Sabtu, 11 Oktober 2025

Detik-detik Siswa SD di Wonosobo Tewas Diduga Dirundung Teman, Sempat Ngaku Dipukul Perutnya

TA (9), siswa SD di Wonosobo, meninggal dunia usai dirawat intensif. Ia diduga jadi korban perundungan saat upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TribunJateng.com/Imah
PERUNDUNGAN SISWA - TA (9), siswa SD di Wonosobo, meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit. Ia diduga jadi korban perundungan oleh teman sekelasnya saat upacara sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa kelas 3 SD di Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah berinisial TA (9) tewas diduga karena perundungan.

Orang tua korban telah melaporkan kematian TA ke Satreskrim Polres Wonosobo.

Dugaan perundungan dialami di sekolah bertepatan dengan upacara Hari Kesaktian Pancasila, pada Rabu (1/10/2025).

TA dipukul temannya di bagian perut hingga mengeluh sesak napas.

Kondisi korban semakin memburuk dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, pada Sabtu (4/10/2025).

Kasus perundungan diketahui setelah korban bercerita ke ayahnya.

Korban dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan intensif di ICU, pada Selasa (7/10/2025).

Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Arif Kristiawan, mengaku masih mendalami kasus ini.

"Terkait lokasi kejadian, kami belum bisa memastikan apakah di lingkungan sekolah atau di tempat lain, karena belum ada saksi dan belum ada rekaman CCTV yang memperlihatkan peristiwa itu," ungkapnya.

Perundungan adalah tindakan menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan orang lain secara fisik maupun psikologis secara berulang dan disengaja.

Sekolah korban berjarak sekitar delapan kilometer dari pusat kota Wonosobo.

Baca juga: Kafe Lokasi Pembacokan Anggota TNI di Wonosobo Ditutup, Satpol PP: Tak Kantongi Izin

Penjelasan ayah korban

Ayah korban, Dedi Handi Kusuma (34), menerangkan anaknya pulang dari sekolah dalam kondisi lemah dan mengeluh sesak napas.

"Anak saya bilang, dipukul di bagian perut. Anak saya ngeluh sakit, sesak napas," ungkapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Korban sempat dibawa ke dokter, tapi kondisinya tak kunjung membaik.

Setelah dibawa ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya cairan di paru-paru korban.

Dedi mengaku mendengar cerita dari anaknya yang dipukul teman sekelas.

"Anak saya bilang, yang mukul satu orang, tapi ada yang bilang ada yang memegang bahkan ada yang bilang anak saya sampai pingsan," lanjutnya.

TA mengalami trauma dan ingin pindah sekolah akibat perundungan yang dialaminya.

Pihak sekolah belum memberi keterangan terkait peristiwa yang dialami anaknya.

"Saya tanyain ke pihak sekolah, enggak ada yang tahu. CCTV juga saya belum lihat," tukasnya.

Pihak keluarga menolak autopsi karena alasan emosional, namun penyelidikan tetap dilakukan oleh Satreskrim Polres Wonosobo.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sebelum Meninggal, Bocah SD di Kertek Wonosobo Sebut Satu Nama Terduga Pemukul di Sekolah

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Imah Masyitoh)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved