Itjen Kemendagri Telah Berkomunikasi dengan Bupati Buton Yang Dilaporkan Hilang oleh Warganya
Kapuspen Kemendagri Benni Irawan mengatakan, saat ini Kemendagri akan menunggu kesempatan untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) telah berkomunikasi dengan Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra yang dilaporkan hilang oleh warganya sendiri.
Kapuspen Kemendagri Benni Irawan mengatakan, saat ini Kemendagri akan menunggu kesempatan untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut.
"Apakah nanti akan dipanggil ke Kementerian Dalam Negeri atau bagaimana tindak lanjutnya. Kita tunggu langkah-langkah yang diambil oleh Inspektur Jenderal," kata Benni di Mercure Ancol, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Benni mengatakan, informasi yang didapat oleh Kemendagri, Akawijaya masih berada di tempat untuk berkegiatan yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Buton.
"Salah satunya di Jakarta, jadi beliau masih ada," ucapnya.
Namun, Kemendagri tidak menutup kemungkinan memanggil Bupati Buton yang berkaitan dengan laporan orang hilang tersebut.
Baca juga: Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Dilaporkan Hilang, Ternyata ke Jakarta Cari Dana
Sebelumnya, Bupati Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Alvin Akawijaya Putra dilaporkan warganya ke kepolisian sebagai orang hilang, Kamis (18/9/2025) lalu.
Adapun pelaporan ini sebagai sindiran karena Alvin dianggap sulit ditemui oleh warga.
Selain itu, dirinya juga disebut tidak pernah berada di kantor maupun rumah dinasnya dalam beberapa pekan terakhir.
Pelaporan ini pun dibenarkan oleh Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton, Muhammad Muzli.
"Kami melaporkan kehilangan orang atas nama Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, karena beberapa pekan terakhir beliau tidak berkedudukan di rumah jabatan maupun di kantornya," ungkap Muzli, dikutip dari Kompas.com.
Alvin lantas mengakui memang tidak berada di Buton dalam beberapa pekan.
Namun, dia mengungkapkan hal itu dilakukannya untuk mencari pendanaan untuk daerah yang dipimpinnya.
Alvin menuturkan hal itu dilakukannya karena Pendapat Asli Daerah (PAD) Buton terlalu sedikit.
Ia mengungkapkan hampir seluruh anggaran di Buton berasal dari pemerintah pusat.
"Empat persen PAD, 96 persen daerah dapat transfer dari pusat. Ini menurut saya, yang mengharuskan saya untuk berpikir dan berbuat melakukan tindakan extraordinary yaitu keluar mencari dana.
Dua minggu hari kerja saya di Jakarta, ya. Sebenarnya 20 hari, cuma empat hari tidak kerja kan, Sabtu dan Minggu kita perhitungkan," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (21/9/2025).
Ia menjelaskan kondisi keuangan di Buton yang buruk akibat peninggalan dari bupati sebelumnya.
Bahkan, tercatat pula hingga saat ini, Pemkab Buton belum membayar utang dan mengalami defisit anggaran hingga Rp22 miliar.
Alvin menjelaskan hasil lawatannya ke Jakarta membuahkan hasil yakni Direktorat Jenderal Bina Marga bakal membantu Kabupaten Buton melalui program Inpres Jalan Daerah (JD).
“Alhamdulillah, saya sudah ke Dirjen Bina Marga dan mendapatkan bantuan peningkatan jalan di Stadion 2. Ini bukti bahwa saya tidak hanya menghilang, tetapi ada laporan nyata dari pekerjaan saya di Jakarta,” ujarnya.
Alvin berharap agar masyarakat Buton memahami langkahnya untuk mencari pendanaan buntut anggaran yang mepet.
"Tolong jangan lupakan apa yang saya kerjakan di Jakarta. Semua ada laporannya," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.