Kamis, 2 Oktober 2025

Ahli Konstruksi ITS soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Elemen Struktur Bangunan Sudah Hancur

Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

SAR Surabaya via KOMPAS.com
PONPES AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ponpes Al Khoziny, salah satu pesantren tertua di Jawa Timur ini, mengalami insiden bangunan runtuh pada Senin (29/9/2025) sore.

Akibat ambruknya bangunan tiga lantai itu, sebanyak lima orang meninggal dunia dan sejumlah santri mengalami luka-luka.

Anggota Tim SAR gabungan telah mengevakuasi tujuh korban dari dalam operasi pencarian hari ke-3 pada Rabu (1/10/2025). 

Kondisinya, lima orang korban dinyatakan selamat, sedangkan dua orang korban meninggal dunia.

Sebelumnya, tim SAR gabungan mengevakuasi 11 korban. Tiga diantaranya dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara itu, kini sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Proses evakuasi gedung roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran pun masih terus dilakukan. Termasuk menggandeng Muji Irmawan, ahli konstruksi dari Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya.

Muji Irmawan menyebut, pihaknya mem-back up penuh proses evakuasi di gedung Ponpes dengan komando dari Basarnas. 

“Saat ini prosesnya masih tahap upaya penyelamatan korban yang masih hidup dan tertimbun di bawah."

"Tapi nanti kalau sudah tahap berikutnya, kami akan membantu untuk proses pengangkatan reruntuhannya,” kata Dosen ITS itu, Rabu (1/10/2025), dilansir Tribun Jatim.

Baca juga: Daftar 7 Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Dievakuasi Hari Ke-3, 2 di Antaranya Meninggal

Dikatakan Muji, proses evakuasi tersebut, termasuk pengangkatan berbagai elemen bangunan yang ambruk.

Ada balok, pelat, hingga beton yang sudah runtuh jadi satu di area pesantren tersebut. 

Menurut Muji, terdapat empat lapisan di bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh.

Hal itu, lantas menyulitkan petugas untuk mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan.

“Di sana ada empat lapis lantai yang ambruk. Ini yang menyusahkan untuk mengakses ke para korban. Apalagi elemen strukturnya ini sudah hancur semua,” ungkapnya. 

Ketika proses evakuasi, Muji mengatakan, pihaknya juga berusaha mengamankan bangunan-bangunan lain di sekitar agar tidak ikut ambruk.

Sebab, konstruksi bangunan yang roboh terkoneksi dengan gedung di sekelilingnya. 

Sehingga, pihaknya akan melakukan evakuasi secara bertahap.

“Kita potong dengan pecahan maksimum satu ton dengan alat angkat. Dan prosesnya tidak boleh ditarik. Sampai itu bebas baru bisa diangkat,” lanjut Muji.

Dikatakan ahli konstruksi, proses itu memang membutuhkan waktu. Namun, harus tetap dilakukan cermat dan membutuhkan teknik untuk mendapatkan kecepatan.

Apalagi juga harus mempertimbangkan tubuh-tubuh korban yang masih berada di bawah reruntuhan.

Baca juga: 7 Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi Hari Ini, Dua Meninggal

Kata Basarnas

Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Mohammad Syafii, mengungkap saat ini tim penyelamat belum bisa menggunakan alat berat untuk menyelamatkan korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny.

Syafii mengungkapkan, alasan utama alat berat belum digunakan karena masih adanya tanda kehidupan dari para korban di balik reruntuhan.

Ketika masih ada korban yang terdeteksi masih hidup, kata Syafii, alat berat tidak mungkin digunakan.

Sebab, penggunaan alat berat bisa mengakibatkan tekanan dan runtuhnya bangunan yang masih labil tersebut.

Tekanan dan runtuhan yang diakibatkan alat berat itu, juga bisa mengubah struktur bangunan dan membahayakan korban.

"Tapi pada saat kita masih mengejar untuk mampu menyelamatkan dalam kondisi hidup, tidak mungkin alat berat itu kita gunakan."

"Karena pada saat alat berat ini kita operasikan, tentunya pasti akan menimbulkan tekanan yang memungkinkan bisa merubah struktur," kata Syafii dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

PONPES AMBRUK - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menanggapi insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) kemarin.
PONPES AMBRUK - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menanggapi insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) kemarin. Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Humas Kemenag/Sarah Shafira Sandy (Website Kemenag))

Baca juga:  Bantuan Logistik Mulai Disalurkan ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim

Meski demikian, Syafii menegaskan, Basarnas memiliki perlengkapan yang cukup untuk penyelamatan, baik peralatan manual hingga peralatan yang berteknologi AI (kecerdasan buatan).

"Saya sampaikan bahwa Badan SAR Nasional dengan seluruh potensi SAR yang ada sebenarnya cukup dengan perlengkapan yang ada."

"Mulai dari perlengkapan manual sampai kita menggunakan yang berteknologi AI. Saya sampaikan tentunya operasi ini disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi."

"Saat ini. Pada saat misalkan alat berat sudah standby semuanya. Karena dari pemerintah daerah, dari potensi yang ada semaksimal mungkin menampilkan potensinya," jelasnya.

Diketahui, total ada tujuh orang korban yang berhasil dievakuasi oleh petugas SAR gabungan pada Rabu (1/10/2025) malam.

Dari jumlah itu, lima korban dievakuasi dalam keadaan selamat. Sementara dua lainnya meninggal dunia.

Sebelumnya, ada tiga korban yang meninggal. Total hingga kini, ada lima korban meninggal dunia dalam insiden runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny.

Sementara itu, untuk korban selamat masih menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo

“Yang terbaru, seorang korban berhasil dievakuasi sekira pukul 20.22 WIB. Dia selamat namun perlu penanganan khusus oleh tim medis,” kata direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Kini, Petugas gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan beberapa pihak, masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban yang terjebak reruntuhan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Total 7 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi, 5 Orang Selamat

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Faryyanida Putwiliani, TribunJatim.com/M Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved