Minggu, 5 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Nanang Bertekad akan Kembali Mondok di Ponpes Al Khoziny: Sayang jika Tak Dilanjutkan

Nanang Saiful Rizal (16) merupakan salah satu korban selamat dalam kasus ambruknya bangunan bertingkat di kompleks Ponpes Al Khoziny.

TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN
EVAKUASI KORBAN - Suasana evakuasi korban rubuh musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Nanang Saiful Rizal (16) merupakan salah satu korban selamat dalam kasus ambruknya bangunan bertingkat di kompleks Ponpes Al Khoziny. 

TRIBUNNEWS.COM - Nanang Saiful Rizal (16) merupakan salah satu korban selamat dalam kasus ambruknya bangunan bertingkat di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Pada saat ditemui TribunJatim.com pada Jumat (3/10/2025), santri asal Kota Malang ini menceritakan peristiwa yang terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu.

Siswa kelas 1 Madrasah Aliyah (MA) itu berujar, awalnya para santri sedang melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dasar.

Pada saat bersamaan, sejumlah tukang dibantu santri lainnya juga masih melakukan proses pengecoran untuk lantai empat.

"Saat salat masih berlangsung dan memasuki rakaat ketiga, bambu-bambu dari atas berjatuhan ke bawah. Lalu, bangunan bergetar seperti kena gempa dan para santri langsung panik berlarian," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Lesanpuro RT 4/RW 5, Kecamatan Kedungkandang.

Tak lama kemudian, bangunan tersebut ambruk dan menimpa para santri.

Nanang pun terjebak reruntuhan selama setengah jam, sebelum akhirnya berhasil keluar sendiri.

"Saat itu, posisi saya berada di pinggir kanan dan saat bangunan bergetar, saya berusaha lari tapi terkena runtuhan asbes dari atas." 

"Setelah itu, bangunan ambruk dan saya sempat terjebak sekitar setengah jam," terangnya.

Pada saat itu, dirinya juga melihat temannya yang bernama Mamat mengalami kejang karena tertimpa bangunan. Sambil merangkak, akhirnya Nanang menolong temannya tersebut.

"Saya panik lihat teman saya kejang, dan saat mau saya tolong akhirnya dia duduk. Lalu, saya lihat ada lubang kecil dan sambil jalan tiarap-tiarap akhirnya bisa keluar dari reruntuhan," jelasnya.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Ambruknya Ponpes di Sidoarjo, Posisi Salat di Barisan Belakang

Setelah berhasil keluar dari reruntuhan, Nanang ditolong dan diberikan perawatan medis karena mengalami luka lecet di telinga kanan, kening, dan tangan kanan.

Sementara itu, temannya yang ia tolong langsung dilarikan ke rumah sakit dan sampai saat ini masih menjalani perawatan.

"Banyak teman saya yang masih terjebak. Karena waktu itu, kondisinya penuh santri sedang melaksanakan salat," imbuhnya.

Meskipun mengaku masih mengaku trauma, Nanang yang telah menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny sejak tahun 2022 bertekad tetap kembali untuk melanjutkan pendidikannya.

"Eman (sayang) kalau sekolahnya berhenti. Saya tetap akan kembali ke pondok," ungkapnya.

Ayah Nanang, yaitu Sunardi (44) mengaku kaget ketika menerima informasi bahwa bangunan ponpes tersebut ambruk.

"Saya diberitahu oleh teman saya jam 17.00 WIB, katanya bangunan Pondok Al Khoziny ambruk. Langsung, saya segera berangkat ke pondok untuk melihat kondisi anak saya," tuturnya.

Setibanya di pondok, dirinya dihadapkan dengan pemandangan mobil ambulans yang begitu banyak.

Dengan tekad kuatnya sebagai seorang ayah, ia pun mencari sendiri keberadaan anaknya.

"Saya nyari sendiri di pondok. Dan pas Isya, akhirnya baru ketemu dengan anak saya," imbuhnya.

Sunardi menginginkan Nanang harus melanjutkan pendidikannya di Ponpes Al Khoziny walaupun kejadian tersebut meninggalkan trauma bagi anaknya.

"Anak saya harus tetap semangat dan tidak boleh takut. Dia harus tetap kembali ke pondok untuk melanjutkan pendidikannya," pungkasnya.

Update Jumlah Korban Meninggal

Jumlah korban meninggal dunia akibat robohnya gedung di kompleks Ponpes Al Khoziny terus bertambah. 

Hingga Sabtu (4/10/2025), terhitung sudah ada 14 orang korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi.  

Terakhir, seorang korban ditemukan Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WIB di bagian sektor A4. Jenazahnya langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya. 

“Dengan tambahan satu korban itu, total sudah ada 27 orang korban yang dievakuasi tim SAR gabungan. 14 orang di antaranya meninggal dunia,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo. 

Secara keseluruhan, ada 117 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tersebut. Dari jumlah itu, 14 orang meninggal dunia, dan sebanyak 103 selamat. 

Akan tetapi, sebagian korban selamat mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Di sisi lain, Basarnas juga baru saja mendapat laporan dari Dinkes Jatim terkait adanya seorang korban yang terkonfirmasi selamat dan sudah berada di rumahnya. 

Informasi itu sudah dimasukkan dalam total data korban selamat. Lebih lanjut, pencarian terhadap para korban masih terus dilakukan. 

Memasuki hari ke-6 pencarian, tim SAR gabungan tetap menggunakan alat berat untuk membuka ruang, lalu melakukan evakuasi manual ketika ditemukan korban di bawah reruntuhan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Update Jumlah Korban Meninggal Gedung Ambruk Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 14 Orang.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Ani Susanti/M Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved