudin Moridu juga menyampaikan bahwa sebetulnya dia tak bermaksud demikian.
Berikut selengkapnya postingan Wahyudin Moridu, dikutip dari akun Facebook pribadinya:
Assalamualaikum Wr Wb
Masyarakat Gorontalo yg saya Hormati, Ba’da Shalat Jum’at ini sodara sodaraku sedang di suguhkan dengan video mengenai saya, Apapun yg saya lakukan di video ini saya akui SALAH dan tidak Menunjukan Etika Seorang Pejabat Publik.
Teman2 saya menerima Hujatan dan Cemoohan apapun itu atas hal ini, Karena murni hal ini kesalahan saya. Hal ini tentunya membuat Kegaduhan di masyarakat Gorontalo, Jujur dari hati yg paling dalam saya tdk bermaksud demikian, Atas Kejadian ini Saya mohon maaf beribu ribu maaf kepada seluruh Rakyat Gorontalo, bill Khusus kepada Semua pendukung dan Keluarga saya
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun Gorontalo/Jefry/Wawan/Herjianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.