Kamis, 2 Oktober 2025

Berita Viral

Pesilat Bentrok dengan Warga di Sukoharjo, Berawal dari Geber Motor, Kabur setelah Polisi Datang

Terjadi bentrokan antar pesilat dan warga di Sukoharjo, Jawa Tengah. Bermula dari pesilat yang geber-geber motor hingga membuat warga terganggu

TRIBUNSOLO.COM/ANANG MARUF
LOKASI BENTROK - Kondisi lokasi bentrok warga dan pesilat di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo pada Minggu (28/9/2025). Massa bubar setelah polisi datang. 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi bentrokan antara pesilat dengan warga di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025) sore.

Bahkan, video gesekan antara ratusan pesilat dan warga desa tersebut viral di media sosial.

Desa Toriyo sendiri terletak di selatan Kota Solo.

Berjarak sekitar 14 kilometer, perjalanan dari Kota Solo ke lokasi kejadian bisa ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit.

Gesekan tersebut terjadi setelah anggota perguruan silat tersebut melakukan pengesahan anggota baru di Desa Jagan, Bendosari, Minggu siang.

Usai mengikuti acara, ratusan pesilat melintas di Desa Toriyo sambil menggeber motor dengan suara bising.

Hal tersebut pun membuat warga setempat tak nyaman hingga menegur para pesilat hingga terjadilah bentrokan antar keduanya.

AKBP Anggaito Hadi Prabowo selaku Kapolres Sukoharjo mengonfirmasi hal tersebut.

"(Bentrokan) antara warga dengan pesilat, sekitar 100 anak," ujarnya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Minggu (28/9/2025).

Bentrokan yang diwarnai dengan aksi saling lempar ini dipicu oleh pesilat.

"Awalnya bubaran pengesahan, bleyer-bleyer, disoraki, nantang-nantang, lalu lempar-lemparan," terangnya.

Baca juga: Dipicu Suara Bising Knalpot Sepeda Motor Ratusan Pesilat Bentrok dengan Warga di Sukoharjo

Namun, tak berselang lama, para pesilat membubarkan diri saat ada anggota polisi yang berpatroli melintas.

Terkait korban, Kapolres mengatakan belum mengetahuinya.

"(Korban?) Belum tahu, tadi polisi datang langsung bubar," imbuh Anggaito.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Toriyo, Tiyo Adi Saputro (30) menceritakan detik-detik terjadinya bentrokan.

Mengutip TribunSolo.com, kericuhan antar warga dan pesilat terjadi pada pukul 17.00 WIB.

Ia menceritakan, sebelum bentrokan pecah awalnya terdengar suara bising motor.

Warga, lanjut Tiyo, merasa terganggu dengan suara bising tersebut.

Saat warga mencoba menegur para pesilat yang menggeber motor, para pesilat justru merespons dengan menyerang warga.

"Sekitar pukul 5 sore kalau tidak salah. Itu di jalan mulai berisik dengan geber-geber sepeda motor."

"Mungkin warga sini merasa terganggu dan mencoba menegur tapi responsnya diserang," ujarnya, Minggu (28/9/2025).

Tiyo menceritakan, bentrokan tak berlangsung lama, hanya setengah jam.

Bentrokan tersebut berhenti setelah polisi tiba di lokasi.

"Bentrok selesai setelah dari pihak kepolisian tiba di lokasi, langsung pada bubar," paparnya.

Ia menuturkan, tak ada korban luka maupun korban jiwa dalam insiden sore kemarin.

Baca juga: Sosok Iptu Muhtar, Wakapolsek Pakel Tulungagung Dikeroyok Pesilat, Berawal Korban Lindungi Warga

Rumah-rumah warga juga tak mengalami kerusakan meskipun sempat terjadi aksi saling lempar.

Pesilat Hajar Wakapolsek di Tulungagung

Seorang pesilat berinisial AF alias Ari (20) diringkus polisi setelah menghajar Wakil Kapolsek Pakel, Tulungagung, Jawa Timur.

Tak sendirian, AF bersama sembilan temannya memukuli Wakapolsek Pakel, Iptu Muhtar pada Jumat (5/9/2025).

Mengutip TribunJatim.com, pengeroyokan tersebut terjadi saat Iptu Muhtar melindungi seorang warga yang dikeroyok para pesilat.

"AF kami tetapkan sebagai tersangka, sementara 9 orang temannya masih dalam pencarian," jelas Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana N, Senin (22/9/2026).

Kejadian tersebut bermula ketika perguruan silat tempat AF latihan melakukan ujian kenaikan tingkat.

Setelah acara, mereka melakukan konvoi, hingga mereka berpapasan dengan seorang dalang yang mengendarai sepeda motor.

Karena dianggap melawan dan tak mau menyingkir dari jalan, para pesilat tersebut hendak mengeroyoknya.

Iptu Muhtar yang yang mengawal di bagian depan rombongan pun melindungi dalang tersebut dari amukan massa.

"Iptu Muhtar saat itu memeluk si dalang ini agar tidak dipukuli massa. Tapi dia menjadi sasaran pukulan,"  sambung Ryo.

Iptu Muhtar pun mengalami luka-luka hingga harus dirawat karena dipukuli sekitar 10 orang.

"Personel memang dibagi untuk pengawalan rombongan dan penjagaan di setiap persimpangan yang akan dilewati. Jadi saat pengeroyokan terjadi, anggota yang lain terpisah dari korban," papar Ryo.

Di lokasi kejadian, anggota lain yang melihat ada pengeroyokan langsung menangkap AF.

Massa pun sempat emosi saat tahu AF ditangkap hingga sempat melakukan provokasi untuk menyerang.

Baca juga: Fakta Pesilat Tewas saat Konvoi di Malang: Tersangka Penusukan Terancam 7 Tahun Penjara

Namun, polisi langsung membubarkan konvoi karena sudah bertindak anarkis.

AF lantas dibawa ke kantor polisi dan ternyata ia merupakan residivis pengeroyokan.

"Dia pernah dipenjara karena kasus pengeroyokan. Kasusnya sama, dengan latar belakang perguruan pencak silat,” ungkap Ryo.

AF, ujar Ryo, melakukan aksi pengeroyokannya tersebut pada tahun 2024 dan dipidana penjara selama empat bulan.

Setahun berlalu, AF kini kembali mengulangi perbuatannya.

“Sekarang satu tahun berselang dia mengulangi lagi perbuatannya,” tegas Ryo.

AF dijerat dengan pasal 214 KUHP tentang melawan aparat yang sedang menjalankan tugas, dengan ancaman 7 tahun pidana penjara.

Selain itu AF juga dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman pidana penjara selama 5 tahun 6 bulan.

Polisi juga masih mencari para pengeroyok yang melarikan diri. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Bentrok Warga dan Pesilat di Bendosari Sukoharjo: Memanas Usai Bising Suara Bleyer Motor dan di TribunJatim.com dengan judul Fakta Pesilat Hajar Wakil Kapolsek di Tulungagung, Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Anang Maruf Bagus Yuniar)(TribunJatim.com, David Yohanes)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved