Rabu, 15 Oktober 2025

Ayah di Bandung Antar Anak Sakit ke RS Pakai Odong-Odong, Camat Akui Miskomunikasi

Viral ayah di Bandung antar anak sakit ke RS pakai odong-odong karena tak dapat ambulans desa, kasus berakhir dengan mediasi damai.

Editor: Glery Lazuardi
TribunJatim.com/Imam Nawawi
ODONG-ODONG- Sangara (65), warga Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, terpaksa membawa anaknya ke RSUD Majalaya dengan odong-odong setelah gagal mendapat ambulans dari desa. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial seorang ayah mengantar anak ke rumah sakit menggunakan kendaraan odong-odong.

Odong-odong adalah wahana permainan anak-anak berbentuk kendaraan mini yang biasanya dihias warna-warni dan diiringi musik ceria. 

Di beberapa daerah, odong-odong juga dimodifikasi menjadi kendaraan bermotor untuk hiburan keliling atau transportasi ringan.

Odong-odong biasanya digunakan di taman bermain, pasar malam, atau keliling perumahan.

Namun, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, odong-odong digunakan untuk mengantar orang sakit. 

Upaya itu dilakukan karena ayah tidak mendapatkan pelayanan mobil dari Kantor Desa Solokanjeruk.

Hal itu diungkap oleh sang ayah, Sangara (65).

Sangara marah karena terpaksa membawa anaknya yang sedang sakit parah menggunakan kendaraan odong-odong. Dia tidak mendapatkan pelayanan mobil dari Kantor Desa Solokanjeruk.

Dia masih terlihat kesal saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, tidak jauh dari Kantor Desa Solokanjeruk, Selasa (14/10/2025). Dia menceritakan, momen dia menantar anaknya ke RSUD itu pada Minggu (12/10/2025) malam.

"Saya marah itu karena saya datang ke desa untuk minta tolong mengantarkan anak saya menggunakan mobil ambulans desa. Saya lihat mobil itu ada. Tapi kata orang desa, mobil itu khusus untuk ibu-ibu," ujar Sangara, Selasa.

Padahal, kata Sangara, kondisi anaknya sakit sehingga butuh diantarkan secepatnya ke rumah sakit. Anaknya saat itu sedang pusing, mual, dan mules secara bersamaan dalam waktu singkat.

Mendapat "penolakan" untuk memakai ambulans, Sangara terpaksa mengambil langkah inisiatif meminjam kendaraan odong-odong kepada bosnya.

"Saya emosi waktu itu (di Kantor Desa Solokanjeruk), ngomong kasar dan langsung pergi menyalakan motor untuk mengambil odong-odong. Saya langsung bawa anak saya pakai selimut tiga rangkap dan dua bantal karena naik odong-odong terbuka, karena takut anak saya masuk angin," katanya.

Sangara yang masih emosi sempat memvideokan aksinya setelah anaknya mendapat perawatan di RSUD Majalaya.

Dalam video tersebut, dia melontarkan kritikan pedas kepada Kantor Desa Solokanjeruk hingga akhirnya seorang satpam rumah sakit mencoba menenangkannya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved