Rabu, 12 November 2025

5 Populer Regional: Sosok Provokator Penganiayaan di Masjid Sibolga - Pemakaman Raja Solo

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com

Kolase: Dok.Polres Sibolga, Tribunnews.com/Istimewa, TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah, Tribun Jateng/Puskesmas Singorojo, dan TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai dari sosok provokator dalam kasus penganiayaan musafir di Masjid Agung Sibolga hingga pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwana XIII. 
Ringkasan Berita:
  • Populer regional merupakan kumpulan berita yang paling banyak dibaca selama 24 jam terakhir.
  • Dimulai dari sosok provokator dalam kasus penganiayaan musafir di Masjid Agung Sibolga.
  • Kemudian prosesi pemakaman jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwana XIII, berlangsung, Rabu (5/11/2025).

 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari terungkapnya sosok provokator dalam kasus penganiayaan di Masjid Agung Sibolga, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Identitasnya bernama Zulham Piliang Ajo alias ZPA (57), yang sehari-hari berjualan sate di dekat masjid.

Ajo merupakan tersangka yang berperan mengajak 4 tersangka lain untuk menganiaya Arjuna Tamaraya (21), seorang mahasiswa asal Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Kemudian ada kabar terkait pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwana XIII.

Jenazah Pakubuwana XIII akan dimakamkan di pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.

Sebelum dibawa ke Imogiri, jenazah Pakubuwana XIII akan dikirab terlebih dahulu, dengan 4 kereta dan total 16 kuda.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Penjual Sate Jadi Provokator Penganiayaan di Masjid Sibolga, Tuduh Korban Mencuri dan Panggil Warga

Sebanyak lima tersangka kasus penganiayaan pria di Masjid Agung Sibolga, Sumatra Utara, telah ditangkap yakni ZPA (57), HBK (46) dan SSJ (40), REC (30), dan CLI (38).

Korban penganiayaan merupakan warga asal Kabupaten Simeulue, Aceh bernama Arjuna Tamaraya (21) yang sedang beristirahat di masjid pada Jumat (31/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB.

Para tersangka melarang korban tidur di masjid dan menyeretnya hingga keluar.

Warga menemukan korban dalam kondisi penuh luka di halaman masjid dan membawanya ke RSUD Kota Sibolga.

Korban dinyatakan meninggal saat masih dirawat pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 05.50 WIB.

Aksi penganiayaan di dalam masjid terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Masjid Agung Sibolga adalah masjid besar bersejarah yang menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat muslim di Kota Sibolga.

Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) Agung Sibolga, Ibnu Tasnim Tampubolon, menegaskan kelima tersangka bukan pengurus masjid dan hanya warga sekitar.

Ia bahkan tak pernah melihat para tersangka beribadah di dalam Masjid Agung Sibolga.

Awalnya, penjual sate berinisial ZPA melihat korban tidur di masjid dan menegurnya.

ZPA juga memfitnah korban mencuri kotak infak, lalu mengajak warga lain melakukan penganiayaan.

Baca selengkapnya.

2. Klarifikasi Kades Bebengan Kendal, Bantah Tak Peduli Warga Meninggal Ditunggui 2 Anaknya 28 Hari

MENINGGAL 28 HARI - Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah kabar ketidakpedulian terhadap peristiwa meninggalnya Setianingsih yang ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jasad Setianingsih ditunggui dua anaknya tanpa makan 28 hari.
MENINGGAL 28 HARI - Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah kabar ketidakpedulian terhadap peristiwa meninggalnya Setianingsih yang ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jasad Setianingsih ditunggui dua anaknya tanpa makan 28 hari. (TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)

Kepala Desa (Kades) Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Wastoni memberikan klarifikasi terkait warganya yang ditemukan meninggal membusuk di rumah.

Setianingsih (51) ditemukan meninggal dunia, Sabtu (1/11/2025) di rumahnya yang berada di Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Ia ditemukan bersama kedua anaknya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17).

Saat ditemukan, kakak beradik itu dalam kondisi lemas karena tak makan selama 28 hari menunggui jasad ibunya.

Selama itu, keduanya hanya minum air rebusan dari sumur.

Kasus ini lantas viral di media sosial dan menimbulkan pertanyaan, ke mana tetangga dan perangkat desa setempat hingga tak mengetahui kematian warganya selama 28 hari.

"Di medsos itu sempat ramai katanya tetangga tidak peduli dan sebagainya," kata Wastoni saat ditemui TribunJateng.com, Senin (3/11/2025).

Namun, Wastoni membantah tetangga dan perangkat desa tak peduli dengan kondisi keluarga Setianingsih.

Menurutnya, keluarga Setianingsih dipandang sebagai kalangan mampu di desanya.

Setiap satu bulan sekali, selalu ada becak yang membawa barang belanja ke rumah Setianingsih.

Selain itu, keluarga Setianingsih juga dikenal aktif bersosialisasi terutama dalam kegiatan desa, termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Baca selengkapnya.

3. Penyebab Mahasiswa UIN Semarang Hanyut di Sungai Kendal, 5 Orang Meninggal dan 1 Masih Dicari

Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah melakukan kegiatan tubing di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Selasa (4/11/2025) pagi.

Tubing merupakan aktivitas rekreasi air di mana peserta mengapung di atas ban karet dan mengikuti aliran sungai.

Saat kejadian, para mahasiswa sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan mengabdikan diri ke masyarakat.

Kegiatan tubing berlangsung dalam cuaca cerah.

Namun, sekitar pukul 13.00 WIB terjadi banjir kiriman dari hulu sungai mengakibatkan arus menjadi deras.

Sebanyak enam mahasiswa terseret arus dan dinyatakan hanyut.

Sementara sembilan mahasiswa selamat.

Proses pencarian para korban dilakukan tim gabungan dari BPBD, Basarnas serta relawan.

Hingga Rabu (5/11/2025) pagi, lima mahasiswa ditemukan dalam keadaan meninggal dan satu orang masih dalam pencarian.

Identitas korban meninggal yakni Riska Amelia, Sifa Nadilah, M Labib Rizki, Jibril as Sarafi dan Bima Pranawira.

Sedangkan korban yang belum ditemukan bernama Nabila Yulian Desi Pramesti.

Baca selengkapnya.

4. Sebelum Kecelakaan, Saksi Tak Dengar Suara Palang Pintu Perlintasan KA di Prambanan

KECELAKAAN KA DI PRAMBANAN - Petugas mengevakuasi kendaraan yang tertabrak KA di perlintasan JPL 320 Prambanan. Tiga orang tewas, enam lainnya luka-luka.
KECELAKAAN KA DI PRAMBANAN - Petugas mengevakuasi kendaraan yang tertabrak KA di perlintasan JPL 320 Prambanan. Tiga orang tewas, enam lainnya luka-luka. (Tribun Jogja/Dewi Rukmini)

Insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di palang pintu perlintasan Kereta Api (KA) JPL 320 di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (4/11/2025).

Satu unit kereta api tabrakan dengan mobil dan dua sepeda motor.

Dampak dari kejadian itu, sebanyak tiga orang menewaskan tiga orang dan enam orang terluka.

Sebelum insiden kecelakaan lalu lintas itu terjadi, seorang saksi bernama Zidan (20), tidak mendengar suara palang pintu perlintasan.

Dia hanya mendengar klakson panjang dari arah rel kereta api.

Suara palang pintu perlintasan adalah tanda peringatan bahwa kereta akan melintas dan pengguna jalan harus berhenti.

Suara sirene atau alarm palang pintu berfungsi memperingatkan pengendara dan pejalan kaki bahwa kereta api akan segera melintas. Ini adalah bagian dari sistem keselamatan yang wajib dipatuhi.

Alarm biasanya aktif bersamaan dengan turunnya palang pintu, baik secara otomatis oleh sensor kereta maupun manual oleh petugas jaga.

Di Indonesia, suara alarm palang pintu bisa berupa sirene, bel elektronik, atau suara khas yang mudah dikenali oleh masyarakat.

Beberapa kecelakaan terjadi karena pengendara tetap melintas meski alarm berbunyi, seperti insiden di Prambanan, Sleman, yang menewaskan tiga orang.

Baca selengkapnya.

5. Pemakaman Raja Solo Pakubuwana XIII Hari Ini, Dikirab dengan 4 Kereta, Dimakamkan di Imogiri Bantul

KERETA SINUHUN - Kereta jenazah yang akan digunakan untuk membawa jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII. Sebelum dibawa ke Imogiri, jenazah Pakubuwana XIII akan dikirab terlebih dahulu, dengan 4 kereta dan total 16 kuda.
KERETA SINUHUN - Kereta jenazah yang akan digunakan untuk membawa jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII. Sebelum dibawa ke Imogiri, jenazah Pakubuwana XIII akan dikirab terlebih dahulu, dengan 4 kereta dan total 16 kuda. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Prosesi pemakaman jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwana XIII, berlangsung pada hari ini, Rabu (5/11/2025).

Pakubuwana XIII meninggal dunia di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (2/11/2025) lalu.

Jenazah Pakubuwana XIII akan dimakamkan di pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.

Sebelum dibawa ke Imogiri, jenazah Pakubuwana XIII akan dikirab terlebih dahulu, dengan 4 kereta dan total 16 kuda.

Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro mendapat mandat sebagai kusir untuk mengemudikan kereta yang membawa jenazah Pakubuwana XIII.

Sebanyak 8 ekor kuda akan menarik kereta ini.

Dilansir TribunSolo.com, ada 3 kereta lagi di belakangnya yang membawa pernak-pernik atau ampilan hingga udik-udik yang nantinya akan disebar.

Kereta di belakangnya ditarik 4 kuda, lalu belakangnya lagi masing-masing 2 kuda.

“Saya kebetulan di sini sebagai pangarso sesepuh kereta dan kuda."

"Diberi mandat untuk kavaleri kereta dan kuda saya semua. Besok pengendali atau kusir itu saya."

"Perintah dari keraton mengurusi kereta. Perintah sudah dari Minggu,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved